PROLOG : tragedy

753 58 8
                                    

DISCLAIMER & WARNING ⚠️ : karya ini 100% fiksi yang dibuat berdasarkan ide author sendiri (Nara) dan juga beberapa inspirasi lainnya yang akan dicantumkan di chapter terakhir saat buku ini selesai. Jadi tolong bagi para pembaca untuk tidak menyangkut pautkan adegan di dalam buku ini ke dunia nyata apa lagi sampai membawa nama baik idol yang dipakai untuk cerita ini.

⚠️ Di dalam buku ini terdapat beberapa adegan sadis yang sangat sensitif bagi sebagian pembaca. ⚠️

⚠️ DILARANG KERAS bagi siapa pun untuk membajak/mengambil alur/mendaur ulang alur/mengambil sepotong adegan/mendaur ulang adegan atau apa pun yang melanggar hukum copyright. Tolong laporkan apabila ada pembajakan yang tidak diketahui author. ⚠️

Namanya adalah Choi Beomgyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya adalah Choi Beomgyu.

Berprofesi sebagai konten kreator ktube yang cukup dikenal karena sering menjadi model pemotretan majalah pria. Di umurnya yang ke-22 ini Beomgyu sudah cukup sukses, harta kekayaannya berlimpah, cinta dari penggemarnya pun tidak main-main. Intinya Beomgyu begitu bahagia bisa dikenal banyak orang.

Namun, kebahagiaannya tiba-tiba dirusak hanya karena sebuah pesta perayaan yang diselenggarakannya tadi malam.

Beomgyu terbangun dengan kondisi tubuhnya yang terlumuri oleh cairan merah kental yang masih segar, seolah semuanya baru saja terjadi. Kepalanya pusing, bau amis begitu menusuk indera penciumannya, Beomgyu benar-benar ingin muntah saat itu juga.

Masa bodoh dengan cairan merah yang terlumuri di atas tubuhnya, Beomgyu memilih untuk beranjak dari ranjangnya. Kepalanya pusing sekali karena efek dari minuman keras yang ia minum tadi malam bersama teman-temannya dan juga pacarnya, Shin Ryujin.

Langkah kakinya yang gontai ketika baru saja keluar dari kamar itu tanpa sengaja menginjak genangan cairan yang aromanya makin pekat, Beomgyu menekuk alisnya bingung. Ia mengusap-usap matanya yang lengket, lalu dikejutkan oleh penampakan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Mayat.

Jang Wonyoung telah tiada.

Kaki kanan dan kirinya tertusuk oleh lima pisau dapur miliknya yang semuanya adalah pisau desain dari Jepang—tetapi salah satu dari mereka hilang, jadi totalnya hanya ada empat pisau yang tertancap beserta dengan satu tusukan dari pisau yang sama (pisau yang hilang)—lalu mata kirinya yang lebam disebabkan oleh tinjuan keras, dan yang terakhir adalah lehernya yang disayat secara paksa hingga wajah wanita itu terlihat terkejut.

Itu sangat kejam, pembunuhan ini sangat kejam.

Paru-parunya bagai ditikam oleh sebuah pisau tumpul, sehingga ia kesulitan untuk menghirup oksigen disekitarnya. Detak jantungnya berdegup kencang, sampai-sampai Beomgyu merasakan nyeri berlebih pada dadanya.

Beomgyu berusaha untuk mendekat pada objek tersebut, tetapi Beomgyu sudah dibuat mual dengan aromanya yang amis.

Panik, takut, Beomgyu hanya diam tak bergeming pada posisinya karena bingung harus melakukan tindakan apa. Dia tidak mungkin meneleponnya polisi atau keempat temannya (Soobin, Yeonjun, Kai,  Taehyun). Karena ia adalah salah satu pelaku yang akan sangat dicurigai. Apalagi menghubungi pacarnya, bisa-bisa hubungannya kandas karena ini.

Ada banyak pertanyaan yang muncul di benak pemuda itu saat ini, seperti: apa aku yang membunuhnya saat mabuk tadi malam? Sungguhan? Lalu aku sekarang harus apa?

Padahal Wonyoung dan dirinya sekarang tidak sedekat itu sampai Beomgyu ingin membunuhnya dengan cara sesadis ini.














ABOVE THE BLOOD

©jeongraa

above the blood, txt ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang