07. Sound recording

174 35 18
                                    

Keluarga Yeonjun harmonis, kok. Hanya saja tidak sama sekali berubah sejak kematian sang Bunda dua tahun silam yang disebabkan oleh kecelakaan beruntun di jalan raya. Keluarganya tetap sama, Ayahnya masih saja dingin, Adiknya masih saja terobsesi dengan nilai, anjing kesayangannya pun masih saja galak. Semuanya masih sama seolah-olah tidak ada yang terjadi. Hanya Yeonjun yang berduka.

Sejak kematian sang Bunda Yeonjun yang sejak dulu memang berandalan kini lepas kendali. Sang Ayah yang sudah lelah menghadapi Yeonjun pun akhirnya lepas tanggung jawab, karena jika ia terus menangani Yeonjun karirnya sebagai seorang walikota bisa-bisa hancur.

Keduanya akhirnya memisahkan diri tahun lalu, terakhir kali mereka bertemu adalah dua hari yang lalu. Saat Yeonjun dikabari akan diberikan mobil karena ulang tahunnya. Yeonjun tidak akan munafik bahwa ia senang diberikan kendaraan yang akan mempermudahnya untuk berkelana mencari mangsa. Maka dari itu Yeonjun amat berterima kasih.

Ceklek!

"Ahhh, dinginnya~" ucap Yeonjun sembari menarik napasnya begitu panjang ketika ia membuka pintu apartemen Soobin dan masuk ke dalam. Dari seluruh apartemen Soobin yang pernah Yeonjun tinggali, apartemen inilah yang paling mewah. Dengan desain enterior klasik dibarengi dengan warna yang berdominan putih, cokelat, dan emas membuat apartemen ini semakin indah. Ditambah lagi apartemen ini adalah penthouse. Artinya apartemen paling mewah yang terletak di lantai paling atas. 

Seketika Yeonjun merasa bersyukur bisa mengenal Soobin dan bisa merasakan harta kekayaannya juga.

Sebenarnya menjadi wakil presiden itu gajinya tak sebesar itu sampai-sampai Ayah Soobin memiliki aset sebanyak ini, Yeonjun tak tahu pasti Ayah Soobin melakukan tindakan penggelapan dana atau tidak. Yang Yeonjun tahu Ayah Soobin memiliki dua perusahaan besar. Perusaan yang pertama bergerak di bidang transportasi, sedangkan yang kedua bergerak di bidang tekstil. Mungkin hasil dari kedua perusahaan itulah yang membuat keluarca Choi ini kelimpahan aset, mengingat kedua perusahaan itupun sukses besar.

Choi Soobin itu definisi young, rich, and handsome yang sesungguhnya.

Sedangkan dirinya young, rich, handsome and brat.

【☆】★【☆】

Ryujin mengigit kuku jemarinya dengan gelisah, keringat dingin mengucur tak terkendali setelah ia menampik fakta tentang rekaman yang tak sengaja keponakannya putar saat tengah meminjam ponselnya. Ia ingat mengapa rekaman itu bisa ada, semua itu karena dirinya yang mabuk berat hingga tanpa sadar merekam suara acara pesta di rumah Beomgyu waktu itu.

Saat dirinya mabuk, Ryujin yang mabuk sadar bahwa ia menghidupkan perekam suara. Namun setelah ia menghidupkannya ia meninggalkan ponselnya di atas meja lalu ikut menari bersama teman-temannya.

Lalu ketika ia sudah dipertengahan perjalanan menuju rumahnya Ryujin baru sadar kalau ponselnya tertinggal. Maka dari itu Ryujin segera kembali ke apartemen Beomgyu untuk mengambil ponselnya, Ryujin ingat jelas bahwa saat itu apartemen Beomgyu sudah tidak ada orang selain pemiliknya, semua sudah pulang.

Jari telunjuknya beralih untuk kembali memutar rekaman tersebut.

"Hidupnya Beomgyu itu enak sekali, ya." (Wonyoung)

"Kaya, memiliki banyak sekali orang-orang yang mencintainya, bahkan tanpa orang tua dia bisa hidup bahagia tanpa harus mengkhawatirkan apa pun. Sedangkan aku? Kaya pun tidak ada artinya. Kedua orang tuaku selalu menyakitiku, banyak yang membenciku karena parasku, dan terkadang aku diabaikan. Seolah-olah eksistensiku tidak nyata."  (Wonyoung)

"Aku iri sekali dengannya. Ingin sekali aku merasakan betapa menyenangkannya hidup seperti Beomgyu." (Wonyoung)

"Aku ingin menghancurkannya. Ini tidak adil, mengapa hanya aku yang menderita?" (Wonyoung)

"Jujur saja, kau juga iri, 'kan?" (Wonyoung)

"Hidupku memang tak sesempurna Beomgyu tapi dari dalam benakku aku tak pernah terpikir untuk menghancurkan hidupnya. Kau jahat sekali." (X)

"Kenapa? Kenapa aku jahat? Bukankah ini wajar? Lagi pula sedikit mengacaukan kehidupannya tidak apa-apa, 'kan?" (Wonyoung)

Pembicaraan mereka hanya berhenti sampai di sana sisanya sosok lelaki yang diajak berbicara itu langsung menyerang Wonyoung dengan mencekiknya lalu menggeretnya pergi. Kemudian Ryujin datang dan mematikan rekaman ponsel.

Ting!

"Eung! Ryujin-ah!"

Dua sosok laki-laki berpakaian serba hitam masuk, salah satu di antara mereka memegang ponsel yang terhubung dengan seseorang yang Ryujin amat kenal sosoknya. Ia adalah si pemilik suara yang berada di dalam rekamannya.

"Wahhh, toko bungamu bagus sekali, ya! Ingin, deh ke sana. Tapi, sayangnya aku tidak bisa karena aku lelah sekali hari ini."

"Jadi aku akan diwakilkan oleh dua orang-orangku."

"Bagaimana kabarmu hari ini Ryujin-ah? Baik? Atau malah sebaliknya?"

Ryujin diam. Ia meremat kuat ponsel yang berada di genggamannya.

"Hari itu, kau kembali ke apartemen Beomgyu, 'kan? Karena ponselmu tertinggal."

"Sayang sekali, karena kecerobohanmu membuatmu sekarang dalam marabahaya."

"Aku punya prasangka bahwa kau memiliki sesuatu di dalam ponselmu sampai-sampai wajahmu pucat begitu."

"Rakaman, ya?"

Panik. Ryujin amat panik. Tangannya beralih untuk segera menelepon polisi namun pria berpakaian hitam di sampingya segera merebut paksa ponselnya.

Detik itu juga Ryujin ingin menangis sejadi-jadinya.

"Yesung-ah, Deaesung-ah, cepat habisi dia, ya. Ingat jangan sampai ketahuan. Aku mau tidur dulu, ya!"

Telepon itu langsung tertutup, Ryujin gemetaran tak karuan tatkala melihat kedua pria kiriman bertubuh besar siap untuk menerkamnya kapan saja. Matanya melirik pada ponsel miliknya, layar kuncinya menyala.

Sontak membaca pesan yang dikirim oleh Beomgyu membuat hati ryujin seketika mencelos sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontak membaca pesan yang dikirim oleh Beomgyu membuat hati ryujin seketika mencelos sakit. Tapi itu bukan saatnya Ryujin untuk menangis karena patah hati, karena hidupnya jauh lebih berharga daripada cintanya.

Ryujin segera berdiri mengambil benda keras di sekitarnya untuk memukul para pria betubuh besar, ayunan dar vas bunga miliknya meleset dan malah Ryujin yang kini terjatuh akibat pukulan keras di belakang kepalanya.

Dan pada saat itu juga mulut dan hidungnya dibekap secara paksa. Ryujin langsung pingsan karena rasa sakit di kepalanya dan juga karena sesak napas akibat bekapan.

above the blood, txt ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang