17+
Pagi hari yang sibuk kembali datang,seperti biasa keadaan di rumah Lisa dan Jungkook di sibukkan dengan mereka yang sama-sama akan berangkat bekerja. Sarapan sudah selesai di lakukan, Lisa menegakkan diri berniat mengambil piring dan juga benda kotor lain di atas meja. Namun Jungkook dengan cepat sudah mengambilnya tak lupa piring bekas makannya juga turut di bawa.
Oh Okay,Lisa tak akan menghentikan apa yang ingin pria itu lakukan. Lalu ia beralih melihat sekitar,dari mulai meja dapur dan juga meja yang saat ini ia sentuh. Sepertinya kali ini ia harus membersihkannya.
Lisa melangkah,membuka laci nakas berupaya mengambil sebuah lap dan juga cairan pembersih antiseptik untuk mulai mengelap.
Jungkook menoleh ke belakang di sela-sela acara menggosok piring kotornya dengan sabun,gemas sekali rasanya melihat keadaannya dengan Lisa yang tak kunjung membaik. Kemarin ia yang mengabaikannya,mengapa gadis itu juga ikut-ikut setelah sedikit demi sedikit ia tak lagi ingin bersikap seperti itu.
Jungkook berdeham,sepertinya ia sendiri yang harus mengalah dan mencoba memulai pembicaraan dulu. Lama-lama memuakkan juga saling mendiami tanpa ada kata apapun yang terucap sama sekali," Lisa... Hari ini pekerjaan ku banyak sekali. Ada pertemuan yang harus ku hadiri sampai malam,karena jaraknya cukup jauh malam ini aku tak pulang." Ucap Jungkook mencoba memberitahu sesuatu yang tengah ia kerjakan.
Namun agaknya,perkataan Jungkook ini sama sekali tak menarik untuknya. Hingga pertanyaan tentang; pekerjaan apa yang ia kerjakan, dimana itu di laksanakan,atau bahkan kata seperti Hati-hati,jangan lupa makan dan kata manis lain tak Lisa ucapkan.
Jungkook menghela,ia membalikkan badan menatap Lisa dengan sempurna," Mau ku bawakan sesuatu dari sana?" Tanyanya.
Lisa menghentikan kegiatan mengelapnya,menoleh menatap sang pria dengan pandangan aneh," Kau ini sedang kenapa? Bukannya kau mendiami ku. Kenapa sekarang tiba-tiba sok baik sekali." Apa yang Lisa ucapkan terdengar begitu menyebalkan.
Iya Jungkook tahu ia yang memulai keterdiaman yang terjadi di antara mereka berdua,tapi lebih dari pada itu tak sadarkah Lisa bahwa ia seperti ini juga karenanya. Ia juga tahu bahwa dirinya ini bukan suami sungguhan hingga apapun yang ia ucapkan harus Lisa ikuti tanpa ada penolakan. Jungkook tak memiliki hak untuk mengatur apa yang gadis itu lakukan dalam hidupnya. Tapi setidaknya tak bisakah Lisa melihatnya,maksudnya memikirkan perasaannya.
Tidak ia tidak cemburu jika gadis itu menjalin hubungan dengan pria lain. Jika di tanya di mana letak masalahnya kalau sekarang Lisa berhubungan dengan Junho ya jawabannya hanya tak suka saja. Tak suka jika Lisa menjalaninya ketika dia masih mengikat hubungan dengannya. Maksudnya ia terlihat seperti tak memiliki harga diri karena hanya bisa diam melihat gadis itu memiliki kekasih disaat ia masih menjadi istrinya.
Jungkook tak mau terlihat menyedihkan sendiri,kalau bisa ia juga mau memiliki kekasih yang bisa ia pamerkan,memangnya dia saja yang bisa hidup tenang dengan tak menganggap pernikahan ini ada hingga bertindak semaunya begitu. Huh... Ini mengesalkan,sungguh.
Tapi biarlah,untuk apa juga membalas gadis itu dengan berpura-pura memiliki kekasih juga. Tentu itu akan semakin menambah masalah dalam hidupnya jika menarik perempuan lain untuk ia ajak bekerjasama. Lagi pula ia tak punya kenalan dekat untuk bisa melaksanakan misinya ini,Lisa juga pasti tidak akan percaya karena ia tahu bagaimana ia selama ini. Jadi keputusan yang paling baik adalah tidak melakukan apapun.
Dan itu yang paling mengesalkan karena ia tak memiliki hal lain untuk bisa dilakukan.
" Yasudah,aku hanya bertanya. Jika tidak mau juga aku tak rugi." Jawab Jungkook separuh jengkel. Setelah menata alat-alat yang sudah ia cuci di rak-rak piring,ia beralih mengeringkan kedua tangannya. Kemudian berjalan mengambil tas kerjanya yang terletak di atas meja di mana Lisa juga berada tepat di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Couple is Enemy
RomancePernikahan,adalah suatu proses pengucapan janji suci yang di lakukan oleh seorang pria dan wanita dalam mengikat hubungan. Ia nya harus di lakukan sepenuh hati dengan kesungguhan dan juga keseriusan. Keduanya harus saling bertanggung jawab untuk mem...