7 [AMBIVALENCE]

373 64 38
                                    

Hi Readers!
Apa kabar?

AMBIVALENCE IS BACK!!!

HAPPY READING!
Have a Great Day!!!
____________________________________________

Aland melanjutkan perjalanannya saat Glory pergi. Ia tidak kembali ke rumah melainkan mengejar bus yang ditumpangi Glory. Hingga tiba saat dimana bus tersebut berhenti, Aland segera menyusul Glory. Aland meninggalkan mobilnya begitu saja dipinggir jalan dan beralih masuk ke dalam bus.

Aland yang melihat Glory menangis di dalam bus itu pun dibuat tak tega. Kini Aland menghampiri Glory dengan duduk disampingnya. Glory dengan cepat langsung menghapus air matanya itu ketika melihat kehadiran Aland.

POV Aland Glory.

"Glory, aku minta maaf..." ucap Aland sendu. Sementara Glory menatapnya datar, "Maaf? Untuk apa?" jawab sekaligus tanya Glory.

"Maaf karena aku-"

"Nggak perlu minta maaf. Lo nggak salah. Gue yang salah karena terlanjur percaya sama semua janji lo itu." Celos Glory membuat Aland termangu.

"Glory, aku bisa je-"

"Gue minta lo jauhin gue mulai sekarang Land! Hubungan kita udah berakhir detik ini juga. Gue nggak mau jadi orang ketiga buat hubungan lo sama Celynne nantinya." Jelas Glory sontak membuat Aland semakin diam membatu.

"Glory, apa yang kamu katakan? Nggak! Aku nggak mau putus sama kamu. Kamu akan tetap jadi milikku. Jangan bicara seperti itu!" Ucap Aland dirundung kecemasan.

"Gue yang nggak sudi jadi milik lo lagi!" Tekan Glory. Aland menggeleng brutal menerima pernyataan Glory pada saat itu.

"Tunggu Glory! Kamu nggak boleh pergi!" Tahan Aland ketika Glory hendak beranjak bangkit dari tempat duduknya.

Glory tak menjawab, ia dengan kasarnya menghempas genggaman tangan Aland. Glory kini meminta diturunkan dari bus itu. Aland tidak tinggal diam, ia juga turun untuk menyusul Glory.

"Glory tunggu! Aku nggak mau kamu mutusin aku sepihak gini!" Ucap Aland kembali menahan lengan Glory.

"SIALAN LO ALAND! MAU LO APASIH HAH?!"

"Glory, aku mohon sama kamu tolong maafin aku. Aku nggak tau apa yang aku pikir dan rasakan sekarang. Aku juga bingung sama diriku sendiri. Aku nggak tau harus gimana lagi Glory. Aku mencintaimu dan aku juga-"

"Dan lo juga mencintai Celynne? Iya kan? Sorry Land, gue nggak bisa balik lagi sama lo. Udah cukup gue tersiksa karena keluarga gue yang berantakan. Tolong jangan nambahin beban gue lagi. Kalo lo mencintai Celynne yaudah terserah. Mending lo sama Celynne aja. Biarin gue bebas dengan diri gue sendiri mulai sekarang!"

Ucap Glory sukses membuat Aland kembali termangu.

Genggaman tangan Aland pada Glory perlahan mulai terlepas saat itu juga. Kini, Glory pun dengan langkahnya pergi semakin menjauh dari Aland. Tatapan Aland menjadi kosong begitu juga suasana hati dan pikirannya yang hancur.

Glory berjalan seorang diri dengan keadaannya yang kacau.

"Gue benci banget sama lo Aland! Gue juga benci sama diri gue sendiri! Kenapa hati gue masih belum bisa rela kalo lo bakal jadi milik orang lain?"

"Gue benci tapi gue juga masih ada rasa cinta sama lo! Brengsek lo Aland!"

Batin Glory semakin bimbang karena perasaan yang tidak karuan. Disatu sisi ia sangat membenci Aland, namun disisi lain ia masih mencintai mantan kekasihnya itu.

AMBIVALENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang