Keputusan hati

50 42 7
                                    

"Ibarat senja yang datang lalu meninggalkan keelokanya, rindu juga kadang datang lalu pergi jika kita tidak berjumpa"

******

setelah perjalan pulang wisuda, akhirnya Kanaya sudah berada di rumahnya. Ia menyalakan ponselnya dan membuka pesan. Ia hanya ingin mengecek pesan Gus Zain.

Rindu?

Sangat, bagaimana tidak bahkan selama 4 tahun lamanya Kanaya tidak komunikasi lagi dengan Gus Zain

Kanaya meletakkan kembali ponselnya pada tempat tidurnya, ia berniat segera mandi

Setelah membersihkan dirinya, Kanaya duduk ditepi ranjang, Ia meraih ponselnya yang sedari berbunyi notifikasi. Dan benar saja banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab dari teman-temanya mengucapkan selamat namun ia tak melihat pesan dari Gus Zain. Ia kira sehabis ia mandi bakalan ada notif namun pikir dan dugaannya salah

"Ya Allah" Keluh Kanaya

"Sampai kapan rindu ini terobati Ya Allah, Celengan rindu ini Rasanya sudah tidak bisa menampung lagi"

Tok

Tok

Tok

Bunda mengetuk pintu

"Assalamualaikum, Bunda boleh masuk nak?"

"Waalaikumsalam, Boleh bun pintunya nggak dikunci kok"

"Ini bunda buatkan susu coklat buat kamu, diminum yah"

"Aaa bunda perhatian banget sii... terimakasih pasti diminum kok"

"Kamu uda tau kabar?"

"Kabar apa bun"

"Gus Zain perjalanan pulang ke Indonesia nak?"

"Serius bun? dia pulang?" Kanaya terkejud

"Serius, dia pulang karna tau kamu juga wisuda makanya cepet-cepet pulang"

"Kalau dia udah di rumah apa bisa bertemu"

"Pesan dari umi nya kalau bisa sekali ketemu langsung ngajak serius"

Kanaya terdiam

"Kamu siap kan?"

"InsyaAllah"

"Alhamdulillah"

"Udah tuh buruan di minum keburu dingin loh"

"Hehe iya bun"

"Yaudah sekarang kamu istirahat aja ya bunda mau kedapur, besok kamu Udah kerja"

"Kedapur? mau buat apa lagi bun?"

"Mau masak buat kamu"

"Bun istirahat aja yaa tadi kan udah sempet mampir ke rumah makan jadi udah Kanaya udah kenyang"

"Yasudah bunda langsung ke kamar aja ya"

Zain untuk KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang