Hari ini Dhafa termenung memikirkan cara bilang ke Naila sebelum lusa berangkat ke papua untuk penugasan selama 6 bulan.Ya,kemarin Dhafa kembali ke batalyon karena instruksi dari atasannya yang mengumpulkan lebih dari 100 prajurit di aula batalyon tentang penugasan.Saat memberitahu penugasan tersebut Naila terdiam mematung mendengarkan.
Flashback
"Ndan kenapa bengong?"tanya David disamping Dhafa yang duduk termenung
"Gimana cara saya memberitahu tentang keberangkatan kita untuk penugasan?"ujar Dhafa tak tau harus bagaimana
"Coba komandan bilang ke orangtua komandan sama keluarga istri komandan dulu"kata David memberi usul
"Ngak mudah David istri saya hamil besar saya takut nanti-"ucapan Dhafa terpotong oleh ucapan Bimo
"Komandan jangan soudzon gitu lah...positif thinking dulu"kata Bimo menyahuti
******
"Assalamualaikum"salam Dhafa ketika masuk ke rumah"Waalaikumsalam...baru pulang mas"kata Naila mencium tangan Dhafa
"Iya...mas bersih-bersih dulu ya..."kata Dhafa membuat Naila mengangguk
Sembari menunggu Dhafa bersih-bersih,Naila memilih untuk menyiapkan makan malam.Sayur asam dan ikan asin.
"Enak banget harumnya"ucap Dhafa mencium harum masakkan NailaIbu hamil yang menggunakan daster motif batik cokelat asik menyiapkan makan malam.
"Pasti ada maunya"ujar Naila seakan tau
"Aduh ketauan..."kata Dhafa malu sendiri
"Duduk mas...mau minum apa?teh,kopi atau susu"kata Naila sembari mengambil gelas
"Teh aja nai..."kata Dhafa memilih duduk
"Silahkan mas suami"kata Naila tersenyum lalu memilih menyiapkan makan untuk Dhafa
"Makasih mbak istri"ucapan Dhafa membuat Naila tak bisa menahan tawa
*****
"Nai..."panggil Dhafa ketika melihat Naila yang tengah melipat pakaian
"Kenapa mas?"tanya Naila menghentikan kegiatannya
"Mas sama 100 prajurit ditugaskan untuk jaga perbatasan Papua selama 6 bulan nai...otomatis mas ngak bisa nemenin kamu lahiran nanti"kata Dhafa menjelaskan sedangkan Naila terdiam mematung
"Nai...maaf..."kata Dhafa mode bocah minta permen
"Kalo gitu nai sendirian..."kata Naila menatap suaminya
"Nanti mas suruh bunda sama bunga tinggal disini kalo ngak ya kamu tinggal disana...jangan marah ih"kata Dhafa merengek
"Udah berumur masih aja nangis...bocah"kata Naila lalu bangkit ke kamar mandi
"Ih...lusa mas berangkat...besok mas libur kok kita jalan-jalan ya..."kata Dhafa dibalas anggukan kepala
Flashback end
Sesuai ucapan Dhafa tadi malam kini Naila tengah siap-siap untuk pergi membeli kebutuhan bayi.Naila yang menggunakan dress ibu hamil dengan hijab menutup dada sedangkan Dhafa menggunakan pakaian casual.
BABY SHOP
"Selamat datang"sapa seorang wanita berpakaian khas pegawai toko
"Mas kita cari pakaian dulu ya"kata Naila diangguki oleh Dhafa
"Nai beli banyak sekalian aja...kaos kaki,kaos tangan,celana,baju pendek"kata Dhafa membuat Naila kaget
"Itu banyak mas..."kata Naila shock
"Opa ngasih tabungan banyak waktu mas masih SMA dulu jadi in Sya Allah cukup buat beli keperluan cicitnya"kata Dhafa mengeluarkan black card
"Ok"kata Naila nurut
✨✨✨✨✨
Setelah asik beli perlengkapan bayi mereka memilih untuk pulang dan istirahat.Sampai di rumah mereka tercengang dengan mobil paket mengantar perlengkapan bayi dengan mobil Alphard yang didalamnya ada keluarga Dhafa termasuk opanya.
"Ini banyak banget ma..."kata Naila tak percaya karena ada paket bayi mulai almari bayi, perlengkapan mandi bayi,tempat tidur dan stroller.
"Ini itu hadiah dari opa buat cicitnya yang kembar... mama ngak sabar twins keluar"kata mama denira membayangkan
"Masih lama ma...yaudah masuk ya...capek"kata Naila cengengesan
"Kamu sih kasian menantu papa ini..."kata papa dhanuar merangkul pundak Naila
Dhafa yang melihat tingkah papanya menatap sinis pria tersebut.
"Untung papa kandung"gumam Dhafa
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DATAR
Spiritual"Kamu siap melahirkan tanpa seorang suami disampingmu nanti?" "Kamu siap ditinggal tugas suami kamu hingga bertahun-tahun?" "Kamu ridha jika nanti kepulangannya hanya tinggal nama?" Dari ketiga pertanyaan itu in Sya Allah siap.Karena baginya melindu...