16. Mission : Evidence

117 30 1
                                    

Setelah keamanan diretas, seluruh aliran listrik apartemen yang ditinggali Soobin mati. Yeonjun dan Beomgyu segera masuk, lalu Taehyun menyusul masuk sebagai personil terakhir.

Sesuai interupsi Yeonjun saat berunding, Taehyun dan Beomgyu bertugas di lantai satu meliputi: ruang tamu, dapur kotor, dua kamar tamu, dua kamar mandi tamu.

Sedangkan Yeonjun di lantai dua meliputi: kamar inti, ruang musik kamar mandi pribadi, perpustakaan, dapur bersih ruang kerja dan balkon.

Yang pertama adalah Beomgyu dan Taehyun. Beomgyu berlari ke arah kamar tamu yang pertama dan Taehyun yang kedua. Hanya menghabiskan waktu dua menit untuk mereka keluar lagi karena tidak menemukan apa-apa. Mereka cukup kesulitan untuk menggeledah dikarenakan gelap dan hanya dibekali oleh senter.

"Sial, kakiku terbentur meja!" rintih Beomgyu sambil mengaduh kesakitan karena denyutan jari-jari kakinya. Sedangkan Taehyun nampaknya sedang amat fokus membongkar beberapa laci putih yang berada di sana.

Matanya mengguling ke sana kemati mencari beberapa barang yang bisa dikatakan sebagai barang bukti. Namun naasnya ia tidak menemukan apa-apa. "Ada sesuatu tidak?" tanya Beomgyu dari belakang Taehyun.

"Tidak, ayo kita ke dapur kotor."

Beomgyu mengangguk, tidak lagi memedulikan denyutan jari-jemari kakinya yang masih meronta-ronta. Lokasi tempat dapur kotor tak terlalu jauh, saat sampai pun Taehyun langsung sigap membuka lemari persediaan dan lemari kecil yang menggantung di pantry.

Dan lagi-lagi, usaha mereka gagal untuk menemukan barang bukti. "Bangsat, aku punya firasat. Barang buktinya ada di kamar Soobin," terka Beomgyu mengacak-acak rambutnya frustasi. "Lagipula aneh sekali, dapur seluas ini padahal sudah kita bongkar tapi kita tidak menemukan apa-apa selain rasa lelah."

Taehyun mengagguk setuju, tetapi tekadnya mengalahkan rasa lelah ia langsung berlari menuju kamar mandi. Maski berujung sia-sia.

"Kita tidak menemukan apa-apa di sini. Ayo ke lantai dua," ajak Taehyun tanpa persetujuan Beomgyu. Ia terlebih dulu menarik lengan Beomgyu untuk mengikutinya menuju tangga. "Aduh aku lelah," keluh Beomgyu. "Jangan lemah, kau dulu atlet lari."

"Iya, 'kan dulu .."

【☆】★【☆】

Kai sejak tadi sibuk mrngamati pergerakan teman-temannya yang sedang sibuk menggeledah apartemen Soobin dengan was-was. Meski tak langsung ikut tempur, Kai juga merasa ikut panik dan lelah secara bersamaan. Sorot netranta tergeser ke sena-kemari mulai dari CCTV di depan apartemen, di dalam, dan CCTV apartemen Soobin yang berada di Mapo-gu.

Ini adalah misi terberat dan tersulit sejauh ini, karena ini melibatkan pertemanannya. Kalau salah sedikit saja .. hmmm.

Matanya tiba-tiba memicing saat tahu ada pergerakan dari Soobin. Lelaki itu tampaknya sadar sesuatu, tubuhnya berdiri tegap memandang CCTV ruangannya dengan tatapan datar, tak berekspresi. Sontak Kai merinding.

Jari-jemari nya dengan sigap mengalihkan mouse untuk memperbesar layar pada CCTV ruangan Soobin.

Tidak terlalu jelas, tapi Kai tahu ini bukan ekspresi Soobin yang biasanya ia lihat. Ini terlalu dingin dan menakutkan. Cepat-cepat Kai mengambil walkie talkie-nya untuk menghubungi Yeonjun.

"Satu, dua, Kak Yeonjun! Ada pergerakan dari Soobin!"

"Iya? Ada pergerakan apa?"

"Kak Soobin nampaknya sadar bahwa CCTV apartemennya sudah diretas."

"Sialan, sudah kau awasi saja dulu dia."

"Iya, Kak. Kak, kau jangan matikan ponselmu, ya. Takut Kak Soobin menghubungimu nanti. Dia sudah curiga sekali sepertinya."

"Oke-oke."

Akhirnya Kai dapat kembali bernapas lega saat posisi Soobin sudah kembali duduk dengan setoples keripik kentang di pelukannya. Pemuda yang bernotabene sebagai yang lebih tua itu kembali duduk dan menonton televisi.

【☆】★【☆】

"Ada apa, kak?" tanya Taehyun saat menyadari bahwa air wajah Yeonjun terlihat tidak setenang biasanya. "Tidak apa-apa, ayo kita cepat."

"KAK YEONJUN!!!" teriak Beomgyu histeris sambil berlarian menuju Yeonjun hingga senter di genggamannya seperti kilatan dari langit, menyakiti mata Taehyun dan Yeonjun.

"Ada apa?"

"Aku menemukannya!" Alis Yeonjun segera menajam, memandang Beomgyu yang baru saja sampai di hadapannya. "Apa yang kau temukan?"

"Pisau dan flashdisk!"

Yeonjun ingin bersorak bahagia saat itu juga, tangannya langsung mengambil kedua barang tersebut dari genggaman Beomgyu.

"Kau temukan di mana?" tanya Yeonjun. "Brankas di balik lukisan kelinci di kamar Kak Soobin."

"Oke. Sekarang, bersihkan semuanya seperti semula. intinya jangan terlihat mencurigakan. "

【☆】★【☆】

Soobin memandangi ponselnya, kemudian kepalanya beralih lagi memandangi CCTV. Setelah memandangi nya dalam hitungan detik kepalanya kembali beralih mrnghadao ponsel. Sebuah rekaman tersembunyi yang berada di kamarnya telah menunjukkan seluruh aktivitas ilegal yang dilakukan oleh teman-temannya. "Mereka sudah menemukannya."

above the blood, txt ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang