Jam istirahat siang datang,Lisa memanfaatkan waktu untuk pergi keluar menuju cafe baru dekat perusahaan ayahnya. Dengar-dengar Cafe ini cukup besar dan tak sepi pengunjung sejak di buka minggu lalu. Apa mungkin karena pertama buka,jadi banyak orang penasaran tentang daftar menunya. Lagi pula cafe ini menyediakan banyak potongan harga untuk para pembeli pertamanya. Jadi ya,tak heran jika tempat ini cukup ramai.
Lisa melangkahkan kaki memasuki cafe ini. Meskipun ramai, para pengunjung tetap rapi dan tak membuat kegaduhan walau harus antri untuk memesan dari tempat duduknya. Pengunjung yang datang pun kebanyakan para pekerja dari perusahaan ayahnya dan juga pegawai perusahaan yang berada di dekat sini,mereka yang datang sangat tenang tak banyak bergosip atau sejenisnya. Mungkin karena para penikmatnya sebagian besar orang dewasa,menyebabkan tak banyak kebisingan yang terjadi. Para pegawai termasuk dirinya akan merasa nyaman dengan situasi ini,waktu istirahat siang yang di dapat cukup singkat,tentu ketenangan seperti ini adalah hal yang dibutuhkan untuk meredakan sedikit kelelahan akibat dari pekerjaan yang di dapat.
Ketika Lisa berniat menduduki salah satu kursi yang kosong,tiba-tiba langkahnya terhenti saat seseorang menahan tangannya.
"Lisa..."
Lisa menoleh,sedikit membulatkan mata mendapati seseorang yang berada di depannya ini.
"Junho... Park Junho? Kau kah itu?" Lisa sedikit terkejut. Mendapati seseorang itu adalah salah satu teman angkatannya sewaktu menempuh pendidikan di Universitas.
Sedangkan yang di ajak bicara tersenyum,melepaskan genggamannya pada tangan Lisa,"Akh ya,ku pikir kau sudah lupa."
"Kkk... Kau ini,mana mungkin aku melupakan seseorang yang begitu populer saat kuliah dulu."
"Kau bisa saja. Bagaimana kabarmu?"
Lisa tersenyum membalas dengan satu anggukan," Aku baik. Bagaimana denganmu?"
"Aku juga. Apalagi setelah bertemu denganmu." Goda Junho membuat Lisa terkekeh. " Kau mau menikmati minuman terenak di sini? Biar aku yang traktir." Tawarnya.
Lisa menggeleng dengan mengibaskan kedua tangannya," Ekh tidak perlu,lagi pula kita baru bertemu setelah beberapa tahun. Aku jadi merepotkan mu jika kau yang harus membayar tiba-tiba seperti ini."
"Tidak masalah,aku yang menawari. Lagi pula cafe ini milikku." Junho mempersilahkan Lisa untuk ikut duduk bersamanya dengan raut wajah senang sedikit tersenyum menyombongkan diri.
"Owh waww... Kalau begitu,aku akan datang kesini dan minta menu gratis untuk beberapa hari kedepan,ya." Canda Lisa dengan tertawa.
"Tentu. Kau bisa melakukannya." Balas Junho ikut tertawa.
Junho memanggil salah satu pelayan,memesankan dua minuman dan beberapa cemilan untuk ia dan Lisa nikmati.
"Setelah hari kelulusan aku tak pernah melihat mu lagi. Kau tinggal dimana?" Tanya Lisa mencoba mencari topik pembahasan.
"Itu... Uhm aku ikut orang tuaku. Tiba-tiba pekerjaan papa dipindahkan keluar negeri,jadi aku dan mama juga harus ikut."
Lisa mengangguk," Lalu sekarang?"
"Yeah seperti yang kau lihat,aku sangat merindukan negara ini jadi aku memilih kembali dan membangun pekerjaan ku sendiri di sini. Ini bangunan cafe pertama ku,rencananya aku ingin membuka cabang di beberapa daerah lainnya."
"Bagus. Tapi kenapa kau memilih membangun pekerjaan baru dibandingkan meneruskan pekerjaan papamu?"
"Sepertinya aku tak cocok dengan pekerjaan yang papaku lakukan. Jadi karena aku sendiri yang tak tertarik,lebih baik aku memilih apa yang menjadi kesukaan ku,bukan? Aku tak mau membuat kesalahan karena memaksakan diri untuk sesuatu yang tak ku suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Couple is Enemy
RomancePernikahan,adalah suatu proses pengucapan janji suci yang di lakukan oleh seorang pria dan wanita dalam mengikat hubungan. Ia nya harus di lakukan sepenuh hati dengan kesungguhan dan juga keseriusan. Keduanya harus saling bertanggung jawab untuk mem...