"Kau terlihat kurang baik Kurenai?"
Rasa kepedihan itu perlahan reda ketika suasana di filmnya berubah cerah siang benderang, dengan sinar matahari jelas terlihat menunjukan sosok wanita yang duduk di barisan tengah sebelah Hinata langsung saja merengut, kenapa dia lagi yang ditampilkan.
Kakashi berjalan ke rekan wanitanya yang terduduk di bawah pohoh untuk berteduh dari sinar matahari sambil melihat shinobi muda yang berlatih.
"Aku harap ini cepat selesai!" komentar Kakashi merasa malu dirinya terus saja ditampilkan. Kurenai juga sudah sangat jelas mengingkan itu, karena di fimnya, selalu nunjukin deritanya.
Sejak si pirang muda kembali ke desa, mereka jadi rutin latihan dan hari ini yang ke-6 harinya.
"Syukurlah bukan aku yang ditampilkan lagi!!" Anko sempat tertekan pada waktu dirinya membahas segel kutukan, malah membuatnya jadi berharap di saat ingin melupakannya.
"Tidak!! Aku baik-baik saja!" Kurenai balik fokus lihat Shikamaru dan Kiba melakukan pertempuran ringan.
Para Gennin mengusap wajahnya terasa masih basah, karena air matanya senpat terjun bebas terbawa alur filmnya.
Begitu juga dengan Ino yang nampak lari dari kejaran serangga Shino, dan disisi lain, Hinata bertempur dengan Chouji, untuk mengasah kemampuan pisiknya.
Lihat gadis Hyuga itu Kurenai merasa senang, karena telah kembali bergaul dengan yang lainnya.
"Kita juga bisa, melatih mereka bareng- bareng!!" ucap Kakashi pada Kurenai di sampingnya mengangguk setuju karena memang itu cukup bagus untuk ditiru.
"M-aaf sensei!..." Hinata masuk obrolan. "Apakah anda bisa mengajari jutsu yang anda berikan di film?"
Hinata tak ingin bernasib sama dengan sosoknya dimasa Naruto-md yang telah meninggal dan ngebuat Naruto-md jadi hidup menderita karena kehilangannya.
Kakashi yang masih ingat itu ngangguk sebelum bicara. "Yah, nanti kita latihan sama-sama" dia juga harus berlatih lagi untuk memperkuat diri supaya mampu menghentikan Obito.
Terlebih dia tampak semangat dari biasanya, dan penyebabnya, sudah pasti, karena pirang muda kembali lagi.
Kurenai ingat... Hinata begitu senang saat berkunjung ke rumahnya dengan pirang muda untuk memperlihatkan kedeketan mereka.
Dan untuk pirang muda sendiri yang kini terduduk dengan kedua kakinya dilipat, matanya tertutup di bawah derasnya air terjun buatan Yamato, jelas sekali sudah terjadi perubahan padanya.
Dari pakaian terang, telah berubah warna jadi gelap. Tadinya terkenal berisik jadi lebih tenang.
Ditambah lagi perhatian, sopan, dan rambut yang gondrongnya tak pakai ikat kepala itu, entah kenapa malah mengingatkannya pada sosok pirang dewasa.
Sekarang dia ke mana. Kenapa dia tak mengunjunginya lagi?.. Bukannya dia bilang, peduli padanya. Terus kenapa, sudah hampir sebulan tak pernah lagi menemuinya?
"Jangan komentar!" ucap Kurenai serasa malu atas renungan sosoknya di film itu butuh perhatian.
Kakashi mengangkat bahunya pelan tak ada niatan itu, karena suasananya jelas masih terasa canggung disana.
"Kau beneran, baik-baik saja?! Aku lihat hari ini kau banyak melamun!" suara Kakashi berikut tepukannya kebahu Kurenai, telah menariknya keluar dari renungannya.
"Ah, ya?" Kurenai tersentak dengan nada umpatan dalam hati, mengapa kepikiran terus pirang dewasa.
"Apa mungkin... dia sudah jatuh cinta?" tanya Sasuke pada orang dewasa pasti telah berpengalaman. Meski Asuma di sebelahnya punya peran dekat dengan Kurenai, tapi dia sudah berakhir mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobar
FantasyUntuk mempererat hubungan shinobinya, Hiruzen mengajak mereka nonton bareng. Namun apa yang mereka lihat sungguh sangat mengejutkan. Khususnya untuk para Gennin yang baru lulus.