Perjalanan jauh harus Dhafa tempuh demi bertemu kembali dengan wanitanya.Perempuan yang mampu membuat hidupnya berwarna dan perempuan yang tengah mengandung buah hatinya.Walaupun baru satu bulan usia kandungannya namun bahagianya berkali-kali lipat.
Mobil Civic Type-r melesat melewati tol menuju ke Jawa.Dari Bandung ke solo memakan waktu kurang lebih 10 jam.Mobil berwarna abu-abu mulai masuk ke kawasan perumahan sederhana.
Rasa bahagia Dhafa tak mampu dibayar dengan apapun itu hanya senyum ceria dan bahagia yang ada.Dhafa adalah Dhafa pria jarang senyum namun selalu bahagia bersama dengan keluarga.
Kini Dhafa memarkirkan mobilnya di depan rumah sederhana namun minimalis.Ia bisa melihat ayah mertuanya tengah duduk di depan teras rumah sambil membaca koran harian dan minum teh hangat buatan Naila.
"Assalamualaikum"salam Dhafa membuat ayah mertuanya kaget
"Waalaikumsalam...kamu ngak ngasih kabar sama sini kalo mau datang"kata ayah mertuanya lalu segera berdiri sedangkan Dhafa mencium punggung tangan ayah mertuanya
"Bu,Bu...ini ada mantu kita"teriak ayah mertua Dhafa saat berada di ruang tamu
"Ya ampun...sini masuk dulu nak...bentar ya Naila lagi solat kamu udah solat belum"kata ibu mertua
"Udah tadi di jalan mau kesini"kata Dhafa tersenyum
*****
Jam sudah menunjukkan pukul 19.35wib Naila yang barusaja selesai solat isya segera turun ke bawah karena lapar.Ia tidak tau jika ada suaminya datang.
"Kenapa nduk laper lagi?"kata ibu Naila mengelus kepala Naila yang terbalut Khimar
"Heem...mas dewa belum pulang ya"kata Naila cemberut
"Ngapain harus dewa kalo suami kamu ada"kata ibu Naila tersenyum begitu melihat wajah Naila kaget
"Mas Dhafa kesini ngapain?"ketus Naila langsung ditatap tajam oleh orangtuanya
"Akhir-akhir ini Naila suka gitu mungkin bawaan bayi...kamu sabar ya hadapin Naila"kata ayah Naila
"Yaudah aku mau jajan yang banyak ngak mungkinkan kalo mas Dhafa kesini ngak bawa uang"kata Naila membuat Dhafa tersenyum tipis
✨✨✨✨✨
Kini kedua pasangan itu sedang berada di kuliner pasar Klewer mereka berdua tengah menghabiskan waktunya untuk makan setelah menghadapi lika-liku kehidupan rumahtangganya.
Karena bawaan bayi harus makan ini,itu membuat Naila membeli makan yang lumayan banyak tapi nanti pasti Dhafa yang menghabiskan jika Naila sudah kenyang.Dhafa menggandeng tangan Naila namun sesekali mencium punggung tangan Naila sambil jalan mencari makanan buat dedek bayi.
"Baby mau makan apa Hem?"kata Naila mengelus perutnya yang mulai membuncit
"Martabak manis,Banana roll,tahu bulat..."ucap Naila membuat Dhafa cengar-cengir
"Itu yang mau babynya atau uminya"kata Dhafa menoel hidung Naila membuat Naila cengengesan
"Yuk turun"ajak Dhafa ketika sudah memarkirkan mobilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DATAR
Spiritual"Kamu siap melahirkan tanpa seorang suami disampingmu nanti?" "Kamu siap ditinggal tugas suami kamu hingga bertahun-tahun?" "Kamu ridha jika nanti kepulangannya hanya tinggal nama?" Dari ketiga pertanyaan itu in Sya Allah siap.Karena baginya melindu...