12/1. The alliance solves the puzzle

124 32 8
                                    

Part 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 1

Soobin kembali ke apartemennya, ketika pertama kali ia dikejutkan oleh sosok Yeonjun yang sudah berdiri di depan pintu sembari tersenyum sumringah seakan menunggunya untuk pulang.

"Halo!" sapanya bersemangat, Soobin tersenyum tipis ada sirat keteduhan dalam wajah tegasnya Yeonjun dapat melihatnya dengan jelas. "Habis dari mana?" tanya Yeonjun.

"Hanya sekedar berkeliling," jawab Soobin seadanya, ia masuk meletakkan sepatu fantofel berwarna hitamnya. "Heol! Kau juga membelinya? Itu mirip sekali dengan milikku!" seru Yeonjun antusias, "Ngomong-ngomong, apa yang kau bawa di dalam kantong kresek hitam itu?" tanya Yeonjun tiba-tiba.

"A-ah .." Soobin menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan canggung.

"Narkoba? Wah, jahat sekali kau padahal temanmu ini berjualan narkoba tapi kau malah membelinya dari orang lain," perotes Yeonjun yang malah mengundang gurat panik dari Soobin.

Sosoknya segera menyilangkan kedua lengannya dan menggeleng. "Ini hanya obat tidur, kok!" katanya panik, Yeonjun segera tertawa kecil. "Kau mudah sekali tertipu. Sekarang cepatlah masuk, ada yang ingin aku tanyakan."

Soobin segera mengangguk melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dan duduk di sofa yang berada di ruangan itu.

"Aku ingin membeli aset, tapi aku gunakan namamu boleh tidak?" tanya Yeonjun meminta izin. Soobin segera mengangguk, "Baiklah! Aku minta tanda tanganmu."

Yeonjun meletakkan kertas berupa surat persetujuan aset yang akan Yeonjun beli, di sana sudah terdapat cap milik Yeonjun.

Tertanda, Choi Steve.

"Choi Steve siapa?" Yeonjun bingung ketika melihat nama yang dituliskan oleh Soobin. "U-uh," Tangannya dengan gemetar mencoret nama Choi Steve yang sebelumnya ia tulis lalu menggantinya dengan tertanda, Choi Soobin.

"Oke! Terima kasih!"

【☆】★【☆】

【☆】★【☆】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun mematikan ponselnya, dengan langkah yang ia ukur sepelan mungkin dia melangkah ke luar kamar untuk memastikan bahwa Soobin tidak berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun mematikan ponselnya, dengan langkah yang ia ukur sepelan mungkin dia melangkah ke luar kamar untuk memastikan bahwa Soobin tidak berada di sana.

Tadi, sih, Soobin izin pamit untuk pulang ke rumah orang tuanya dikarenakan ada acara mendadak yang diadakan Ayahnya. Tapi tiba-tiba Yeonjun parno, kalau di dalam drama series atau film biasanya si pembunuh akan berada di belakangnya lalu akan mengagetkannya. Kepala Yeonjun menoleh ke belakang secara agresif, ternyata aman.

Lelaki bersurai hitam itu segera berpindah ke kamar Soobin yang sebenarnya Yeonjun tak pernah masuki. Tetapi kali ini Yeonjun nekat.

Merutuk sial saat ia sadar bahwa kamar Soobin ternyata memakai kode. Ia mencoba mulai dari tanggal lahir, tanggal kematian Wonyoung, tanggal kematian Ryujin, tanggal lahirnya, tanggal lahir Beomgyu, tanggal lahir Kai dan Taehyun. Tetapi itu gagal semua.

Figur pria itu menyandatkan kepalanya pada pintu, "Apa jangan-jangan .."

Yeonjun kembali memencet beberapa angka pada pintu tersebut, sampai akhirnya ia berhasil. "Heol. Ternyata semudah ini."

Tanggal di mana mereka berhasil keluar dari panti asuhan.

Bergeser menuju laci yang terjejejr di dekat pintu, Yeonjun membukanya secara brutal meski kini hatinya resah, takut Soobin tiba-tiba pulang dan memergokinya.

"Aduh, sial. Di mana sih!?" Bergeser dan bergeser, Yeonjun mengambil kamera beserta film photo-nya. Siapa tahu berguna, kata Yeonjun yang tidak berhasil menemukan pisau desain Jepang milik Beomgyu.

"Oke, lebih baik aku pergi sekarang."
















"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
above the blood, txt ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang