Chap 3

197 39 2
                                    

Cerita ini uda berbentuk pdf...yang minat order langsung dm mae.

" Saint !" Baru saja kaki nya melangkah keluar dari gerbang sekolah, terdengar seseorang memanggil nya. Sontak Saint menoleh dan melihat Pond sedang duduk di atas motor nya.


Pond lalu turun dan menghampiri Saint, refleks Saint mundur beberapa langkah ke belakang. Ia pun tengok kanan dan kiri, takut kalau ada yang memperhatikan mereka.

" Phi_mau apa ?" tanya nya gugup.

" Aku antar ya ?"

Tentu saja Saint kaget mendengar nya, pemuda itu mau mengantar nya pulang ? Apa tidak salah ?

" Kau mau pulangkan ? Ya sudah...aku antar."

" Tidak usah phi, biar aku naik bus saja..." Saint menolak dengan halus, takut kalau penolakan nya akan menyinggung perasaan kakak kelas nya.

" Ayolah Saint...ikut dengan ku, aku janji tidak akan macam-macam kok."

" Tapi aku_" ucapan Saint terhenti, ketika sebuah motor berhenti di depan nya.

" Naik !" perintah Perth, dengan tatapan tajam nya.

" Hei Perth, aku lebih dulu menawarkan nya..." cetus Pond.

" Dia pulang bersama ku, lagi pula rumah kami sama." sahut Perth datar.

" Ayo naik !" perintah Perth lagi, sembari menyodorkan satu helm nya.

Saint mengambil helm dan memakai nya, tanpa bicara apa pun ia langsung naik ke atas motor Perth.

Perth menatap Pond lekat, lalu melajukan motor nya meninggalkan sahabat nya.

" Sial !" umpat Pond, ia tendang apa pun yang ada di dekat nya.

Andai Perth tidak muncul, sudah dapat di pastikan kalau Saint akan pulang bersama nya.
Lagi pula aneh...kenapa sekarang Perth posesive sekali kepada gadis itu, bukankah selama ini ia selalu cuek dan tidak perduli. Dan sekarang dengan jelas ia mengajak Saint pulang bersama nya.

Pond menggusrak acak rambut nya, kesal juga ia jadi nya.

" Kau belum keramas ?" tanya Win, yang tiba-tiba muncul di depan Pond.

" Berisik !" dengus Pond, lalu naik ke atas motor nya.

Win tertawa kencang, bukan nya ia tidak tau apa yang baru saja terjadi. Bahkan ia tau saat Pond mulai menghampiri Saint, lalu tiba-tiba datang Perth dan mengajak gadis itu pulang.


Sepanjang perjalanan pulang tak ada yang bicara sama sekali, baik Perth dan Saint sama-sama diam.


Perth dengan kekesalan nya kepada Saint yang lagi-lagi membiarkan Pond mendekati gadis itu, Perth tidaklah buta atau pun bodoh karena ia cukup tau sinyal yang Pond tunjukan beberapa hari ini kepada Saint.


Sedangkan Saint berpikir Perth itu aneh, selalu tidak suka jika melihat interaksi nya dengan pemuda lain. Saint tau kalau Perth marah, tapi yang membuat Saint bingung apa alasan nya pemuda itu marah kepada nya.

Selama ini Perth menentang perjodohan mereka, bahkan menolak Saint mentah-mentah. Tapi tadi, reaksi nya sangat aneh sekali.


Seperti sedang cemburu saja, tapi...apa iya ?

Entahlah...Saint pusing memikirkan nya. Tidak di bully lagi pun sudah untung bagi nya, dan ia tidak ingin membuang waktu nya untuk memikirkan hal yang tidak penting.

Between Love & Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang