16

23 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Happy reading

"Ternyata untuk selalu ada di dekatmu itu sulit ya? Jelas sulit karena yang kau mau untuk selalu ada di dekatmu itu ternyata bukan aku."

Beberapa harinya Sean benar benar memenuhi ucapanya untuk menganter jemput Jeany bahkan ia mengikutin Jeany kemanapun, dan jelas itu membuat Ivanka, Royce dan Excel kebinggungan, soalnya jarang jarang Sean seperti itu pada Jeany, pengecualian buat Jevan yang emang sering ngintilin Jeany kayak anak bebek.

"Lu napa sih, dari tadi ngintilin Jeany mulu? Suka lu sama Jeany?" sewot Ivanka kesal melihat Sean yang dari tadi mengikuti kemana pun Jeany pergi.

"Emang kenapa, kalau gw ngintilin Jeany, toh gk ada yang ngelarang," ujar Sean santai lalu duduk didekat Jeany.

Ivanka yang mendapat jawaban seperti itu dari Sean semakin membuat ia kesal.

Jeany juga terlihat tidak seperti biasanya yang ngereok, cuma kadang jadi sering bengong, sedangkan Ivanka sendiri gk mau ikut campur urusan sahabatnya itu.

"Ya lagian aneh juga ngeliat lu ngintilin kayak anak bebek, emang kenapa sih?" tanya Excel yang ikut penasaran.

"Gk papa lagi pengen aja," Sean tidak ingin memberi tau sahabatnya yang lain maka dari itu ia tidak mengatakan yang sebenarnya setelah mengatakan itu Sean pun ingin memesan makanan karena perutnya sudah terasa lapar dari tadi.

"Dih orang aneh," Excel pun sama kesalnya dengan Ivanka karena mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari Sean.

Disaat mereka sedang mengobrol dan bercanda gurau dari kejauhan terlihat Amaris yang berjalan mendekat kearah meja mereka.

"Permisi, Sean kita masih ada tugas buat olimpiade selanjutnya, jadi kita harus pergi ke perpus sekarang!" Setibanya Amaris langsung mengajak Sean untuk pergi ke perpustakaan bersama dengannya dengan alasan olimpiade.

"Anjaii, di jemput kakel hitz nih Sean kiw kiw," goda Excel ia sambil menaik turuninkan alisnya dan sedikit memajukan kepalanya kearah Sean.

"Apa Sih??" Sean bangkit dan sedikit menoyor kepala Excel yang sedang duduk didepannya.

"Iya ntar gw ke perpus," lanjutnya pada Amaris.

Pada akhirnya Sean pergi ke perpustakaan bersama Amaris.

"Weh Royce kabar bunda gimana?" tanya Jeany, kepo.

"Oh bunda baik aja sih, dia pernah nanya kapan kalian main ke rumah lagi," ujar Royce santai sambil minum es jeruknya.

"Kapan kapan kali yak tunggu kgk sibuk"Balas Jeany ia juga sesekali meniup niup kuah dari mie yang ia pesan.

"Eh kalian tau gk bentar lagi kita ada event,loh!!" ujar Excel heboh sambil ia memakan pesanan baksonya yang baru sampai.

Rahasia LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang