Chap 4

195 37 1
                                    

Pdf nya ready...
Tanpa skip dan tanpa nunggu lama.
Minat ? Langsung dm.


Saint kini sibuk memilih skincare apa yang akan ia pakai, jujur saja membuatnya sedikit bingung karena ini yang pertama kali untuk nya.

Alhasil...ia menghubungi Love, dan banyak bertanya kepada sahabat nya. Dan Love dengan sabar menjelaskan kepada Saint apa saja yang sahabatnya itu tanyakan.

" Terima kasih..." ucap Saint, dan mengakhiri obrolan keduanya.

Kini saat nya mencoba, apa saja yang tadi Love jelaskan.

Setengah jam kemudian Saint mematut bayangan dirinya di cermin, memang belum terlihat perubahan akan tetapi Saint yakin jika hasilnya akan memuaskan.

*

Saint membuka pintu kamar nya, dan bertepatan dengan Perth yang juga membuka pintu kamar nya. Keduanya keluar bersamaan, dan menutup pintu pun bersamaan juga.

Tunggu dulu, Perth mengernyitkan kening nya. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan Saint, tetapi apa ia pun tidak tau.

" Saint..." panggilnya, refleks Saint menoleh dan Perth menghampiri nya.

Damn !

" Apa itu ?!" sentak Perth, membuat Saint terkejut di buat nya.

" A_apa phi...?" gugup Saint.

Perth semakin mendekat, satu tangan nya mulai terulur." Ini apa hah ? Jangan bilang kau sengaja berdandan untuk menggoda teman-teman ku." cetus Perth, tangan nya menyentuh dagu Saint kemudian ibu jari nya mengusap bibir bawah gadis itu.

Saint tercengang, tak mengira kalau Perth akan melakukan hal itu.
Tubuhnya semakin menegang, ketika merasakan usapan ibu jari Perth di bibir bawah nya.

" Tidak phi...bukan begitu." gemetar Saint.

" Cih, masih mau menyangkal...padahal bukti sudah di depan mata." cibir Perth.

Saint menundukan wajahnya, padahal ini hanya lipbalm tapi kenapa reaksi Perth seheboh ini. Tidak bolehkah dirinya sedikit bersolek ? bukan berniat untuk menggoda seseorang lebih tepatnya hanya ingin tampil lebih baik di mata orang-orang.

" Awas saja jika ku lihat kau berdandan lagi..." kecam Perth, lalu berjalan menuju tangga dan turun ke bawah lebih dulu.

Saint mengusap bibir nya, dan menghapus lipbalm yang tersisa di bibir nya. Kemudian ia turun ke bawah, menyusul Perth yang sudah lebih dulu ke ruang makan.

Hanya ada Perth di meja makan, sedangkan kakek tidak terlihat keberadaan nya.

" Bibi Yim...mana kakek ?" tanya Saint.

" Tuan besar sudah pergi ke kantor, katanya ada meeting pagi ini..." beritahu bibi Yim.

Saint lalu duduk dan mulai menyantap sarapan nya. Di depan nya ada Perth yang terus menatap nya, membuat Saint kikuk karena terus di tatap oleh pemuda itu.

Perth lebih dulu selesai dengan sarapan nya, kemudian beranjak dari kursi nya dan berjalan keluar.

Tak lama kemudian Saint pun selesai dengan sarapan nya, lalu bergegas pergi karena takut ketinggalan bus.

Namun, di luar sana ia melihat Perth sedang duduk di atas motor nya dan menoleh saat melihat Saint berjalan keluar dari rumah.

" Lama sekali sih...kau pikir kau tuan putri yang harus di tunggu." dengus Perth.

Between Love & Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang