LEBIH DEKAT

1.8K 201 18
                                    

      Malam ini mension utama klan Hyuga baru saja melakukan acara penjamuan yg ternyata bukan hanya sekedar menyantap hidangan dan berdiskusi tentang permasalahan klan tapi ada hal lain yg ingin Hiashi dan para tetua Hyuga diskusikan.

      Saat ini Hinata sedang berada di ruang pertemuan bersama ayahnya dan tiga tetua dari klan Hyuga.

"Hiashi sebenarnya apa maksudmu mengumpulkan kami disini" ucap salah satu tetua.
"Tolong tenang, aku akan mengatakannya" jawab Hiashi
"Hinata, aku tidak ingin membuang waktu, aku akan langsung membicarakan apa yg harus ku sampaikan padamu" lanjut Hiashi "siang ini aku menerima sebuah surat resmi dari Sunagakure, bahkan Rokudaime sendiri yg mengantarkan surat tersebut padaku, dan surat itu menjelaskan bahwa Kazekage Sabaku no Gaara berkeinginan untuk menjadikan mu istrinya, itu surat lamaran untuk mu Hinata" jelas Hiashi.

     Mendengar hal itu jelas Hinata terkejut seorang Kazekage seperti Gaara melamarnya, walaupun Hinata dan Gaara memang saling mengenal karna Rokudaime beberapa kali meminta Hinata untuk menjadi tour guide Gaara selama kunjungannya di Konoha, tapi dia tidak mengira bahwa hubungannya dan Gaara akan sampai sejauh ini.

"Tidak bisa" ucap salah satu tetua "jika mereka menikah Sunagakure akan memiliki byakugan sementara Hyuga dan byakugan merupakan salah satu pilar kekuatan Konoha sejak dulu, dan Hinata sendiri adalah seorang Byakugan no Hime dia pengguna byakugan terkuat di klan kita, byakugannya memiliki jarak pandang hingga dua puluh kilometer, bahkan lebih jauh dari jarak pandang byakugan miliki Neji, kita tidak mungkin membiarkan Sunagakure memiliki Hinata ataupun keturunan Hinata" jelas tetua itu.
"Maaf kan aku, tapi aku tidak menerima gagasan tersebut, Hinata bukan lah sebuah alat yg bisa kalian atur sesuka hati, aku tidak bisa lagi memperlakukan Hinata seperti itu, yg duduk di hadapan ku adalah putriku Hinata, dia berhak memutuskan apa yg terbaik untuk masa depannya, kebahagiaannya adalah yg terpenting bagiku saat ini, jadi katakan apa keputusan mu Hinata" ucap Hiashi, mendengar perkataan sang ayah sontak membuat hati Hinata menghangat, selama ini dia tau bahwa ayahnya sangat menyayanginya, hanya saja cara ayahnya menunjukan kasih sayang berbeda dengan ayah pada umumnya, Hiashi memang keras pada Hinata tapi tentu dia pasti menyayangi putrinya.
"Perjodohan adalah hal wajar dalam klan Hyuga, dan tou-sama selalu mengajarkan bahwa dalam perjodohan kita harus menatap kedalam mata pasangan kita, jika saat kita menatapnya ada getaran di dalam hati kita itu artinya bahwa dia adalah belahan jiwa kita, tapi saat aku menatap mata Kazekage Gaara, tidak pernah ada getaran itu, jadi maafkan aku tousama, dengan berat hati aku katakan bahwa aku tidak bisa menerima lamaran tersebut" ucap Hinata dengan sedikit membungkuk pada ayahnya walaupun sekarang dia sedang duduk seiza dia harus tetap memberi penghormatan pada ayahnya setelah mengungkapkan pendapat.
"Wakatta" jawab Hiashi singkat.

     Dengan itu pertemuan mereka berakhir, memang sudah banyak lamaran yg datang untuk Hinata, banyak dari kalangan bangsawan elite desa lain, karna di Konoha sendiri butuh nyali yg besar bagi para pemuda yg ingin melamar Hinata karna status kebangsawanan yg Hinata miliki.

_______________***_______________

     Hari ini Itachi baru saja melakukan terapi sesi pertamanya, Hinata dan Itachi terlihat keluar dari rumah sakit dengan berjalan beriringan.

"Apa tangan mu masih terasa sakit?" Tanya Hinata
"Hanya sedikit kaku, tapi aku baik baik saja" jawab Itachi
"Sekarang baru jam sepuluh pagi apa kau keberatan jika kita mampir sebentar?" Tanya Hinata
"Tidak masalah, tapi kemana?" Balik bertanya pada Hinata.
"Aku sedang ingin makan yg manis, sebenarnya aku sangat menyukai cinnamon roll tapi sekarang aku sedang ingin makan dango, bagaimana menurut mu?" Tanya Hinata riang
"Ya tidak masalah" jawab Itachi

     Mereka menyusuri jalanan desa Konoha yg mulai ramai karna para penduduk sudah memulai segala macam aktifitasnya.

     Saat mereka sudah sampai di salah satu kedai dango, Itachi dan Hinata memesan lima tusuk dango untuk masing masing mereka.

PANTASKAH ITAHINA [ITACHI HINATA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang