12/2. The alliance solves the puzzle

128 29 10
                                    

Part 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 2

Ketiga orang itu sudah berkumpul pada satu rumah, yaitu rumah Kai.

"Kenapa tidak mengajak Kak Beomgyu?" tanya Taehyun, "Ah! Tidak usah, lah dia! Menyebalkan sekali, aku masih sakit hati karenanya!" ungkap Yeonjun sambil mendengus. "Sudah-sudah. Kak, jadi apa yang kau temukan?"

"Kamera. Tapi aku tidak tahu, sih apa masih ada file-nya atau tidak."

"Kalian serius mencurigai Kak Soobin?" Alis Yeonjun menajam, matanya memandang Taehyun kesal. "Ya memangnya siapa lagi yang akan kita curigai? Kita hanya tinggal berlima, Ryujin dan Wonyoung sudah mati. Kau mau mencurigai orang yang sudah mati, huh?" sentak Yeonjun. "Cepat periksa kameranya dan lanjut periksa CCTV-nya. Kita harus cepat-cepat mengumpulkan bukti untuk membawa Soobin ke penjara." Kai mengangguk, dengan sigap mengambil kamera dari genggaman Yeonjun.

"Sungguh, kita harus melakukannya? Bahkan jika itu Kak Soobin? Ya, awalnya aku ingin sekali mencari siapa pelaku utama di balik pembunuhan yang begitu merugikan Beomgyu ini. Tapi jika dipikir-pikir. Jika pelakunya Kak Soobin pasti ada sesuatu yang dilakukan mereka berdua sehingga membuat Kak Soobin harus membunuhnya—" Taehyun menjeda sedikit kalimatnya sebelum kembali berucap, "Aku percaya Kak Soobin," terang Taehyun.

"Mungkin saja Kak Soobin ingin melindungi Kak Beomgyu, kita bahkan belum tahu motifnya!" lanjut Taehyun berapi-api.

"Jadi kau lebih memercayai pembunuh ketimbang kami?" ucap Yeonjun pelan, "Bahkan jika dia mungkin saja akan membunuhmu?"

Taehyun sontak terdiam mendengar kalimat terakhir yang dilontatkan Yeonjun padanya. "Bahkan jika dia akan membunuhku. Aku percaya padanya."

"Jadi sekarang kau mau lanjut atau tidak, sial?" umpat Yeonjun geram.

Taehyun sebenarnya bingung.

"Dia itu jahat. Jika dia ingin melindungi Beomgyu, mengapa ia membunuh dan bahkan menjadikan rumah Beomgyu sebagai TKP? Karena itu Beomgyu dicap sebagai pembunuh, padahal bukan dia pembunuhnya."

"Dan jika dia baik, untuk apa dia membunuh Ryujin? Padahal sudah tahu bahwa Ryujin itu pacar Beomgyu."

"Tapi dia sudah meminta maaf! Pesan yang Beomgyu kirim ke grup, itu mungkin saja dari Soobin!"

"Persetan! Keluar saja kau! Aku tidak butuh kau!" murka Yeonjun mengusir Taehyun mentah-mentah.

"Kak, pikirkan baik-baik. Jangan langsung membawanya ke dalam penjara .." mohon Taehyun langsung sujud di hadapan Yeonjun saat itu juga.

Sama seperti rasa sayangnya kepada Beomgyu yang ia tidak bisa ucapkan secara langsung, ia begitu menyayangi sosok Soobin yang telah merawatnya dengan baik selama di dalam panti asuhan dan bahkan setelah keluar dari sana.

Soobin itu sangat baik.

Sejujurnya Taehyun kacau. Ia masih tidak menyangka bahwa peretemanannya akan sekacau ini.

Taehyun merasa bersalah sekaligus menyesal telah menuduh Yeonjun dan Kai dalam dua kasus pembunuhan ini. Ia tidak sadar bahwa keduanya hanyalah peralihan.

Tidak, Taehyun tidak ingin mengecap Soobin sebagai pelaku utamanya. Itu belum terbukti, 'kan?

"Sial!" umpat Yeonjun lagi sembari memijat keningnya, "Kau sebenarnya maunya apa, sih?" geram Yeonjun mati-matian menahan tangisnya yang hendak mendobrak pertahanan.

Iya. Yeonjun pun tak menyangka sekaligus kecewa. Sosok Soobin yang ia kenal sebagai pria baik hati yang selalu ada untuknya, yang selalu menjadi tempat Yeonjun untuk melarikan diri, yang selalu menjadi sosok pelindung Yeonjun adalah seorang pembunuh keji.

"Kak, aku sudah mengeceknya," sela Kai di tengah panasnya pertikaian antara Taehyun dan Yeonjun.

"Apa hasilnya?"

"Kosong. Sepertinya file-nya baru saja dipindahkan."

"Choi Soobin gila, dasar pembunuh gila!" teriak Yeonjun mengacak-acak rambutnya dengan brutal.

"Kau sama saja, Kak! Kau pengedar natkoba! Kau juga membunuh ribuan orang karena obat-obatan terlarang yang jual! Kau bahkan lebih keji dari seorang pembunuh!" teriak Taehyun kini sudah tak lagi bersujud, melainkan bersimpuh.

"Jika kasus ini terangkat kembali, identitasmu sebagai pengedar bisa saja terungkap. Kau mau?" kini Taehyun melayangkan ucapannya yang berhasil membuat Yeonjun berpikir dua kali.

"Itu bukan salahku, salah mereka yang membelinya. Aku hanya menjual itu untuk mendapatkan uang, apa itu salah dimatamu?"

"Kalian mau terus berdebat atau mencari bukti?" sela Kai lagi nampaknya sudah tidak tahan dengan perdebatan Taehyun dan Yeonjun.

"Ayo kita lanjutkan saja, Kai. Tentang Taehyun biarkan saja dia."

"Ada hal yang perlu kau ingat Tae, aku tidak peduli identitasku terungkap atau tidak, yang sekarang aku pikirkan adalah nyawa teman-temanku," ucap Yeonjun yang terakhir kalinya sebelum ia beralih dari sana meninggalkan Taehyun seorang diri.























Udah-udah, aku capek 😭👍🏼

Udah-udah, aku capek 😭👍🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
above the blood, txt ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang