Skylight [FINISHED✔]

23-MEMORIAL

Explicit content // anal sex // oral sex // fingering // minor get out from here 🔞

15 years ago after divorce trial.....

"Hubungan kita tidak bisa di lanjutkan, Tuan Michael." Seru Nanon dengan nada hati-hati berdiri di hadapan pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu tengah menikmati segelas wine di tangannya. Mendengar ucapan Nanon seketika membuat dirinya terkekeh kemudian ia pun bangun dari posisi duduknya dan mendekat kearah Nanon, menarik dagu pria lesung pipi itu sambil meraup kasar bibirnya. 

Mau tak mau Nanon harus mengikuti apa yang dilakukan oleh pria paruh baya itu dengan ikut melumat kasar bibir pria paruh baya di hadapannya kini. Seketika ciuman terlepas dengan jejak saliva yang tersisa pada bibir Nanon, di usap lah bibir itu dengan pria di hadapannya sambil berkata. "Kamu yakin ingin lepas dariku, Honey? Tidak menyesal?" Michael menarik rambut belakang Nanon dengan kasar membuat Nanon memejamkan kedua matanya menahan sakit akibat jambakan pria yang tubuhnya lebih besar dari nya itu. "T-tidak menyesal. Aku benar-benar ingin melakukan hal lain selain menjadi budakmu." Nanon memberanikan diri menatap pria di hadapannya yang tengah menjambak rambutnya itu. 

Michael pun melepas tarikan tangan pada rambut Nanon dengan berjalan menjauh dari nya sambil mengambil sebotol wine yang ia tuangkan pada gelas yang ia pakai tadi. "Baiklah. Aku akan melepasmu tetapi sebagai ganti nya kau harus menjauh dariku kalau perlu kau keluar dari kota Bangkok. Jangan pernah memunculkan dirimu lagi di hadapanku." Michael sambil menaruh gelas nya keatas meja lalu berjalan menghampiri Nanon sambil menampar keras wajah pria lesung pipi itu hingga terlihat jejak darah pada pinggir bibirnya. 

Nanon hanya terkekeh kemudian kembali menatap dengan tatapan dingin sambil bangun dari posisinya untuk kembali berdiri di hadapan Michael dengan berkata. "Maaf, aku tidak bisa menemanimu lagi. Selamat siang." Nanon pergi begitu saja dari mansion sambil menghapus kasar airmatanya kemudian berpikir bagaimana caranya ia harus kembali ke rumah menemui Ohm untuk membahas masalah ini karena tak mungkin dirinya menyembunyikan sesuatu lagi dari Ohm karena pria tampan itu adalah suaminya. 

Nanon keluar dari taksi dengan berlari menuju rumah tempat dimana dirinya dan Ohm tinggal dengan nafas terengah-engah ia masuk ke dalam rumah besar itu dan disana dirinya melihat Ohm tengah menonton acara di televisi sambil menikmati secangkir kopi yang ada di tangannya. Nanon berjalan perlahan menghampiri pria tersebut sambil berkata. "Aku minta maaf." 

Ohm yang berawal fokus menonton acara televisi kini menaruh secangkir kopi yang ada di tangannya keatas meja, lalu berjalan menuju nakas mengambil sekotak P3K dan menarik tangan Nanon untuk menuntunnya duduk di sofa. Kini keduanya duduk berhadapan tanpa mengeluarkan sepatah katapun dengan Ohm yang mengambil kapas yang telah di teteskan cairan iodine kemudian ia tempelkan pada wajah Nanon yang luka. "Kamu kemana saja? Aku seharian ini mencarimu? Urusanmu sudah selesai?" Tanya Ohm dengan nada santai masih dengan kesibukannya yang mengobati luka Nanon tiba-tiba airmata mengalir deras hingga kedua pipi Nanon basah. 

Pria lesung pipi itu benar-benar jahat telah menyakitinya sampai-sampai Ohm sama sekali tidak bisa merasakan sakit lagi. "Ohm."

"Setelah ini kamu mandi dan ganti baju. Aku sudah memasak makanan untuk kamu." Datar Ohm kini bangkit dari posisi duduknya untuk berjalan kearah nakas menaruh kotak P3K itu. Nanon yang masih duduk di sofa hanya terisak sambil menangis sementara Ohm yang menaruh kotak P3K tersebut juga ikut menitikkan airmata namun dirinya tetap harus bertingkah sekuat mungkin. 

Ohm pun mendekat kearah Nanon lalu memeluk pria lesung pipi itu membuat Nanon menangis terisak di pelukannya begitu pula dengan Ohm yang juga menitikkan airmatanya. Semenit kemudian keduanya melepas pelukan tersebut dengan menatap satu sama lain lalu detik berikutnya Ohm mengecup dan melumat bibir Nanon dengan Nanon yang memejamkan kedua matanya menikmati kecupan dan lumatan yang dilakukan oleh Ohm kepadanya.