"Hyung, bagaimana?" Ucap namja dengan mata elangnya yang menampakkan kekhawatiran tanpa ia sadari.
"Huft...Demamnya belum juga turun Taehyung ah,tapi keadannya lebih baik"Jawab Hoseok menghela nafasnya dalam-dalam sambil mengganti kompres di dahi Jungkook.
"Hyung... "
"Ada apa Jimin ah?"
"Apakah kita memang keterlaluan Hyung? Maafkan aku Hyung hanya saja hatiku sakit saat melihatnya menangis bahkan terluka... Rasanya aku gagal menjadi seorang Hyung... Hyung,aku... Aku hanya belum bisa Hyung... Tatapannya sama persis ketika Kookie kita menatapku Hyung.... Rasanya amarah di mataku selalu ada ketika menatapnya dan semua bayang-bayang saat Kookie mendonorkan hatinya... Hiks... Hyung, aku harus bagaimana Hyung?"Jimin tanpa sadar menceritakan semua beban yang ia pendam selama 2 tahun ini ketika menatap Jungkook, Jeon Jungkook.Sebenarnya Jimin sangat ingin menerima Jungkook... Hanya saja ia belum bisa menerima jika dongsaengnya telah mendonorkan hati.
"Apa yang kau katakan!...Aku tidak akan mengakuinya sebagai adik, aku membantunya karena tidak ingin Seokjin Hyung menghukum kita lebih berat!"Ucap Taehyung kesal menatap Jimin yang sama sekali tidak menatapnya dan malahan menatap Jungkook.
Taehyung kesal dan langsung saja pindah ke kasur sebelah.Jadi di ruangan ini ada 5 kasur yang dijadikan satu... Taehyung di bagian pojok kiri bersama Jimin, sedangkan Hoseok di bagian pojok kiri dan sekarang mereka di bagian kasur tengah menjaga Jungkook yang demam dan belum juga sadar.
"Taehyung ah.. "Panggil Jimin tidak enak.
"Gwenchana,,,Kau mau tidur juga Jimin ah? Sudah hampir tengah malam" Ucap Hoseok menatap Jimin yang sebenarnya menahan kantuk.
"Tidak Hyung, aku ingin menjaga Jungkook.... Aku merasa bersalah, Hyung" Ucap Jimin kemudian menggenggam tangan Jungkook yang juga panas.
Hoseok terdiam menatap Jimin kemudian tersenyum kecut.
"Hyung tidak akan memaksamu untuk membencinya Jimin ah, Hyung juga tidak tahu dengan apa yang Hyung inginkan... Hanya saja,,, ketika kau mengatakan kepadanya jika kau tidak membencinya lagi.... Jangan pernah lagi kau membencinya Jimin ah.. Anggap dia sebagai Jeon Jungkook bukan Park Jungkook... Itu akan lebih melukainya daripada kita membencinya "Jelas Hoseok membuat Jimin terdiam.
"Terima kasih hy-"
Perkataan Jimin terpotong ketika tiba-tiba saja Jungkook mengigau sambil terisak.
"Hiks.. Nuna... Hiks Nuna!... Jangan pergi hiks.... Jangan pergi hiks...Kookie ingin ikut hiks... Nuna!"
"Hei... Jungkook ah... Hei ireona... Hei!" Hoseok terus saja mengguncang tubuh Jungkook agar bangun dari mimpi buruknya tapi Jungkook masih saja meracau.
"Hiks... Kookie ingin nuna!... Hiks... Mereka jahat!.. Hiks nuna!...Kookie tidak ingin pergi hiks"
"Jungkook ah.... Hei...Ireona... Hei ini.. Hyung Hei.. " Jimin mengguncang pelan tubuh Jungkook tapi Jungkook masih saja mengigau.
"Hyung hiks... Hyungdeul.. Hiks jangan benci Kookie hiks... Jangan benci Kookie!... Hiks... Jungkook ah... Hiks.... Jangan pergi!...JANGAN PERGI!"Jungkook terbangun dengan nafas terengah-engah setelah berteriak dan menatap Jimin juga Hoseok secara bergantian dan..
"Hei... Ada apa denganmu? Jungkook ah?" Jimin bingung ketika Jungkook memundurkan dirinya ketika melihat Hoseok juga dirinya.
"Hiks... Pergi!.. Hiks... Pergi!" Teriak Jungkook membuat Jimin juga Hoseok terkejut seketika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness?
FanfikceKisah lika-liku keluarga Park yang kaya raya dengan Park Jungkook (Si bungsu) sebagai tokoh utama. Keluarga Sempurna "Perfect Family"? "MUNGKIN" JUST READ IT:)