14-NEW LIFE

309 21 1
                                    

6 years later.....

Pasca keduanya berpisah kini Nanon masih di sibukkan dengan kegiatannya bekerja sebagai Manajer Konstruksi di perusahan properti Vanz Property Corps karena dirinya sudah selesai mengerjakan pekerjaannya.

Pria lesung pipi itu pun mengunjungi Municipal Park sebuah taman yang berlokasi di perbukitan untuk menaiki kereta Gantung. Namun, saat dirinya hendak menaiki kereta gantung tiba-tiba dirinya melihat kearah seorang anak kecil laki-laki yang tampak kebingungan tak tentu arah mencari seseorang.

Pria lesung pipi itu pun mengurungkan niatnya dengan menghampiri anak kecil tersebut sambil bertanya. "Nak, kamu cari siapa?"

Anak kecil itu tampak menangis kemudian Nanon pun menggendong anak kecil itu sambil menenangkan nya dengan berkata. "Cup. Cup. Jangan nangis. Mau paman belikan es krim?" Tanya Nanon sambil tersenyum yang dijawab anggukan kepala oleh anak kecil yang ada di gendongan Nanon itu.

Nanon kini duduk bersebelahan di kursi Taman bersama dengan anak laki-laki yang tengah memakan es krim itu. Ia mengelus puncak kepala anak kecil itu sambil tersenyum dan bertanya. "Kamu kesini dengan siapa? Ayah dan ibumu mana?"

"Tadi daddy sedang keluar katanya mau mengambil barang tetapi belum datang juga. Aku kan takut." Polos nya sambil memakan es krim yang ia pegang membuat wajahnya berantakan karena es krim yang ia makan.

Nanon pun mengeluarkan selembar tissue pada tas pinggang yang ia pakai, lalu ia hapus noda es krim wajah anak itu seketika ingatannya kembali pada saat dirinya suka menghapus noda makanan yang ada pada wajah Ohm.

"Paman akan menemanimu disini sampai daddy mu datang ya." Seru Nanon yang dijawab anggukan kepala oleh anak itu yang masih sibuk memakan es krim yang ia pegang.

Sekitar dua jam Nanon menunggu orangtua anak itu datang kemudian anak itu tiba-tiba berteriak. "Daddy." Pria yang di panggil Daddy itu pun menoleh kearah anaknya dan berlari kearah anak yang berawal duduk di sebelah Nanon kini sudah berlari menghampiri ayahnya. "Daddy mencarimu, Kara. Kamu kemana saja, hm? Daddy khawatir." Pria itu mengelus-elus puncak kepala putranya kemudian putranya itu menarik tangan ayahnya menuju Nanon.

"Daddy, ini paman yang menolongku." Seru anak laki-laki bernama Akara itu. Ohm pun tersenyum kearah anaknya kemudian kini berusaha menatap pria yang menolong putranya. Dirinya terkejut ketika berhadapan dengan pria di masa lalu nya begitu pula dengan Nanon yang terkejut dengan keberadaan Ohm disini. "Paman, ini Daddy. Ayo kalian kenalan." Akara menarik tangan Nanon membuat Nanon tersenyum kemudian mau tak mau keduanya berjabat tangan masih dengan wajah mereka yang shock dan bingung harus bersikap seperti apa.

Kini keduanya sedang berjalan kaki menuju antrian kereta gantung dengan Akara yang menggandeng lengan keduanya. Kedua pria itu diam tak bergeming namun lebih dulu Ohm bertanya pada Nanon. "Kenapa kau bisa tahu kalau dia anakku?"

"Aku tidak peduli dia anakmu atau bukan. Aku pikir dia anak orang lain, tahu nya anakmu padahal aku biarkan saja dia menghilang."

"Nanon." Kesal Ohm dengan nada berbisik sementara Nanon hanya diam memandang kearah jendela kereta gantung tanpa mengatakan sepatah katapun. Sedangkan Ohm memangku anaknya yang tengah tertidur pulas di pelukannya masih dengan tatapan yang sama kearah Nanon.

Walaupun keduanya saling menjauh tetapi semesta selalu mempertemukan mereka. Sejujurnya Ohm senang bisa bertemu dengan pria yang ia cintai itu tetapi dirinya tidak boleh ingkar janji dengan ucapannya apalagi setelah kematian Jane 6 tahun lalu pasca melahirkan Akara. Ohm berjanji akan menjaga putra satu-satunya itu apapun yang terjadi.

Keduanya kini sudah turun dari kereta gantung dengan Nanon yang memangku Akara dengan duduk di kursi penumpang sedangkan Ohm yang menyetir mobilnya.

Lagi-lagi tak ada percakapan sedikit pun dari keduanya hanya kesunyian yang merajalela hingga tanpa sadar mereka sama-sama berucap. "Kamu--"

Skylight [FINISHED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang