Chap 6

219 41 2
                                    

Pdf nya ready ya...
Yang minat langsung dm aja...mau tanya2 dulu jg boleh.

Happy reading

Malam ini Saint merasa sangat bahagia, karena sepanjang pesta Perth selalu menemani nya.

Kedua nya pulang sebelum tengah malam, karena mengingat pesan kakek Jira.
Lagi pula Saint terlihat sangat lelah, mungkin karena kelelahan tadi siang pergi ke mall bersama Love.


Perth mengantar Saint hingga ke depan pintu kamar gadis itu." Lekas tidur, aku tak mau kau sakit karena kelelahan."


Saint mengangguk." Phi juga...dan terima kasih_untuk malam ini." Kedua nya tersenyum.


Baru saja Saint memutar knop pintu, tiba-tiba tangan Perth menahan nya.

" Saint..." suara panggilan itu terdengar sangat berat dan penuh makna, membuat sesuatu dalam diri Saint berdesir.

Apa ini ? Kenapa hati ku jadi dag dig dug. Begitu batin Saint berkata.

Saint membalikan badan nya, dan menatap Perth. Tanpa sadar jarak wajah kedua nya sangat dekat sekali, mungkin bergeser sedikit saja akan membuat ujung hidung mereka saling bersentuhan.


" Saint..." panggil nya lagi, kali ini dengan wajah semakin mendekat dan satu tangan terulur membelai wajah Saint.

Cupp

Tanpa Saint duga, bibir Perth menempel di bibir nya. Dan untuk beberapa saat bibir itu masih menempel, namun tanpa pergerakan.

Saint mulai gelisah dan keringat mulai bercucuran di kening nya. Dan Perth tau kalau Saint gugup, karena ia pun merasa gugup juga.

Kedua nya saling tatap, begitu dalam dan penuh arti." Saint..." lirih Perth, tatapan nya kini beralih ke belah bibir Saint yang baru saja ia kecup.

" Phi Perth..."

Perlahan namun pasti Perth memagut bibir Saint, melumat nya dengan lembut dan hati-hati sekali.


Ini ciuman pertama bagi kedua nya, walau terasa kaku namun mereka mencoba melakukan nya sebaik mungkin.


Perth memimpin ciuman mereka, melumat bibir Saint lembut namun sarat akan gairah. Tak di pungkiri oleh Perth kalau bibir Saint sangat lembut dan manis, dan ia sangat menyukai nya.


Saat lidah Perth ingin menerobos masuk, Saint menahan nya dan mendorong pelan dada Perth hingga tautan bibir kedua nya terlepas.


" Kenapa ?" tanya Perth yang seperti nya tak rela mengakhiri semua itu.

Saint tidak menjawab nya, ia menundukan wajahnya karena merasa malu. Malu karena tidak bisa membalas lumatan Perth, karena ini pengalaman pertama nya.


" Kau malu ?" tebak Perth, yang sial nya memang benar.

Saint mengangguk kecil, masih menunduk dan tak berani membalas tatapan Perth.

" Ini ciuman pertama ku Saint..." ucap Perth, dan sukses membuat wajah Saint terangkat.

" Kau tidak percaya ?" miris Perth, karena melihat tatapan datar Saint.

" Sungguh phi ?" tanya Saint, Perth pun menganggukan kepala nya.

" Ini juga...ciuman pertama ku." Semburat merah jambu terlihat di kedua pipi Saint, membuat wajah manis itu terlihat sangat cantik sekali.


Untuk sesaat Perth terkesima melihat nya, bodohnya dirinya karena baru menyadari nya.


Bertahun-tahun dekat dengan Saint, Perth tidak pernah berpikir ke arah sana. Kasih sayang yang selama ini ia rasakan ia pikir hanya karena mereka menyayangi sebagai saudara saja, tidak terpikir kalau kelak kedua nya akan memiliki perasaan yang berbeda.


Between Love & Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang