CHAPTER 2

1K 145 19
                                    


"HABIS"


"Namjoon hyung bilang dia suka warna lilac" ujar Jungkook pada Jimin yang sedang memilah dan memilih kain sprei untuk tempat tidur yang akan ditempati oleh Seokjin nanti,

"bukankah Jinnie suka warna pink?"

"aku tidak tau, sudahlah pilih cepat Jimin. Aku lapar, lagipula siapa yang peduli dengan warna kain sprei dan bed cover. Setelah kita tidur pun kita akan lupa dengan warna bed cover kita"

"tidak semua orang simple seperti mu Kook, kau tau sendiri Jinnie menyukai hal yang cantik dan imut"

Jungkook menyilangkan kedua tangannya didada menatap Jimin dengan penuh curiga,

"tunggu, kenapa kau selalu membela Seokjin?"

"hah! Kau serius kook? Aku tidak membela Seokjin, bukankah memang benar jika Seokjin menyukai hal-hal yang unik, imut dan cantik? Yang aneh adalah kenapa kau masih saja membenci Seokjin? Jika karena Seokjin selalu mengotori bajumu dengan ingusnya, mengambil makanan yang sedang kau gigit, dan menampar wajahmu secara tiba-tiba maka kau lah yang kekanak-kanakan disini Kook.

Saat itu Seokjin baru berumur 4 tahun, dia tidak mengerti mana yang baik dan buruk. Kitalah yang seharusnya memahami. Kau membuat suasana hati ku jadi buruk!" Jimin menghempaskan kain sprei yang ia pegang kemudian berlalu meninggalkan Jungkook,

"ya! Kenapa kau jadi marah padaku? Dan perlu kau tau Jimin, aku tidak membenci anak itu!"

"anak,anak,anak! Seokjin sudah 19 tahun dan kau 30 tahun saat ini! Tapi sepertinya tingkah lakumu lebih cocok berada diusia Seokjin!. Hah! Sudahlah, tujuan kita kemari adalah untuk membeli perlengkapan kamar Jinnie bukan?" Jungkook mengangguk namun masih menolak untuk bicara,

"I am sorry babe, aku hanya frustasi dengan sikap alergi mu kepada Seokjin"

"aku tidak alergi pada Seokjin!" Jungkook mendengus kesal,

"fine! Sepertinya kau lapar akan lebih baik jika kita makan siang terlebih dulu".

.

.

.

Suara deruan mesin vakum terdengar dari dalam kamar yang disiapkan untuk Seokjin, setelah mendapatkan seluruh perlengkapan kamar Jungkook dan Jimin mulai menata satu persatu hiasan dinding, sprei dan bedcover baru beserta carpet berwarna pink dengan gambar kucing cantik yang saat ini sedang mereka vakum.

"hah! Akhirnya selesai saja" Jimin berbaring diatas karpet,

"jama berapa Jinnie datang? Apakah kita perlu menjemputnya dibandara?" Jimin berguling kemudian meletakkan kepalanya di dada Jungkook yang berbaring disampingnya.

"kita tidak perlu kebandara, Namjoon hyung sendiri yang akan mengantarkan Seokjin kerumah kita" Jungkook mengecup kening tunangannya, keduanya hanya berbaring mencoba untuk menghilangkan rasa penat setelah seharian menyiapkan kamar untuk Seokjin.

"menurutmu apakah dia suka kamar yang kita siapakan?" tanya Jungkook,

"aku tidak tau Kook, kita sudah lama tidak melihat Jinnie. Sepertinya dia akan suka, tapi...dia sudah lama hidup di Amerika mungkin style Seokjin sudah berbeda terakhir kali kita melihat Seokjin pun dia sudah terlihat seperti orang bule dibandingkan Korea. Dia semakin cantik. Aneh bukan, tapi itulah faktanya"

"tidak aneh, aunty Naomi sangat mengharapkan memiliki seorang putri tapi Tuhan memberikannya anak lelaki. Meskipun begitu aunty memperlakukan Seokjin seperti perempuan bukan?"

DOCTOR LOVE ME!Where stories live. Discover now