CHAP SPECIAL-1

1.5K 155 31
                                    


"BERBAHAYA"


Jungkook membersihkan dapur yang sedikit berantakan setelah dirinya menyiapkan bekal makan siang untuk dirinya dan Seokjin. Mengelap area microwave Jungkook tersenyum ketika sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang.

"apa makan siang hari ini uncle?" Seokjin mencium punggung Jungkook,

"good morning, dan berhenti mencium punggung uncle. Kau tau uncle belum mandi hhmm?" Jungkook berbalik badan mencium hidung Seokjin.

"hihi, morning. Uncle..aku malas bekerja"

"kalau begitu jangan bekerja"

"tapi nanti Jinnie tidak punya uang" merangkul tubuh kekasihnya Jungkook mengarahkan Seokjin untuk duduk dikursi kemudian menyiapkan sarapan.

"sekarang uncle tanya, uang gajimu selama ini apakah terpakai? Kau bahkan tidak tau berapa gaji dan penghasilan kontrak kerja sama game yang kau buat bukan?

Dari awal setelah kau lulus kuliah uncle selalu memastikan semua kebutuhanmu terpenuhi TANPA uang dari Namjoon hyung. Berulang kali uncle memintamu untuk tidak bekerja full time karena faktor kesehatan, kau harus duduk berlama-lama didepan komputer mengerjakan program bahkan sampai lupa minum.

Uncle marah sayang, tapi uncle tidak akan berteriak atau menyalahkanmu. Yang uncle mau adalah kau bisa menyeimbangkan hidupmu. Itulah mengapa uncle selalu menyiapkan bekal makan dan infus water untukmu. Kesehatan sangat mahal, dan yang terpenting uncle tidak ingin kehilanganmu".

"uncle..." Seokjin berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Jungkook yang hanya menatap makanan dihadapannya tanpa disentuh.

"I love you Seokjin, uncle tidak berniat mengekangmu tapi-"

"Jinnie tau uncle khawatir dengan pekerjaan Jinnie tapi Jinnie sudah besar sudah 24 tahun. Jika Jinnie merasakan sakit Jinnie akan mengatakannya pada uncle" Seokjin memberikan kecupan dipipi Jungkook sebelum kembali duduk.

"thank you karena sudah memahami kekhawatiran uncle, jangan lupa sore ini kau ada jadwal check up. Oppa mu juga meminta kita untuk fitting jas"

"oppa benar-benar akan menikah diusia 39 tahun, bukankah itu terlalu tua? Ups! Hihihi, uncle juga tua" Jungkook tidak marah, ia tau Seokjin sedang menggodanya. Ide nakal muncul dikepalanya dan berpikir mengapa ia tidak menggoda kekasihnya kembali.

"kau benar sayang, uncle sudah lama berpikir tentang ini. Uncle terlalu tua untuk mu, mungkin akan lebih baik jika uncle mencari pasangan yang seusia dengan-"

"huwaaaaaaaaa, aku benci uncle!! Aku benci!"

Seokjin berlari ke arah tangga dengan cepat, menghindar dari Jungkook yang mengejarnya.

Berdiri didepan pintu kamar Jungkook mulai menyesali keputusannya untuk menggoda Seokjin hingga berakhir kekasihnya menangis dan mengunci kamar mereka berdua.

"sayang..buka pintunya uncle hanya bergurau! Shit!" Jungkook mengetuk pintu tanpa henti namun tak kunjung dibuka oleh Seokjin.

mendengar suara tangis Seokjin yang semakin kencang, Jungkook berlari menuju ruang pekakas dimana ia menyimpan kunci cadangan.

Klik!

Pintu kamar terbuka dan Jungkook langsung meluru kearah Seokjin yang sudah memeluk bantal guling, masih terisak.

"sayang, uncle minta maaf. Uncle tidak mungkin berpaling darimu Bu-Bu. Kemari maafkan uncle" Jungkook mengangkat tubuh Seokjin agar duduk.

"tidak lucu!"

DOCTOR LOVE ME!Where stories live. Discover now