masalah akan selalu datang dengan cara nya yang berbeda sebab itu orang-orang takkan pernah bisa lari dari masalah. hanya satu cara, selesaikan masalah mu bisa menyelesaikan seribu masalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
★ ; WEEK 2.
MALAM YANG SUNYI ditemani suara burung hantu dan suara hewan-hewan yang masih berjaga pada malam ini, [name] keluar dari supermarket dengan santai nya.
[name] memakan jajanan nya, menggerutu pelan. "belum makan dari semalam, jadi lapar." gumam nya.
tak kala ia juga menatap jam tangan nya, tidak terkejut bahwa jam sudah menunjukkan angka 1 tengah malam.
karena jalanan masih sedikit ramai karena orang-orang yang beraktivitas, ia tidak perlu khawatir dengan pemerkosa atau kejahatan lainnya. saku nya terdapat pepper spray dan pisau kecil.
[name] berjalan dan masih fokus untuk makanan yang ia beli, pandangan nya masih melihat jalanan yang terang setiap saat.
namun, ia terhenti ketika melihat seorang di depan nya. "hah? orang mabuk?" ia bergumam melihat orang itu jalan sempoyongan.
[name] tak mundur atau melangkah, ia malah terdiam begitu melihat seorang perempuan berambut pendek yang jalan kearah nya.
"halo? apa kau baik-baik saja?" wajah nya menunduk, [name] tak bisa melihat wajah perempuan itu. "hey? kau bukan mayat hidup, kan?"
tapi [name] bisa melihat jelas perempuan itu memiliki luka dan lebam di area tangan nya. "hey, kau bisa mendengar ku tidak sih?!"
BRUK! [name] langsung menangkap perempuan yang mendadak jatuh, ia melotot terkejut. "e-eh hey! bangun! nanti aku dikira penjahat!"
ia buru-buru mengeluarkan ponsel nya, menekan kontak dengan nama sahabat laki-laki nya ini.
"duh bangkotan!" keluh [name] memegang pinggang nya sendiri, lalu membantu gadis yang pingsan tadi untuk duduk di bangku terdekat.
"dokja lelet banget, kata mama ku orang yang lama angkat telepon besok nya mati!"
tak lama kemudian, suara kim dokja terdengar parau. "halo? [name]? kenapa telpon jam segini?"
suara lelaki itu terdengar serak, bahkan [name] bisa mendengar keluhan dan umpatan kim dokja yang terbangun kan oleh panggilan [name].
