18

10 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"Tidak semua hal yang kita rencanakan bisa berjalan sesuai apa yang kita inginkan,bisa saja semua itu meleset diluar rencana,maka percayalah pada takdir jika memang itu baik maka takdir sendirilah yang akan memberikan jalannya"

"HELLO EPRI BADI IM HEREEEEEEEEEEEEEEE," teriak Ivanka di dalam aulah utama sekolah kedatangannya begitu heboh sampai ada beberapa siswa yang melihat kearahnya.

"Heh pagi pagi udah kayak toa aja lu teriak teriak bikin sakit kuping," nyinyir Royce sebabnya Ivanka berteriak seperti itu tidak jauh dari dirinya beridiri,ya Ivanka berada disampingnya.

Ivanka tidak memperdulikan ocehan Royce padanya dia hanya menjulurkan lidahnya pada Royce yang membuat Royce sedikit kesal dengan tingkahnya.

"Wih dah pada lengkap nih, gimana barang barang ada yang ke tinggalan gk?" tanya Excel dengan cengiran khas miliknya.

"Widh lengkap dong lu gk liat nih gw bawa barang kayak mau pindah rumah," jawab Ivanka sambil memperlihatkan barang bawaanya.

"Gila, lu mau pindah rumah apa mau liburan, banyak bener barangnya," ujar Jevan yang tiba tiba muncul lalu merangkul Sean yang berada disampingnya tidak lupa  dengan tas ransel berukuran sedang yang dia bawa.

"Ye si anak bebek dateng," Ivanka memberikan tatapan sinis pada Jevan yang menyindirnya tadi.

"Eh btw Jeany mana? Kok gk keliatan?" tanya Ivanka celingak celinguk mencari sahabatnya yang hilang.

Setelah 15 menit berlalu akhirnya muncul lah orang yang dicari.

"Weh Jean, gila lu bawa barang dikit amat," ujar Ivanka yang sedang mengintip barang bawaan Jeany.

"Hooh, males gw bawa banyak banyak, gw naek motor ke sekolah, kadang jalan kaki, gila kalau gw bawa banyak barang, lu mah enak pulang pergi naek mobil, jadi gampang," jawab Jeany.

"Oh iya juga, kenapa lu gk nebeng gw aja?" tanya Ivanka.

"Ye lu gk ngajak, ya gk kepikiran lah gw, eh btw lu bawa baju dress gk? Gk punya gw, lu kan sering pergi pergi ke acara perusahaan ortu lu, jadi lu punya dress lebih kan? Pinjem sih pleseee!!" pinta Jeany dengan senyuman tanpa dosa yang ia tunjukkan pada Ivanka.

"Oh bawa gw, lu pilih aja tuh baju, banyak pilihan dan varian, ada yang item, pink, cream,baby blue, dark blue tinggal di pilih," panjang lebar Ivanka menjelaskan pada Jeany berbagai macam dress yang ia bawa.

"Mau jualan lo banyak amattt," bukannya Jeany yang menanggapi tetapi Royce dengan wajah julid yang tidak pernah terlupakan jika ia sedang menyindir seseorang.

Rahasia LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang