🌠7

663 69 8
                                    

Memasak makanan bukanlah hal yang susah untuk dikerjakan. Jika memang kau memiliki dasarnya,semuanya akan mudah. Tapi tetap saja jika di hadapkan bahan makanan sebanyak ini secara tiba-tiba,tentu membuat Lisa kewalahan dan kesal di buatnya.

Untung saja dia ini wanita yang sabar bukan,kalau tidak sudah sejak tadi ia tinggalkan semua peralatan dan bahan di depannya ini. Malam ini ada satu drama favoritnya,dan Lisa lebih memilih melakukan semua ini demi menjaga nama baik pria itu. Ekhm... Sebenarnya nama baik dirinya sih,ia tidak mau di cap sebagai istri pemalas oleh teman Jungkook karena memilih menyajikan masakan milik orang lain untuk mereka. Yeah pokoknya demi keuntungan bersama.

"Ekhm... Sepertinya enak,nih." Ucap Jungkook yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelah Lisa.

Lisa menoleh,menatap Jungkook yang bersandar di meja dapur dengan menampilkan senyum khasnya. Pria itu sudah berganti pakaian menjadi lebih santai namun tetap rapi dengan wangi yang menguar.

" Kau ini sangat senang melihat ku kerepotan,ya." Ucap Lisa masih menggerakkan tangan untuk mengaduk olahan masakannya.

Jungkook terkekeh,tak menyangkal apa yang Lisa katakan." Tahu saja. Senang sekali melihatmu sibuk. Tapi lebih dari pada itu, aku jauh lebih suka jika harus melihat mu kesal karena ku."

Lisa mendengus kesal," Dasar!"

Dengan sisa-sisa rasa lucu yang masih terasa Jungkook tetap tersenyum,ia meletakkan paperbag yang ia bawa untuk didekatkan ke arah gadis di sisinya. " Nih... Dress baru untuk mu."

"Suap nih?" Sinis Lisa namun tetap mengambil pemberian Jungkook.

"Mau tidak?"

" Ya mau lah. " Melihat dari bentuk paperbagnya saja yang sudah tertera merk mewah di sana,tentu wanita manapun tidak bisa menolak jika diberikan secara cuma-cuma. Tapi untuk Lisa saat ini tidak jadi cuma-cuma karena ia sudah bekerja keras dulu sebelumnya,sih.

"Setelah ini kau langsung mandi dan pakai itu,ya. Jangan dandan berlebihan."

"Aku harus ikut makan juga?"

"Ya harus. Kita berdua kan tinggal di rumah yang sama. Jadi jika aku kedatangan tamu,maka sekarang itu menjadi tamu mu juga."

"Sejak tadi aku belum istirahat. Capek tahu! Kau seenaknya menyuruhku melakukan ini,melakukan itu. Awas saja ya,jika setelah ini semua selesai ada lagi yang harus ku kerjakan."

" Piringnya jangan lupa di cuci baru kau boleh istirahat."

"Jungkook kau--!"

"Ayo kesal,kesal saja terus." Jawab Jungkook semakin tersenyum.

Lisa membuang nafasnya kasar,okeyy... Untuk kali ini ia harus mengalah. Jika tidak,pria ini akan semakin senang karena telah berhasil membuatnya kesal sekarang. Walau kenyataannya, ia sangat ingin menghajar Jungkook habis-habisan,tapi ia harus tetap sabar karena sebentar lagi ada tamu yang akan datang.

"Lisa..." Jungkook kembali bersuara sambil mendekatkan diri.

"Apa?!" Ujar Lisa galak namun sedikit was-was ketika wajah Jungkook bergerak mendekat.

"Aku jadi pengen deh."

Lisa membulat,menoleh terkejut dengan ekspresi tak mengerti," Heh pengen apa?!"

"Pengen itu." Ucap Jungkook menunjuk olahan masakan Lisa dengan dagunya.

Oh astaga... Kenapa tiba-tiba pria ini bersikap aneh sekali. Lihatlah ia bahkan membuka mulutnya meminta Lisa untuk segera memberikan apa yang ia inginkan. Dasar... Membuat terkejut saja.

Lisa mengambil sendok baru,lalu meletakkan masakannya untuk Jungkook cicipi. Ia mendorong satu suapan itu dengan cepat membuat Jungkook terkejut dan langsung melepehkannya ke arah wastafel pencuci piring.

My Couple is EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang