Seorang perempuan bukan seorang ning yang dilamar (Gus) anak kyai? pemilik pesantren? bagaimana bisa?
Bertemu dengan takdir yang sulit di tebak
Kanaya mendapatkan hasil yang sangat indah atas kesabaran menunggunya dan atas doa sepertiga malam
"Bara...
Anak- anak kelas 12 SMA akan tetap masuk sekolah karena hanya tinggal 2 pertemuan lagi
Kanaya Berangkat sekolah dengan wajah yang murung dan dengan tatapan kosong
"Kanaya, tumben banget kamu murung heh masi pagi lo ini ada apa? Kamu ga biasanya begini lo, ayo cerita ada apa nay?" Tanya Syifa sahabat Kanaya
Kanaya hanya terdiam
"NAYA?? Heh jangan melamun astaghfirullah"
"Eh Syiffa sebenernya aku lagi mikir keras" sahut Kanaya dengan nada lirih
"Mikir keras apa? ayo cerita jangan setengah-setengah"
"Aku mau dijodohkan syif dengan seorang anak yang punya pesantren, entah aku harus sedih atau senang"
"MasyaAllah nay harusnya sih senang ya, kamu sudah tau muka orang yang akan dijodohkan sama kamu belum?"
"Belum"
"Oh belum ya? nay kamu harusnya seneng sih"
"Harus seneng ya?"
"Iya dongg harus apalagi dapat anak dari kyai bukankah itu impian kamu dari dulu"
"Eh kamu masih inget ya?"
"Aku selalu inget lah nay tentang curhatan kamu ke aku"
Kanaya senyum tersipu malu
"Tuh impian kamu sebentar lagi terwujud"
Kringggggg.......................
Bel masuk sekolah berbunyi
"Yah uda bel nay padahal cerita nya belum selesai"
"Udah masuk kelas saja dulu yuk" Ajak Kanaya
Semua murid masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajaran sampai pulang
Saat di parkiran sekolah Syifa terlihat sedang mencari cari keberadaan sahabatnya dari ujung ke ujung
"Kanaya" Teriak Syifa
Kanaya menoleh dan mencari dimana sumber suara yang memanggil namanya itu namun dia tidak menemukan dikarenakan banyak murid di parkiran itu
"Kanaya! Kanaya! Aku disini" Teriak Syifa sambil berlari menghampiri Kanaya
" Oh kamu syifa jangan teriak-teriak di sini eh"
"Maaf, lagian kalau aku ga teriak kamu nanti ga denger"
"Masuk akal juga si lagian juga rame"
"Tuh kan"
"Jadi ada apa? ada yang bisa dibantu?"
"Kanaya kamu pulang sendirian?" Tanya Syifa
"Iya syif, kenapa kamu mau bareng kah?"
"Boleh deh, tuh kan peka banget jadi sahabat bikin aku tambah beruntung dan sayang punya sahabat kamu" jawab Syifa dengan senang dan semangat
"Syifa-syifa bisa aja kamu" menepuk pundak Syifa
"Yauda ayo pulang masa berdiri di parkiran terus"
"ayoo"
Selama di perjalanan Syifa masih bertanya Tanya tentang kelengkapan cerita tadi pagi dan Kanaya pun menjawabnya, dan di perjalanan itu Kanaya cerita banyak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.