~ hari ini langit sedang tidak memihak pada bulan ~
"Selamat pagi sayangku, cintaku Dar - OMG! MUKA LO KENAPA DARA?"panik Sinta saat memasuki kelas Ara.
"Ih kamu tuh, ini masih pagi jangan teriak-teriak"balas Ara sambil melihat sekeliling, untung saja masih sepi.
"Lo lagi ada masalah ra?"kali ini Aurel bertanya. Yang di tanya bukannya menjawab malah menundukkan kepala, sudah kebiasaan Ara.
"emm itu, anu -"sekarang Ara harus jawab apa? dia terdiam memikirkan jawaban yang pas agar temannya itu tidak khawatir.
"Kenapa ra?!"heboh Sinta semakin penasaran dengan jawaban Ara.
"Kemarin aku jatuh dari sepeda aku"jawab Ara berbohong.
"Terus sekarang gimana? ada yang sakit?"diputarnya tubuh Ara guna melihat kondisinya oleh Sinta, memang heboh sekali cewe satu ini.
"Aku gapapa ta, cuman memar dikit doang"balasnya. Setelah ini mereka ber3 menghabiskan waktu sebelum bel berbunyi dengan bercerita dan sesekali bercanda.
Aku seneng punya temen kaya mereka. senyum indahnya itu terbit di wajah cantiknya. Bahkan selama ini dia tidak pernah menampilkan senyum kebahagiaannya. Ara sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka, dan dapat melupakan sedikit masalahnya.
Hari ini mata pelajaran kelas Ara adalah renang. Berhubung guru yang mengajar kelas renang pada kelas XII tidak bisa hadir karna suatu kendala, jadinya kelas XI IPA 2 digabung dengan XII IPS 3. Yaps, kelas XII IPS 3 adalah kelas cewe yang di sebut 'mak lampir' oleh Sinta dan Aurel, Kelasnya Syasa mantannya Kenzo.
Mendengar bahwa kelasnya dengan kelas Syasa di gabung membuat perasaan Ara tidak enak. Dia sudah mempunyai firasat yang buruk saat dia merasa di perhatikan dengan kakak kelasnya itu, Syasa.
Setalah 2 jam berlangsung pelajaran renang, akhirnya sudah selesai. Keadaan kolam renang mulai sepi hanya tertinggal beberapa anak saja yang masih duduk-duduk santai di tepi kolam renang.
Saat hendak melangkah keluar, tiba-tiba ada yang menarik tangganya ke arah ujung kolam renang yang sangat dalam. Rasa was-was langsung muncul saat tau bahwa Syasa dan temannya Rara yang menarik Ara.
"Heh, lo cacat. Punya hubungan apa lo sama Kenzo?!"tanya Syasa dengan tangan yang mencengkram dagu Ara.
"Sa-sakit kak, tolong lepasin"berusaha melepas cengkraman Syasa padanya, namun hasilnya pun nihil kekuatan kakak kelasnya ini lebih besar dibanding dirinya.
"KALO ORANG NANYA TUH DI JAWAB, TULI!"marah Syasa sembari mendorong Ara ke tepi kolam renang yang dalam itu.
"A-aku ga punya hubungan apapun sama Kenzo, k-kak"jawab jujur Ara.
"Lo tuh udah cacat ga usah sok belagu buat deketin Kenzo. Lo pikir gue ga tau kalo kalian berduaan di taman kemarin, hah!"bentaknya.
Tugas Rara hanya memperhatikan sekita, jaga-jaga bila ada orang yang masuk ke area kolam renang. Dan bener saja bertepatan saat itu juga Kenzo berjalan masuk kembali ke area kolam renang.
"Sya, sya ada Kenzo sya. Dia datang kesini"ditepuknya berkali-kali pundak temannya itu.
Syasa melirik sekilas dan bener saja Kenzo berjalan ke arah kolam renang, seketika saat itu juga dia memiliki rencana yang buruk. Kondisi saat ini Ara yang berada di ujung tepi kolam bila saja Syasa melepas cengkramannya dia bisa terjatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear mama
Teenfikce[On Going] "Ara hanya butuh tangan mama buat peluk Ara mah, bukan untuk menuangkan semua rasa benci mama kepada Ara" _________________________________________________________________________ "Jika kepergian Ara bisa buat mama meluk Ara untuk terakhi...