Jungkook melangkahkan kakinya dengan senang menuju kamar sang istri. Tanpa meminta izin tangannya dengan mudah meraih gagang pintu lalu mendorongnya agar terbuka. Namun senyumnya mengendur kala tak mendapati presensi seseorang yang ia cari, ia lantas masuk lebih dalam dengan menenteng paperbag yang sejak tadi berada di genggamannya.
" Lisa...! " Jungkook berteriak memanggil, tak sampai tiga detik bersuara ia sudah menyadari bahwa istrinya tengah berada di kamar mandi.
Jungkook tahu pintu itu tak pernah terkunci,ia tak memiliki keinginan untuk menerobos masuk kali ini. Niatnya bertemu hanya untuk memberikan sesuatu yang berada di genggamannya sekarang.
Maka setelahnya Jungkook hanya mengetuk pintu tiga kali, bibirnya bergerak mendekat dengan satu tangannya yang berada tepat di depan pipinya, " Kau masih lama!! " Ucapnya sedikit berteriak.
" Eoh... Ada apa?! " Saut Lisa yang terdengar sedikit terkejut dari dalam sana.
" Tidak ada apa-apa! Cepatlah keluar, aku membawa sesuatu untukmu! "
" Baiklah! Aku akan keluar,tunggu sampai aku selesai mencuci rambut. "
Jungkook kemudian berjalan menjauh beralih membaringkan tubuh di ranjang milik sang istri. Jika di pikir, sepertinya ia lebih banyak bertandang ke kamar ini dari pada Lisa yang bertandang ke kamarnya. Memang si, mereka hanya tidur bersama setelah melakukan itu. Jadi sudah jelas dirinya lah yang lebih kerap bertandang kesini sebab ia yang selalu menginginkan gadis itu terlebih dulu.
Padahal waktu itu Lisa lah yang sering menerobos masuk ke kamarnya untuk menganggu, tapi sekarang malah berkebalikan seperti ini. Lisa tak pernah mengatakan ia menginginkannya lagi. Jungkook paham dan mengerti bahwa gadis itu tentu tak sampai jika harus mengajaknya terlebih dahulu. Mungkin semacam uhm... Malu atau gengsi??
Padahal dulu gadis itu tak punya malu dengan terus menggodanya sana-sini, kenapa sikapnya tak ia lakukan sekarang saja. Jungkook pastikan jika itu terjadi ia akan menerima dengan senang hati.
Mengingat peristiwa itu, membuat bibir Jungkook tersenyum sendiri sekarang. Aishh... Ia jadi malu mengetahui bahwa mereka benar-benar telah melewati malam panas sebagai suami istri banyak kali. Dulu ia hanya bisa menjadikan Lisa sebagai fantasi kotornya ketika meraih puncak, Hey! Gadis itu banyak menggodanya. Dan sebagai pria normal yang dewasa tentu itu berhasil membuat hasratnya meningkat. Lisa kerap memakai pakaian pendek, terkadang ia berdandan terlihat sangat menawan di pandangannya, jangan lupakan gaun malam yang setiap hari ia kenakan. Bagaimana bisa Jungkook tak tergoda dengan semua ujian yang selalu gadis itu berikan.
Jadi jangan salahkan Jungkook jika kerap menjadikan wajah Lisa sebagai bayangan dalam kegiatan penuntas hasrat yang ia punya.
Dan sekarang Lisa sudah menyukainya, mengingat itu membuat Jungkook hanya bisa tersenyum-senyum sendiri. Entah mengapa ia merasa sangat senang sekali, gadis itu menyukainya... Iya menyukai dirinya yang dulu bahkan ia anggap sebagai musuh bebuyutannya. Seperti tidak mungkin sekali tapi memang itulah kebenarannya. Jungkook tak pernah meledek Lisa atas permasalahan ini sebab ia benar-benar menyukainya.
Huh... Ia akan memberitahu Lisa nanti tentang keinginannya, di mana ia ingin pernikahan mereka tetap terjalin. Lisa pasti senang dan setuju dengan apa yang Jungkook rencanakan. Lalu setelahnya ia bisa menyusun rencana untuk rumah tangga mereka ke depan bersama, haish... Memikirkan saja mampu membuat Jungkook ingin berteriak sangking senangnya.
Okay... Sudah-sudah, Omong-omong gadis itu lama sekali. Apa lebih baik ia letakkan saja paperbag yang ia bawa ini. Isinya juga bukan sesuatu yang penting, hanya sebuah dress baru untuk acara ayahnya besok malam. Lagi pula ia sudah ada janji untuk menemui para temannya malam ini, ia sudah mengatakan pada Lisa bahwa ia akan pergi setelah selesai bekerja dan tak sempat makan malam bersama. Niat ingin membuat Lisa langsung beristirahat dengan tak repot membuat makanan lagi untuknya kali ini malah berbalik dengan gadis itu yang memasak lebih banyak untuk di bawakan pada para temannya. Itulah sebabnya ia baru bisa mandi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Couple is Enemy
RomancePernikahan,adalah suatu proses pengucapan janji suci yang di lakukan oleh seorang pria dan wanita dalam mengikat hubungan. Ia nya harus di lakukan sepenuh hati dengan kesungguhan dan juga keseriusan. Keduanya harus saling bertanggung jawab untuk mem...