37 [AMBIVALENCE]

243 22 12
                                    

HAPPY READING AMBILOVERS!!!
____________________________________________

Sesampainya Aland dirumah, ia pun merutuki dirinya sendiri dengan berjalan gontai memasuki kamar.

Aland terkejut setengah mati ketika ia membuka pintu kamarnya dan sudah ada seseorang disana sembari terisak tangis. Orang itu tidak lain ialah Celynne. Ketika mendengar suara pintu yang terbuka, Celynne segera berlari dan memeluk suaminya itu erat.

"C-Celynne?" Gagap Aland.

"Maafin aku hiks hiks hiks..." isak Celynne didalam pelukan Aland.

Aland pun membalas pelukan tersebut dan mengusap lembut punggung Celynne berupaya menenangkan istrinya.

"Kumohon jangan pernah pergi lagi, heum!" Pinta Aland.

Celynne kemudian melepas pelukan itu dan menatap Aland membuat sang empu bingung.

POV Aland Celynne

"Land, bolehkah aku nanya sesuatu sama kamu?"

"Apa sayang?"

"K-kamu masih mencintaiku kan Land?"

DEG!!!

Aland mematung sejenak lalu, "Kenapa nanya kayak gitu, heum?"

"Nggak papa, cuman pengen nanya aja. Kamu belum jawab."

"Aku selalu mencintaimu Celynne."

"Aku takut kalau kamu pergi ninggalin aku dengan alasan anak nantinya Land. Aku nggak bisa lagi ngasih kamu keturunan..."

"Jangan bahas itu lagi heum... pasti ada cara lain supaya kita mendapatkan anak nantinya."

"Aku ada cara lain,"

"Ha? Apa sayang?"

"Kita adopsi dari panti asuhan."

Celynne terdiam kala mendengar tutur kata yang terlontar dari mulut Aland.

"Kenapa kamu diam aja sayang? Kamu nggak setuju kalau kita adopsi anak?" Tanya Aland.

"Bukan itu maksudku,"

"Lalu? Apa ada yang kamu pikirkan? Eum?"

"Land, aku masih gabisa lupain Aksa. Bisakah kita jangan adopsi anak? Apa kamu bisa mengerti maksudku?" Ucap Celynne menyendu tak berani menatap manik mata suaminya.

"Aku ngerti sayang, tapi hidup kita semakin menua di kemudian hari. Apa jadinya kalau kita nggak punya anak yang bisa ngurus kita di masa tua?" Tanya Aland lembut.

"Aku butuh waktu Land. Maaf!" Singkat Celynne.

Aland menatap pilu ke arah punggung Celynne yang mulai berjalan menjauh darinya. Aland pun menghela nafas panjang dengan meratapi keadaan diri sendiri juga istrinya.

Skip

Beberapa minggu kemudian...

Aland terkejut menatap layar ponselnya sembari duduk santai di teras rumah.

"Berita dari Agensinya Glory..." Aland meneguk ludahnya kasar kala membaca pernyataan Agensi G-Blossom bahwasannya Glory dan Vincent telah melangsungkan pernikahannya di Korea 2 hari yang lalu. Hal yang lebih mengejutkan bagi Aland adalah ia mengetahui bahwa Glory juga tengah mengandung buah hatinya bersama Vincent.

Tanpa pikir panjang, Aland pun pergi ke suatu tempat. Tak disangka juga, sedari awal Celynne memperhatikan suaminya itu namun kehadirannya tidak dihiraukan sedikitpun.

AMBIVALENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang