1.RUMAH DINAS

2.8K 103 0
                                    

Sudah tiga hari Dhafa dan Naila tinggal di rumah milik orangtua Dhafa kini Dhafa akan memboyong Naila ke rumah dinas miliknya sebagai anggota TNI.Naila hanya menurut saja karena apapun yang baik menurut suaminya maka akan baik kedepannya.Naila juga barusaja lulus sarjana ilmu bahasa Jepang di universitas negeri sebelas Maret.Wisuda yang dihadiri oleh keluarganya itu membuat kebahagiaannya bertambah.

"Udah siap?"tanya Dhafa pada Naila yang tengah membereskan barang privasinya

"Udah ya paling tinggal barang yang ada di meja rias"kata Naila

"Biar mas aja...kamu ke bawah ada mama sama saudara mas"kata Dhafa dibalas anggukan kepala Naila

"Aduh udah mau diboyong aja ya...ngak betah ya tinggal di rumah hedon"ucap wanita paruh baya dengan kipas ditangan kanannya sambil menatap Naila dari atas hingga bawah

"Tante"tegur bara pada kakak papanya

"Bener dong tante ngomong sesuai fakta...udah miskin numpang marga pasti...harusnya Dhafa nikah sama anaknya komandan Denis...udah cantik,pinter,model juga"kata Tante Dhafa yang nyinyir

"Tante itu kenapa sih ngak suka banget sama Naila?pasti saudara Tante disini males sama Tante dan milih menjauh duduk dari Tante...orang yang gampang nyinyirin orang lain tandanya gampang iri...Tante pengen kecipratan harta makanya memojokkan Naila selama tinggal disini...maaf ya Tante tapi ucapan Tante buat keluarga Naila sakit hati apalagi ibuk sama bapak yang sedari kecil Naila diusahakan bahagia dengan usaha mereka...Tante kalo mau nyinyirin Naila lagi Tante salah pilih lawan..."oke Naila kini cukup berani

"Berani kamu sama saya"tantang Tante Sukma ayu membuat suami Sukma yaitu Bram melerai bahkan memarahi istrinya

"Udah mah...kamu juga cari masalah terus...aku udah bosen sama kamu yang buat mbak denira sama mas dhanuar emosi setiap ada kamu...kamu ikut aku pulang bikin malu aja..."kata om Bram menyeret Tante Sukma

"Keren"ucap semua saudara Dhafa namun Naila memilih diam dan pergi ke taman belakang

Semua diam saat tatapan datar Naila terlihat.

Naila di taman diam mencerna kata-kata orangtuanya lewat telpon semalam kalau orangtuanya dipermalukan oleh Tante Sukma di depan teman sosialitanya.

"Ibuk sama bapak sakit hati nduk sama ucapan Sukma itu...ibuk sama bapakmu dibuat malu malah temennya si Sukma itu sampai ngasih uang jutaan buat bapak"

"Naila..."panggil mas Dhafa membuat Naila menghapus air matanya

"Maafin ucapan Tante Sukma ya...biar nanti mas bilang juga...sini peluk dulu"kata Dhafa memeluk tubuh istrinya

"Mas belum pernahkan rasain ketika sudah menjadi sebuah keluarga tapi ada yang tidak menerima kehadiran mas sendiri...itu yang Naila rasain selama tinggal disini"kata Naila membuat Dhafa memejamkan matanya mencerna ucapan Naila

"Stttt...udah kita segera pergi mas ngak mau hati istri mas tambah sakit"kata Dhafa membuat Naila senyum

"Nahkan tambah cantik...atau mau honeymoon gitu"kata Dhafa sedangkan Naila menatap suaminya datar

✨✨✨✨✨

"Wellcome Ndan Dhafa and ibu komandan"teriak sahabat Dhafa di dunia militer yang sibuk menyiapkan surprise kecil-kecilan yang dihadiri oleh 12 orang

"Seneng sayang..."kata Dhafa melihat istrinya yang tersenyum manis

"Banget...makasih ya mas"kata Naila menatap suaminya

"BUBAR JALAN"teriak Bimo

"Makanya Kaka cari pacar biar bisa so sweetan setiap hari bahkan setiap jam"kata timur salah satu anggota yang berlogat Papua

"Timur ko pun sama saja"ujar Rega asal Batak

"Udahkan sana pergi"kata Dhafa mengusir anggotanya untuk pergi karena ia ingin berduaan dengan istrinya

"Kok disuruh pergi minimal dikasih uang upah mas"kata Naila saat diberi kode oleh timur

"Terimakasih Kaka atas kepekaan yang saya beri"kata timur saat mendapat uang dua ratus ribu dari Dhafa untuk membeli camilan

"Udah jangan cuek dingin gitu...ayo masuk terus beresin barang"kata Naila lalu mendorong kopernya

Rumah sederhana ditumbuhi pepohonan hias di depannya ini terasa begitu sejuk apalagi adanya pohon mangga.Tembok dengan cat hijau menambah kesan alami membuat mata Naila berbinar.

"Masih ada beberapa yang belum keisi tapi nanti bakal keisi kok..."kata Dhafa sembari meletakkan koper di ruang tamu

"Ini lebih dari cukup mas..."kata Naila tersenyum manis














"Ini kamar kita,disebelah ada kamar anak nantinya"kata Dhafa menjelaskan

"Iya mas..."kata Naila segera membersihkan barangnya

"Kalo capek istirahat dulu biar mas aja yang beresin"kata Dhafa membawa koper ke dekat almari pakaian

"Iya-iya...mas kok pengen makan berdua gitu dipinggir jalan..."kata Naila membayangkan namun dibalas kekehan Dhafa

"Kok ketawa?"tanya Naila

"Iya nanti habis Maghrib"kata Dhafa mengelus Khimar Naila

"Seriusan...sekalian belanja mas"kata Naila

"Iya sayangnya mas Dhafa...gemes banget"kata Dhafa mengguyel-uyel pipi tembam Naila

"Sakit"kata Naila mengerucutkan bibirnya membuat Dhafa mencium bibir istrinya spontan

"Mas..."ujar Naila shock

"Pengen lagi...sun dong"kata Dhafa kian menjadi

"Mau lagi...habis makan diluar deh"kata Naila lalu keluar kamar untuk membersihkan area dapur

'ya Allah makin cinta sama istri sendiri...aaa gemes banget pipinya,hidungnya,apalagi bibirnya astaghfirullah'batin Dhafa tanpa sadar Naila melihat Dhafa senyum-senyum sendiri

"Mas kalo blushing itu tinggal jujur sampai kayak orang gila"kata Naila tanpa sadar membuat Dhafa tersenyum miring

Grep

"Bilang apa tadi...Hem...mas gila ya mas gila karena istri mas ini...."kata Dhafa memeluk Naila dari belakang sambil mencium pipi Naila terus-menerus

"Ndan kit- astaghfirullah"teriak anggota Dhafa melihat posisi Dhafa dan Naila seketika tiga tamu tak diundang memilih berbalik badan

"Kamu ke kamar"kata Dhafa pada istrinya

"Menganggu momen romantis saya sama istri...25× push up di depan saya"kata Dhafa memilih masuk











Duh meresahkan ya si letnan satu ini😭

MAS DATARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang