11 - Takut

38 1 0
                                    

~ Bagaimana jika bintang kehilangan cahayanya?
~

Saat memasuki kelas, kelas yang awalnya ramai mendadak menjadi hening akan kedatangan Ara. Ara bingung kenapa semua orang menatapnya dan berbisik-bisik, Apa Ara membuat kesalahan di pagi ini? Atau Ara salah menggunakan seragam?. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benaknya saat memasuki kelas tersebut.

"emang bener ya, nih cewe ga punya malu banget"

"berani-beraninya si tuli ngedeketin Bima, kemarin Kenzo sekarang Bima. Maunya apa si!"

"berasa sok cakep banget berani ngedeketin prince kita"

Mereka semua membicarakan dirinya. Ara tidak paham apa maksud mereka? Siapa juga yang mendeketi Bima dan Kenzo? Ara tidak ngerasa kalo ia mendekati para prince mereka, tapi kenapa mereka semua membicarakan dirinya yang sedang dekat dengan kedua orang kesayangan mereka?

brukk

"upss, maaf ya tuli, kaki gue ga sengaja nyelengkat lo"

Tepat saat itu juga Ara terjatuh dan dagu nya bahkan menyentuh lantai yang dingin ini. Bunyi keras itu yang bisa membuat kita merasakan betapa sakitnya hingga dagu Ara memar.

"Awhh"rintihnya. Bukan hanya sakit, tapi Ara juga merasakan malu. Semua temannya bahkan hanya menertawakan dirinya, dan tidak ada satupun yang menolongnya.

"kuping lo gapapa kan tuli? masih bisa denger kan? gue takutnya karna kaki gue bikin lo jatoh jadinya lo ga bisa denger lagi dehh"

Tawa dikelas tersebut semakin besar. Ara tau kalimat itu merupakan hinaan untuknya bukan belas kasihan.

"Berisik!".

Satu kata yang mampu membuat seisi kelas menjadi hening, dan orang yang membuat kelas menjadi hening ini adalah dia — Kenzo.

Sebenarnya Kenzo tidak tertidur, dia hanya menidurkan kepalanya di atas meja, entah kenapa dia merasa agak kesal pagi ini dan itu membuat mood nya sedikit rusak.

"Bangun"ucap Kenzo.

Saat mendengar suaranya Ara menegakkan kepalanya dan dia melihat Kenzo yang sudah berdiri tepat di hadapan nya,,,, dan dia menyodorkan tangga nya untuk membatu Ara?.

Ara menerima uluran bantuan dari Kenzo. Dia terbangun dari jatuhnya dan kembali menempati tempat duduknya yang berada di sebelah Kenzo. Kejadian tersebut tidak luput dari penglihatan seisi kelas.

"Ngapain ngeliatin!"setelah berucap seperti itu. Semua orang yang berada dikelasnya menjadi sibuk masing-masing, atau hanya berpura-pura?. Tapi setidaknya sekarang Ara sudah tidak ada yang menatapnya dengan tatapan tidak suka itu.

"Makasi ya"ucap Ara kepada Kenzo. Setelahnya Kenzo kembali duduk ditempatnya dan kembali merebahkan kepalanya itu. Ara tidak tau kenapa Kenzo suka sekali tidur dikelas, apa dia selalu tidur malam hingga kekurangan tidur dan berakhir tidur dikelas? entah lah Ara tidak tau.

Tepat setelah kejadian itu, guru yang mengajar dikelasnya masuk, dan semua orang dikelas ini menjadi hening kembali.

"Adhara"panggil pak Agus, selaku guru bahasa indonesia dikelasnya.

"Iya, saya pak"jawab Ara sembari mengangkat satu tangga nya saat gurunya itu memanggil dirinya.

"Kamu di panggil ke ruang kepsek, ada yang ingin dibicarakan sama kamu"ucap guru tersebut.

"Baik pak, saya izin pamit pak"setelahnya Ara bangun, dan melangkah kakinya menuju ruang kepsek. Dan saat itu juga Kenzo terbangun dari tidurnya(?) yang kemudian menatap bingung kepergian Ara.

Dear mamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang