Rumah sakit 💉

2 1 0
                                    

Suara Alarm membangunkan Kanaya. Dengan bergegas ia mematikan alarm tersebut. Ia bangun dan merasa wajahnya amat kaku, mungkin karena bekas tamparan semalam.

Kanaya bangkit dari tidurnya dan menuju kamar mandi, ia berdiri dihadapan cermin, ia terkejut luka biru memar itu masih belum hilang.

"Ya ampun, gimana ini" Ucap kanaya kebingungan, ia khawatir nanti pasien dan rekan medis di rumah sakit akan menanyainya mengenai pipi biru.

Kanaya berusaha mencuci wajahnya, dengan tangan yang masih dalam kondisi di perban. Untung saja tangan kiri coba kalau tangan kanan bisa ga berangkat kerja hari ini.

Setelah ia mandi dan berusaha mencuci wajahnya, namun hal itu tidak membuat perubahan apapun pada wajahnya. Sampai ia menemukan ide untuk menambah ketebalan bedak untuk menutupi memar itu, kali ini ia berhasil.

Kanaya menuruni anak tangga rumahnya, ia menyapa kedua orang tuanya di meja makan

"Cantiknya anak bunda, kamu menambah riasan di wajahmu?"

"Iya bun, kanaya menambah ketebalan bedak untuk menutupi memar"

"Ketebalan tah bun?"

"Enggak kok, masih terlihat natural di kamu malahan jadi makin cantik anak bunda"

"Masih memar nak?" tanya ayah

"Iya ayah"

"Astaghfirullah, itu juga tangan kamu masih ada bekas perban nya, kamu yakin mau berangkat kerja?"

"Yakinn, lagian udah ga sakit kok"

"Ya sudah nak, sarapan dulu ya"

Setelah beberapa menit sarapan, ia berangkat menuju tempat kerjanya.

~Rumah sakit~

Kanaya memberikan senyuman tipis kepada pak erlangga selaku pemilik rumah sakit bina negara

"Selamat pagi dr kanaya"

"Pagi pak"

"Dok nampaknya tanganmu habis di perban, kenapa?"

"Terdapat luka kecil"

"Kalau begitu mengapa anda berangkat bekerja, kan bisa izin satu hari."

"Harus tetap profesional pak, lagian ini udah ngga sakit kok"

"Oh okay, have a nice day"

"Thank you"

******

(Di depan ruang kamar pasien)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Di depan ruang kamar pasien)

"Selamat pagi, Dok. Pasien bernama Kayla Mafwa Adilla telah menunggu anda di kamar rawatnya, dan ini map berisi laporan hasil tes yang kemarin." ucap seorang perawat

Kanaya mengambil map yang berisi laporan hasil tes pasienya itu. "Baiklah terimakasih, saya lihat hasil laporanya dulu ya."

"Baik dok, permisi" perawat itu meninggalkan ruangan

******

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zain untuk KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang