Perhatian: Setiap surat Jes di sini ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Versi Bahasa Indonesia ada di Chapter 24.
===
Cerita tentang meninggalnya satu anak untitled menjadi buah bibir bagi anggota sekolah Pendiri Roen.
Jonathan Sage. Ada orang yang dikirim untuk mengambil seluruh gambar dan catatannya di asrama yang sudah rapi dalam map arsip yang tertata dalam kardus.
Tiga bulan kemudian, sebuah paket besar dialamatkan dari tulisan JES besar kepada kelas untitled. Mereka mendapatkan empat jilid buku tentang alat-alat bantu dan alat elektronik, komputer. Dua jilid kumpulan desain yang dibuat Jes. Satu jilid kumpulan hipotesis yang dimiliki oleh Jes dengan catatan yang sudah terbukti dan yang belum terbukti. Kemudian 9 buku dengan judul "For The Untitled".
Buku yang ditujukan kepada untitled itu berisi kumpulan pertanyaan-pertanyaan tentang kemanusiaan yang Jes rasakan selama berada di kelas untitled. Itu juga catatan harian yang Jes selalu tulis setiap malam usai dan pagi datang. Saat dimana efek medikasinya mulai hilang dan ia bisa merasakan yang sesungguhnya.
Pertama adalah pengantar autobiografi, digubah berdasarkan buku diary yang dikumpulkan.
"It was my step mother deed. I thought every glass of milk she gave me was her act of kindness. She gave me three glass milk per day and I had drank it for 4 years non-stop, not knowing it contained drugs that'll broke my kidney and liver down."
"When my grandpa knew, he brought me with him. I was, initially, couldn't be saved. I'm dying, every moment I opened my eyes, I'll scream, and just a touch from someone could drive me crazy, all part of my bodies hurt."
"My grandpa made his own lab to got me treated. When finally I got a transplant and opened my eyes. I was crying for days, and almost half of my body swelled up. I was terrified by the fact that someone wished for my death and my father was apathetic."
"Since then, for my own goodness, I start to ate medication designed for me."
"I lost my ability to feel pain. I lost my ability to feel emotions."
"I was sent to Indonesia to continue my study apart from the family, to somewhere no one knows me and not care enough to knows my family background."
"Everyday was meaningless. I don't feel anything, not a bit of happiness even when I won in many competition."
"I started to try to stop my medication. But failed because I don't see anything worth enough to feel anything. I tried, but again failed because I can only see the pain waiting ahead."
"As if. As if the universe gave me hope. I met the untitled."
"I was always grateful to become a part of the untitled. I believe, I'll always do until the drop of honey fell from the heaven."
"I know my time is shorter than them. Even shorter to express my feelings. Therefore I write."
Anak-anak untitled tidak bisa fokus membaca buku yang ditulis Jes lantaran air mata mereka terus mengganggu pandangan.
Di buku itu ada seluruh kompilasi gambar tangan Jes akan pemandangan kelas untitled dan orang-orangnya. Ada cerita-cerita kecil tentang perasaan Jes, kemudian ada surat yang ditujukan kepada masing-masing dari mereka secara acak.
To: Amos
Thanks. For handling Nathan for me, it could hurt less because of you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untitled Class: Tahun Pertama
Ficción General#1 Jenius - 27/4/2024 Sepuluh anak jenius mendapatkan tiket emas untuk bersekolah di Sekolah Pendiri Roen secara gratis! Ditambah lagi mereka akan diberi asrama exclusive yang satu kamarnya hanya berisi satu orang dan diberi uang saku! Mari tidak m...