CHAPTER 19

1.4K 163 35
                                    


"BANGUN"


**** yeorobun, aku lagi demam karena hari minggu kemarin aku kena hujan, aku minum panadol dan sekarang udah agak mendingan. aku up karena merasa lama banget ga up. i miss you all. jika ada error dalam chapter ini tolong maklumi, aku akan edit besok. happy reading.



Setelah berhasil membuat Seokjin tenang dan tertidur Jungkook bergegas kembali kerumah untuk mengambil beberapa keperluan pribadi yang akan ia gunakan selama tinggal dirumah sakit untuk merawat dan mengawasi perkembangan kondisi kesehatan Seokjin secara intensif.

Memarkir mobilnya sembarang Jungkook berlari menuju kamar.

"shit! Dimana koper-"

"Kook? Kenapa kau mengambil koper?" Jimin yang barus saja datang bertanya ketika melihat Jungkook mengambil sebuah koper dari atas lemari dan menaruhnya diatas tempat tidur. Tak menghiraukan pertanyaan Jimin, Jungkook debgan cepat memasukkan beberapa pakaian dan perlengkapan pribadi lainnya kedalam koper.

"Jungkook!! Aku bertanya kemana kau akan pergi?! Kenapa kau mengemasi bajumu? Aku mohon jangan seperti ini Kook! Kita bisa membicarakannya, aku mohon beri aku kesempatan! Kook!" Jimin yang kalap dan emosi mengambil baju yang sudah masuk kedalam koper dan melemparnya kelantai hal ini tentu saja membuat amarah Jungkook meledak.

"what the fuck! ada apa denganmu! Selama ini aku bersikap baik padamu dengan membiarkanmu membodohiku! Jangan buat ku kehilangan kesabaran Park Jimin!" menutup koper, Jungkook berniat meninggalkan kamar namun tangan Jimin yang menghentikkan kakinya membuat Jungkook hampir terjatuh dan pada akhirnya berhenti melangkah.

"aku mohon Kook, aku hanya ingin menjadi dokter tetap. Aku bersalah tapi aku mohon beri aku kesempatan-"

"Jimin, ini bukan pertama kalinya kau membohongiku. Saat kau mengatakan kau ada tugas ke Jeju apa kau pikir aku tidak tau jika kau bermalam dengan Woosong? Aku diam, aku memaafkanmu. Tapi untuk saat ini aku tidak bisa lagi. Satu lagi, aku akan menjual rumah ini mulai dari sekarang kau bisa mencari tempat tinggal yang baru. Aku pergi" Jimin masih memegang kaki Jungkook menolak untuk melepaskannya membjat Jungkook yang tidak memiliki banyak waktu harus berbuat kasar kepada Jimin,

"sorry Jimin" Jungkook melepaskan kakinya dengan sedikit paksa.

Ditinggalkan oleh pria yang sudah ia kenal lebih dari separuh hidupnya Jimin menangis histeris menyesali perbuatannya yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah dicapai.

.

.

.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jungkook menyempatkan untuk berbelanja bahan makanan yang boleh Seokjin konsumsi. Menjadi dokter spesialis kanker menjadikan Jungkook memaham apa yang boleh dan tidak boleh seorang pasien kanker konsumsi.

Dengan cekatan Jungkook mengambil beberapa daging tanpa lemak dan tanpa tambahan hormon lainnya. Berganti ke tempat khusus sayur Jungkook pun mengambil beberapa sayur dan buah organik yang pastinya aman bagi Seokjin.

Selesai berbelanja Jungkook memasukkan semua belanjaannya kedalam bagasi, setelah duduk dibelakang kemudi helaan nafas lelah ia hembuskan pelan.

"hah! Aku harus kuat, aku harus kuat" Jungkook menyemangati dirinya sendiri.

______

Jungkook sampai dirumah sakit tengah malam, membawa banyak kantong belanjaan kedalam kamar rawat inap Seokjin yang baru Jungkook mulai menata bahan makanan kedalam lemari pendingin yang berada didalam dapur.

DOCTOR LOVE ME!Where stories live. Discover now