O2 ; tumpah

2.2K 145 0
                                    

kalau tidak salah, kali ketiga? atau, keempat? pokoknya, sejak entah keberapa kali ashel bertamu ke kafe kalau—benar, kamu tidak salah mendengar, nama kafenya memang kalau—ia memandang lelaki barista itu dengan kacamata yang sepenuhnya berbeda.

ashel cenderung kikuk dan teledor, dan sungguh, peristiwa itu berada di luar kuasanya—tidak juga sih, jika ia bisa lebih hati-hati tentunya.

"take away ya, mas."

ashel mengira kafe akan sepi seperti biasanya, tapi kenyataan yang ia lihat begitu bertolak belakang dan ia sempat kecewa. berhubung dirinya tidak mungkin mengerjakan tugas dengan kondisi yang tidak kondusif, ia memutuskan untuk membawa pulang es kopi favoritnya.

kalau saja ashel tidak sambil memikirkan apakah ia lebih baik memesan ojol atau berjalan kaki saja menuju kos, ia berani bertaruh tidak akan menubruk orang ketika berbalik dengan es kopi di genggaman. cairan itu lantas tumpah dan memberi sensasi kejut pada kulit ashel karna suhu yang sangat kontras. Kaus ashel ikut basah, ia pun membeku di tempat.

"astaga, sori, sori."

"ah, enggak, aku yang salah. maaf ya," ujar ashel sembari jarinya berusaha menepis cairan yang masih mengambang pada kausnya, bodoh banget sih Shel?

beruntung, perempuan yang ashel senggol tidak tercidera sama sekali.

sayup-sayup dari belakang terdengar, "zi! gantiin gua dulu di kasir."

tak berapa lama, seseorang tau-tau sudah berdiri disebelah ashel—benar, lelaki barista itu.

"maaf ya kak, pesanannya akan dibantu sama temen saya, ya." tentu, bukan pada ashel kalimat itu ditujukan.

ashel mulai merasa pipinya memanas begitu sadar beberapa pasang mata tertuju padanya. namun untungnya tak bertahan lama karena ada uluran tangan beserta kain bersih yang berhenti di depan gadis itu.

"buat bersihin baju kamu."

"oh." tubuh ashel menegak.

ashel membersihkan kausnya dan lelaki itu segera membereskan kekacauan hasil ulah ashel yang membuat lantai kotor.

"maaf, ya. kopinya nggak bisa diganti, soalnya bukan kesalahan staf." kini muka mereka berhadapan. dan ashel menyaksikan bagaimana kedua mata itu sedikit melengkung dan bibirnya tersenyum. "lainkali, hati-hati."

Take it Away (Delshel) [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang