Mereka bingung, bukankah sebelumnya pirang mengenakan penutup mata, tapi sekarang dia persis seperti Yondaime.
"Apa dia menggunakan Genjutsu untuk menutupnya!" Inoichi paling depan itu berspekulasi.
Jiraya mangut-mangut, dan bicara. "Bisa jadi itu!" dugaan itulah yang terpikirkan oleh mereka saat ini.
"Kukira kau sedang tidur!"
Kurenai tak menanggapi perkataan si pirang yang kembali berbalik badan memotong sayuran di talenan dengan tenang.
"Dia memasak?" ucap Kiba seakan tidak percaya, sebelumnya Shikamaru lalu itu sekarang Naruto-md.
"Memangnya kenapa? Mereka dewasa!" timpal Shino itu bukanlah hal mustahil untuk dilakukan orang. Jika mau, anak usia 7 tahun pun pasti bisa.
Dia tak mempedulikan, jika dia sudah kepergok memasuki rumahnya orang tanpa permisi. Seolah-olah dia sudah terbiasa berintraksi dengannya.
Sahabat Kurenai juga ingin tahu gimana kedekatan mereka berlangsung. Apakah ada hubungan yang spesial dari mereka.
Mengamati gerak-geriknya, Kurenai ingin mengintrogasinya. Tetapi, dia ingat, Shikamaru sudah mencobanya, dan katanya pirang malah membahas situasi desanya.
Seakan identiasnya tak begitu penting untuk mereka.
"Kupikir itu karena akan sulit untuk dia jelaskan!" Tsume bersuara.
"Itu bisa saja!.." timpal Shikaku, dan dia memiliki pendapat lainnya. "Tapi untuk memberitahunya langsung.? Sepertinya, ada suatu hal yang memberatkannya!"
"Hal lain?" Tsume minta kejelasan lebih dari sosok yang pengamatannya tajam.
Shikaku mengangguk, dan bicara. "Rasa bersalah, karena kegagalannya!" Tsume kepikiran itu memang bisa saja.
Hiruzen bersama kedua muridnya juga memiliki pemikiran yang sama dengan Shikaku.
"K-kapan kita pernah bertemu?" ucap Kurenai coba mencari tahu. Meski dia ingat tak pernah ketemu sebelumnya.
Kurenai ingin tahu, dari mana bentuk perhatian si pirang itu berasal.
"Mencari jalan lainnya, untuk mencapai tujuan yang sama!" ucap Genma dengan pribahasa baru.
"Tepatnya jalan memutar untuk tujuan yang sama!" Raido mengoreski. Di sana Anko ikut bicara. "Ancam dan siksa dia, sampai dia buka mulut! Itu yang paling cepat untuk dilakukan!"
Mereka meringis dengernya dan mereka para Jounin baru ingat jika Anko berada dibagian divisi Introgasi, seperti Ibiki.
"Kukira kau ingin tahu namaku dulu" pirang lanjut ngambil penggorengan dan menaruhnya di atas kompor.
"Dia.. seperti sedang memainkan emosi orang!" ucap Chouza di samping Inoichi.
Sedangkan Kurenai terus mengamati di ambang pintu dapur. "Kupikir, kau ingin merahasiakannya?" dia sedikit bingung dengan tanggapannya, beda dengan arah Shikamaru.
"Ini cara yang bagus untuk mendekati wanita!" ucap Jiraya karena bisa lama ngobrolnya, dan dapat dengusan dari Tsunade. "Bodoh!... Yang ada kau akan langsung ditendang!" itu karena kesal.
"Yah, itu memang benar, karena itu akan sangat merepotkan untuk bisa dijelaskan!.." pirang sekilas melihat Kurenai di sela memasaknya.
"Benarkan..!" Tsume mengenai dugaan sebelumnya. Shibi mengangguk ketika akan bicara. "Sepertinya kita memiliki Nara, baru!" maksud Shibi adalah itu si pirang yang bilang merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobar
FantasyUntuk mempererat hubungan shinobinya, Hiruzen mengajak mereka nonton bareng. Namun apa yang mereka lihat sungguh sangat mengejutkan. Khususnya untuk para Gennin yang baru lulus.