Extra Part

995 95 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.

" Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja Hinata " Itachi sangat bersikukuh agar Hinata mengabulkan keinginannya.

"Tidak bisa Itachi, kenapa kau begitu cemas ? Percayalah walau hanya sedikit" jika Itachi keras kepala, maka Hinata bisa lebih keras lagi.

    Malas berdebat dengan sang istri maka Itachi memutuskan untuk pergi dari kamar mereka.

    Saat dirinya tengah berjalan menuju kolam ikan di belakang taman mension Uchiha dia bisa melihat putra sulungnya Kei sedang duduk di beranda sambil berkonsentrasi, urat Cakra di sekitar matanya nampak terlihat jelas menghiasi pelipisnya dengan mata yg kini terlihat berwarna putih membuat Itachi tau bahwa putranya ini sedang mengaktifkan byakugannya.

" Apa yg sedang kau lakukan ? Bukan kah sudah tou-san katakan untuk tidak memforsir byakugan mu " Itachi bicara lalu duduk di samping putranya.

" Aku sedang menggunakan byakugan ku untuk mengintip Naori dan Shikadai yg sedang berkencan " mendengar jawaban Kei membuat Itachi yg semula murung sehabis berdebat dengan Hinata jadi bersemangat.

" Bagus tetap lakukan, kau sependapat dengan tou-san bukan, kita tidak bisa melepaskan pengawasan kita pada Naori dan juga pria Nara itu " ucap Itachi dengan menggebu gebu " aku baru saja berdebat dengan ibu mu karna dia tidak mau menggunakan byakugannya untuk memantau Naori " lanjut Itachi.

" Sekarang katakan apa yg mereka lakukan Kei ? " Tanya Itachi terburu buru

" Tidak ada yg istimewa dari kencan mereka " Kei diam sesaat " mereka hanya pergi ke taman, lalu mampir di Ichiraku, lalu memutuskan untuk mampir di salah satu kedai untuk makan Anmitsu sebagai pencuci mulut " lanjutan Kei.

" Shikadai benar benar pria yg membosankan, apa yg seperti ini yg di sebut kencan ? " Kei bergumam dengan suara kecil namun tetap mampu di dengar Itachi.

" Apa maksud mu, itu baguskan pria Nara itu tidak melakukan hal yg aneh aneh pada adik mu " Itachi bicara sambil menatap Kei dengan tatapan acuh.

" Justru aku mengatakan hal itu karna aku cemas pada Naori, maksud ku apa Shikadai itu pria yg normal atau tidak bagaimana mungkin hanya hal hal seperti itu yg mereka lakukan saat berkencan, aku dan Sumire bahkan " seketika Kei menghentikan ucapannya, tanpa sengaja dia hampir saja keceplosan, tidak mungkin dia akan mengatakan bahwa dia dan Sumire sering kali mencuri beberapa ciuman di tengah kerumunan, hal seperti itu adalah hal yg biasa di jaman sekarang.

" Kau dan Sumire bahkan apa ? " Itachi bertanya pada putranya dengan tatapan yg cukup tajam, tentu saja dia tau apa yg sering di lakukan sepasang kekasih saat berkencan, karna Itachi pun dulu sering berciuman dengan Hinata saat mereka berkencan dulu, tapi tentu Itachi tidak ingin ada pria yg mencium putri kecilnya Naori, tapi perkataan Kei membuatnya sadar bahwa dia memiliki seorang putra yg pasti sudah pernah mencuri beberapa ciuman dari anak gadis orang lain.

" Sudah lah Kei berhenti mengintip Naori, perkataan mu membuat tou-san merasa bersalah, kau pasti bersikap berlebihan dengan Sumire saat kalian berkencan kan " ucapan Itachi sukses membuat wajah Kei memerah menahan malu, Kei secara reflek memalingkan wajahnya dari Itachi.

" Dengar Kei, satu pesan tou-san kau harus tau batasan mu, kalian belum menikah ingat itu " setelah mengatakan hal itu Itachi langsung berlalu untuk meninggalkan Kei.

" Sial kenapa mulut ku harus keceplosan bicara saat sedang bersama tou-san " Kei hanya menghembuskan nafasnya dengan berat.

     Saat ini baik Itachi atau pun Genkei sedang dalam dilema karna perasaan mereka sendiri, satu satunya putri di mension Uchiha itu yaitu Naori sudah tumbuh dewasa dan menjadi kunoichi kuat nan cantik.

    Naori yg sudah berusia tujuh belas tahun bahkan kini sudah memiliki kekasih yaitu Shikadai, putra dari Nara Shikamaru dan juga Temari.

    Shikadai memang lebih tua dari Naori karna Shikadai berada di angkatan yg sama dengan putra kembar Itachi yaitu Arata dan Akira, Shikadai empat tahun lebih tua dari Naori, tapi hal itu tidak membuat cinta mereka sulit untuk tumbuh.

    Putra kembar Itachi memang berteman baik dengan Shikadai walaupun mereka tidak berada di tim yg sama, intensitas pertemuan Arata, Akira dan juga Shikadai yg bisa di kategorikan tinggi itu membuat Naori pun sering bertemu Shikadai.

    Naori adalah kunoichi yg populer di Konoha, dia menuruni kecantikan dan keanggunan ibunya Hinata, tapi juga gen Uchiha yg mengalir deras dalam dirinya membuat Naori pintar dalam membaca situasi, Naori gadis yg baik tapi tidak mudah untuk di manfaatkan.

    Naori mampu dengan tegas mengatakan 'tidak' pada sesuatu yg membuatnya tidak nyaman, dia juga mampu mendebat gagasan gagasan yg tidak sesuai dengan prinsip hidup yg di ambilnya, bertolak belakang dengan sifat ibunya Hinata yg cenderung mudah di manfaatkan karna sifat Hinata yg tidak ingin menyakiti hati orang lain.

    Hinata adalah gambaran dari 'putri' Hyuga yg cantik, anggun dan begitu baik hati, sementara Naori seperti 'Ratu' Uchiha yg tidak hanya cantik dan tangguh, tapi tegas dan juga memancarkan ketenangan.
.
.
.
.
.
.
.

" Kau bersenang senang hari ini Naori ? " Itachi membuka pembicaraan di sela sela makan malamnya hari ini.

    Di meja makan tidak hanya keluarga Uchiha yg terlihat, tapi Shikadai ikut duduk dan menyantap makan malam buatan Hinata karna Hinata memaksa bahwa Shikadai setidaknya harus makan malam di mension Uchiha kali ini.

" Aku menghabiskan waktu seharian penuh bersama Shikadai, tentu aku bersenang senang papa " ya begitu lah jawaban Naori, walau dengan wajah yg bersemu merah dia tetap menjawab godaan dari sang ayah dengan tegas, sementara Shikadai hanya diam berpura pura fokus pada makan malamnya.

    Itachi mulai berpikir mungkin dia akan membeli meja makan baru yg lebih besar, malam ini hanya Shikadai yg ikut makan malam, tapi di masa depan pasti akan ada juga Sumire kekasih dari Kei, dan dia tau bahwa kedua putra kembarnya Arata dan Akira pun tengah dekat dengan seorang gadis, di usia Itachi yg memang sudah tidak muda lagi apa memang sudah seharusnya dia berpikir tentang menantu ? Entah lah.
.
.
.
.
.
.
.

" Bagaimana orang tua mu Shikadai, sudah satu Minggu ini aku tidak melihat Shikamaru berkeliaran di Konoha, dia baik baik saja bukan ? " Selepas makan malam Itachi meminta Shikadai untuk tinggal lebih lama sekedar untuk bermain shogi.

    Itachi sedang mencoba mendekatkan diri dengan kekasih putrinya ini, walaupun dia kurang menyukai gagasan tentang putrinya yg kini memiliki kekasih tapi dia harus tetap mengakrabkan diri dengan Shikadai, setidaknya dengan cara seperti ini Itachi bisa menilai lebih jauh tentang karakter Shikadai, selama ini Itachi hanya mengenal Shikadai sebagai teman dari putranya tapi kali ini Itachi harus mengenal Shikadai lebih jauh sebagai kekasih putrinya.

" Ayah dan ibu sedang berada di Suna, mereka lebih sering berlibur setelah paman Naruto dan ayah pensiun yg kini di gantikan oleh Konohamaru sensei sebagai Hokage " Shikadai menjawab dan melepaskan tatapannya dari bidak shogi miliknya.

" Itu bagus, ayah mu dan Naruto sudah berdedikasi tinggi pada Konoha selama masa jabatannya, sekarang waktunya mereka beristirahat " jawab Itachi setelah menyelesaikan langkahnya pada bidak shogi miliknya.

" Tidak kah menurut paman sekarang juga waktu yg tepat bagi paman untuk pensiun sebagai kapten ANBU ? " Shikadai bertanya pada Itachi sambil menatap lekat wajah Itachi yg sudah tidak muda lagi tapi tetap berwibawa dan juga karismatik itu.

    Itachi hanya menatap Shikadai setelah mendengarkan pertanyaan darinya itu, dengan tatapan yg sedikit heran tentang Shikadai yg begitu peduli tentang profesi Itachi.

" Naori mencemaskan paman, dia selalu bertanya tanya pada dirinya sendiri kapan paman akan memutuskan untuk pensiun " ucapan Shikadai membuat hati Itachi menghangat.

    Selama ini Itachi berpikir bahwa setelah memiliki kekasih mungkin putrinya akan secara perlahan melupakannya, tapi tidak ternyata putrinya Naori masih begitu peduli padanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


To be continued



_______________***_______________

PANTASKAH ITAHINA [ITACHI HINATA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang