Lamaran

40 24 30
                                    

"Betapa indahnya menunggu jika hasilnya adalah kamu"

sesampainya di kediaman kanaya. gus zain sudah disambut oleh keluarganya kanaya.

Keluarga gus zain turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keluarga gus zain turun dari mobil

"Wih rumahnya bagus banget umi" ujar husein

"Iya nak" sahut umi

"Nak gimana kamu sudah siap" tanya abah

"InsyaAllah" jawab gus zain sambil gugup

"Yauda ayo zain udah ditunggu" sahut ning zia

Mereka berjalan menuju  rumah kanaya dan menghampiri orang tuanya.

"Assalamualaikum" ujar mereka

"Waalaikumsalam" jawab orang tua kanaya

"Alhamdulillah sudah sampai dengan selamat" sahut bunda kanaya

"Alhamdulillah" jawab umi

"MasyaAllah gus Zain ganteng sekali nak" ujar bunda

Gus zain tersenyum malu

"Mari pak kyai bu nyai masuk kedalam rumah" ujar ayah

sesampainya di dalam rumah tampak banyak makanan dan buah buahan yang dihidangkan. Gus Zain memandangi sekeliling dinding rumah dan ia tertuju pada satu foto yang tampaknya itu adalah foto kanaya waktu wisuda.

"Kanaya mana ya, umi?" bisik gus Zain

" Umi juga gatau nak sabar dulu"

"Kakak udah ga sabar ini sepertinya cie cie" sahut husein

"Husein jangan gitu dek dirumah orang" ujar ning zia

Bunda  pun memanggil putrinya untuk ke ruang tamu menemui keluarga gus zain

"Mari sembari di makan nyai dan kyai"

"Enggeh kok repot repot niki"

"Saestu mboten repot repot niki"

Kanaya berjalan menunduk menuruni tangga mengenakan gamis berwarna putih dan didampingi oleh bunda.

"Sebentar kenalin dulu ini gus zain anak kyai zayyan afandi"

Kanaya pun yang awalnya menunduk melihat  ke arah gus zain dan tersenyum ke arahnya

"Gila ternyata gus Zain ganteng sekali" batin kanaya

Zain untuk KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang