41 [ AMBIVALENCE ]

210 24 3
                                    

HAPPY READING AMBILOVERS!!!
____________________________________________

Saat matahari terpantau telah menampakkan wujud dan sinarnya, semua orang pun terbangun untuk memulai beraktivitas kembali. Ketika kedua anak Glory membuka mata, justru yang mereka cari ialah Aland.

"Mah, dimana papa?" Tanya Valen sembari mengusap-usap matanya.

"Di kamar tante Celynne," jawab Glory.

"Kenapa papa selalu bersama tante Celynne?" Tanya Vrischa.

"Udah ayo cepat mandi dan bersiap, kita sarapan di luar." Pinta Glory mengalihkan pembicaraan.

"Tapi papa nggak kesini lagi mah? Apa kita nggak sarapan bareng papa?" Tanya Valen.

"VRISCHA VALEN CUKUP!!! Kalian bisa nggak sih jangan papa papa papa mulu yang diributkan? Apa keberadaan mama kurang buat kalian? Kenapa kalian selalu mencari orang yang nggak ada disini?! Mama capek tau nggak dengernya!" Tegas Glory tak sengaja membuat kedua anaknya ketakutan.

Glory pun kini kembali menangis karena ia merasa tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk anaknya.

Melihat Glory menangis, kedua anaknya pun perlahan mendekati Glory dan meminta maaf lalu memeluknya.

"Kami minta maaf mah, jangan menangis! Kalau mama menangis, kami juga sedih. Kami janji nggak akan nyariin papa lagi," Kata Vrischa penuh pengertian.

"Iya mah, kami hanya akan bersama mama dan menemani mama. Kami nggak akan ngomongin papa lagi," Sahut Valen.

Glory dan kedua anaknya pun kini saling berpelukan erat.

"Maafin mama ya nak..." Glory menciumi puncak kepala kedua anaknya.

Setelah momen dramatis itu, mereka pun akhirnya keluar untuk mencari sarapan. Tak bersama Aland, Celynne, dan Reynand. Justru Glory membawa kedua anaknya untuk mencari sarapannya terpisah.

"Dimana Glory dan anak-anaknya? Mereka nggak ikut sarapan?" Bingung Reynand.

"Kita cek kamarnya," ajak Aland.

Saat mengetuk pintu kamar Glory, tidak ada yang menyahut di dalam. Hal tersebut sontak membuat Aland, Reynand, dan Celynne kebingungan.

Aland mencoba menghubungi Glory namun belum diangkat. Tidak lama kemudian, terdapat pesan masuk di notifikasi ponsel Reynand dari Glory.

"Aku menerima pesan dari Glory, katanya dia udah sarapan sama anak-anaknya lebih dulu di luar dan sekarang ada di suatu tempat untuk bermain." Kata Reynand menyampaikan pesan Glory.

Pikiran Aland pun mengarah pada kejadian semalam, ia juga merasa bersalah pada Glory.

"Yaudahlah biarin mereka bermain, ayo kita sarapan!" Ajak Celynne.

Skip

Setelah sarapan, Reynand memutuskan untuk mencari dan menemani Glory karena khawatir. Sedangkan Celynne berupaya menahan Aland untuk ikut bersama kakaknya menyusul Glory karena tak mau kehilangan perhatian suaminya lagi.

"Kita nggak mau ikut nyusulin mereka? Kasihan nanti kalau ada apa-apa," kata Aland ke Celynne.

"Kan udah ada kak Reynand. Kamu bisa nggak menghabiskan waktu berdua sama aku aja tanpa mereka? Aku istrimu! Bukan Glory! Aku harap kamu ingat itu," tekan Celynne membuat Aland tak menyangka perubahan terjadi pada sikap istrinya.

"Kamu kenapa ngomong gitu?" Tanya Aland.

"Kenapa? Apa kamu nggak suka aku mengingatkanmu tentang fakta itu? Aku hanya nggak mau kamu kembali lagi ke masa lalumu. Aku menyuruh Glory dan anak-anaknya tinggal sama kita bukan untuk membiarkan mereka merebutmu dari aku, Land." Jelas Celynne semakin menampakkan kecemburuannya.

AMBIVALENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang