Explicit content // anal sex // oral sex // minor get out from here 🔞
Nanon sudah bangun tidur lebih dulu ke timbang Ohm yang masih tertidur lelap diatas kasur hanya bertutup selimut. Ya, sejak semalam sehabis mandi mereka berdua sama sekali tidak memakai baju sehelai benang pun di tubuh mereka dan sudah di pastikan apa yang telah terjadi setelahnya.
Nanon kini duduk di pinggir ranjang sambil menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan lalu berusaha bangun dari posisi tidurnya dalam kondisi full naked sambil memegangi bokong nya yang terasa panas akibat pergumulan panas kedua kalinya semalam.
"Ssshh. Perih." lirih Nanon bangun dari posisi duduknya tadi dengan berjalan perlahan menuju kamar mandi lalu berdiri di depan shower saat ini dengan air yang mengguyur tubuhnya.
Padahal sudah hampir beberapa tahun Nanon tidak melakukan seks tetapi untuk kali ini entah kenapa ia merasa tubuhnya makin lama sudah makin tak kuat untuk menerima gempuran kasar yang selalu ia terima dulu.
Setelah selesai ia pun keluar dari kamar mandi namun dirinya terkejut Ohm sudah berdiri di depan kamar mandi sambil bertanya. "Mandi nya lama sekali. Kamu kesakitan ya?" Ohm berusaha bertanya dengan nada biasa namun dijawab menggelengkan kepala oleh Nanon.
"A-aku tidak kesakitan kok." Nanon sedikit meringis membuat Ohm yang dalam kondisi shirtless dengan memakai celana boxer pun menggelengkan kepala sambil menarik tangan Nanon untuk meminta nya berposisi tengkurap. "Buka handuk nya, kamu tengkurap." Tegas Ohm yang membuat Nanon mau tidak mau menurutinya hingga kini Ohm berdiri berjalan menuju buffet yang di dalam nya terdapat kotak obat.
Pria ekspresi datar itu pun membuka kotak obat dan mengeluarkan salep yang ia oleskan pada pinggir hole nya Nanon dan juga lubang dalam nya hingga Nanon memekik. "Aw! Ohm!"
"Kalau mau sembuh. Jangan banyak bicara." Datar Ohm final dengan santai nya mengoleskan salep pada lubang milik Nanon tanpa menatap dengan tatapan nafsu seperti pria maniak seks di luar sana.
Nanon terdiam dengan apa yang Ohm lakukan sambil menaruh kepalanya pada kasur karena merasa malu mantan suaminya mengobati dirinya.
"Sudah selesai. Hari ini kamu berangkat kerja bersama denganku." Santai Ohm menaruh kembali salep di dalam kotak obat dan menaruh kotak obat itu di dalam laci buffet yang ada pada kamar Nanon.
"Tapi--"
"Tunggu aku selesai mandi." Datar Ohm mengambil handuk yang ia bawa pada tas ranselnya kemudian jalan menuju kamar mandi meninggalkan Nanon yang merasa bingung dengan tingkah mantan suaminya itu.
Setelah mengering luka pada bagian anus nya, Nanon pun kini sudah selesai memakai baju dan bersiap untuk kerja kemudian dirinya berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi dirinya dan juga Ohm. Ya, hanya sarapan dengan sepotong roti yang di oleskan selai stroberi juga segelas susu.
Ohm pun baru saja keluar dari kamar Nanon dengan berpakaian setelan jas rapi seperti biasa sambil menghampiri Nanon yang baru saja selesai mempersiapkan sarapan. Ohm mencium pipi Nanon lalu mengambil potongan roti yang ada di piring dan menikmatinya.
"Enak juga." Santai nya duduk di kursi sebelah Nanon duduk membuat Nanon tersenyum kemudian ikut menikmati makanan yang ada di hadapannya. "Aku antar kamu ke kantor ya." Ohm kembali berucap membuat Nanon terkekeh sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Iya, sayang."
Ohm tiba-tiba tersenyum Nanon mengatakan hal itu pada Nanon kemudian berkata lagi. "Okay. Sayang."
"Akara kapan kesini? Aku rindu dia." Cetus Nanon yang membuat Ohm tersenyum sambil mengelus puncak kepala Nanon sambil menjawab. "Malam ini dia pulang ke rumah. Sementara hari ini aku tidak kesini dulu ya. Aku mau quality time dengannya sekalian mengunjungi makam nya Jane karena dirinya sudah lama tidak mengunjungi makam Jane." Jelas Ohm yang terlihat raut wajah agak sedih dari wajah pria lesung pipi itu membuat Ohm mendekatkan wajahnya untuk mengecup kening Nanon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Skylight [FINISHED✔]
FanfictionBayangkan ketika kalian di hadapkan dalam suatu keadaan yang tidak masuk akal. Keadaan yang tidak bisa di bayangkan secara logika dan perasaan. Semuanya terjadi kepada dua orang pria asing yang tak saling mengenal ini. Ohm Pawat seorang pria tampan...