Chap 5

236 37 1
                                    

" Kau cantik sekali nak..." kaget sekaligus senang Kakek Jira ketika melihat Saint yang kini tanpa kaca mata, gadis itu terlihat lebih cantik tanpa menggunakan kaca mata nya.

" Terima kasih kakek..." Saint memeluk kakek Jira, dan kakek Jira mengusap kepala nya.

" Ehem !" Perth berdeham, membuat pelukan kedua nya terlepas.

" Seperti teletubies saja..." sungut Perth, lalu berjalan naik ke atas.

" Rupanya ada yang cemburu..." bisik kakek sambil tertawa.

Saint pun ikut tertawa, namun dalam hati ia bergumam apa iya Perth tengah cemburu kepada nya. Tapi cemburu dalam konteks apa ? Karena selama ini sikap yang ia tunjukan tidak jelas dan selalu berubah-ubah.

Sudahlah, Saint pusing memikirkan nya. Lebih baik ia memanjakan dirinya saja, seperti yang Love sarankan.

" Kek...aku ke kamar dulu ya." pamit nya.

" Iya nak, istirahatlah...nanti kita makan malam bersama." Saint mengangguk, kemudian bergegas naik ke atas menuju ke kamar nya.

*

Selesai makan malam keduanya kembali ke kamar masing-masing, dan kakek masuk ke dalam ruang kerja nya.

Saint membuka buku catatan nya, lalu mengerjakan tugas dari sekolah. Tapi sebelum itu ia memakai masker wajah terlebih dulu, untuk mempersingkat waktu jadi ia bisa langsung tidur begitu selesai mengerjakan tugas nya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan atensi Saint, ia langsung beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah pintu.

Ceklek

Pintu pun terbuka lebar.

" Astaga !" Kaget Perth, jantung nya hampir copot saat melihat wajah Saint.

Saint mengernyit penuh rasa bingung, kenapa juga Perth sekaget itu ketika melihat nya.
" Phi kenapa ?" tanya nya.

" Apa yang kau pakai itu?" tanya Perth, seraya menunjuk ke wajah Saint.

Refleks Saint memegang pipi nya, dan tersadar kalau saat ini dirinya sedang memakai masker wajah." Ini masker phi...memangnya phi Perth tidak tau ?"

" Isshh...kalau itu aku tau, yang aku tanya kenapa kau memakai nya ?" dengus Perth.

" Tidak kenapa-napa...aku hanya melakukan perawatan, memangnya tidak boleh ?"

" Kau masih kecil...jangan genit-genit, awas saja jika ku tau kau menggoda teman-teman ku..." cetus Perth.

Saint mempoutkan bibirnya, lagi-lagi Perth menuduhnya seperti itu.
" Kalau teman-teman phi yang menggoda ku, bagaimana ?" tanya Saint telak, dan sukses membuat Perth mendelik tajam ke arah nya.

" Jangan mimpi, dasar gadis sumbu pendek..." gumam nya.

Saint mengangkat malas kedua mata nya, dia paling sebal jika Perth mengatai nya seperti itu.

" Sebenarnya phi Perth mau apa ? Kenapa mengetuk kamar ku...jika ingin bertengkar sebaiknya tunda dulu, aku banyak tugas yang harus ku kerjakan."

Perth berdeham, lalu menatap Saint." Mulai besok...aku akan mengantar mu setiap berangkat dan pulang sekolah." ucap nya.

Saint memicingkan matanya, menatap Perth penuh selidik." Phi yakin ?" tanya nya, dan Perth mengangguk.

Between Love & Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang