Skylight [FINISHED✔]

19-THE FACT

Explicit content // anal sex // oral sex //minor get out from here 🔞

Nanon kini sedang berjalan-jalan di dalam Mansion besar milik keluarga Vosbein kemudian dia menemukan sebuah foto keluarga dengan sepasang suami istri dan seorang putri cantik tanpa tersenyum berfoto bersama dengan pria Tua Bangka yang menjadi partner seks Nanon itu kemudian seseorang memeluk Nanon dari arah belakang sambil mencium sebelah pipinya. "Kau melihat apa?" Tanya pria tua bangka yang memeluk Nanon itu kemudian Nanon menunjukkan bingkai foto kecil yang ia pegang. "Ini foto keluargaku saat kami bahagia tetapi semenjak istriku meninggal dunia dan putriku menghilang aku hanya tinggal sendirian, Honey. Tetapi, untungnya ada kamu yang menemaniku aku tidak kesepian." Pria itu mencium leher Nanon tetapi Nanon melepasnya sambil tersenyum. 

"Mister Michael, aku harus pulang karena hari ini ada bimbingan skripsi untuk persiapan sidang kemungikan malam ini sampai dua hari ke depan aku tidak kesini. Kau tidak marah kan?" Tanya Nanon hati-hati namun hanya sebuah senyuman yang di layangkan pria Tua bangka itu yang kini mencium pipinya dan menganggukkan kepala. "Tidak apa-apa. Kau pulang saja dan selesaikan pendidikanmu. Tak perlu memikirkanku, aku bisa menahan hasratku kalau membutuhkanmu. Tapi, kau jangan coba-coba mengkhianatiku ya, Honey." Senyumnya syarat tatapan dingin kearah Nanon membuat Nanon terkekeh kemudian menarik dagu pria yang lebih tinggi darinya itu dengan mengecup bibirnya lalu melepasnya. "Aku tidak pernah ingkar janji. Bye, Honey." 

Ketika Nanon keluar senyuman tenang yang tadi di tunjukkan pria tua bangka itu perlahan menghilang menjadi ekspresi datar dengan tatapan dingin sambil berkata. "Drew, ikuti dia." Tiba-tiba keluar pria setelan jas hitam dengan earphone yang menempel pada sebelah telinganya yang berjalan santai mengikuti perintah pria Tua Bangka itu. "Kau tidak akan pernah lepas dariku, My little bitch."

Di kantor nya Ohm tampak sibuk mengerjakan pekerjaannya kemudian saat sedang asyik mengerjakan pekerjaannya. Ponselnya bergetar membuatnya reflek mengangkat sambungan telepon itu sambil berkata. "Ya, ada apa Pak Kraew? Apa?" Ohm pun panik dengan memutus sambungan teleponnya kemudian berjalan keluar dari kantor nya membuat Puimek menghampirinya sambil berkata. "Tuan Ohm." 

"Batalkan meeting hari ini aku ada urusan mendadak, Ubah jadwal menjadi lusa." Cepat Ohm yang membuat Puimek mau tak mau merombak schedule meeting hari ini kini dirinya sudah berada di dalam mobil sport nya kemudian berjalan menuju Rumah Sakit. 

Ketika sampai di Rumahyang Sakit ia melihat Pak Kraew menunggu di depan pintu UGD lalu berjalan menuju Ohm sambil berkata. "Tuan Ohm, Tuan--"

"Adikku baik-baik saja kan?" Tanya Ohm sedikit panik yang dijawab anggukkan kepala oleh Pak Kraew kemudian Ohm kembali bertanya. "Sebenarnya ada apa dengan Thai? Kenapa bisa seperti ini?"

"Tuan Thai mabuk. Dia baru saja selesai melaksanakan party ulang tahun di rumah temannya. Tadinya aku ingin menjemputnya tetapi dia tidak mau."

"Huft~Thai kau menyusahkanku saja." Ohm mengacak rambutnya kasar karena merasa tampak lelah dan kurang istirahat akibat terlalu fokus bekerja selama beberapa bulan ini dan kemudian secara tak terduga ia mendapatkan kabar adiknya kecelakaan karena mabuk. "Lalu adakah korban jiwa dari kecelakaan ini?" 

"Tidak ada, Tuan Ohm. Ini murni kecelakaan tunggal untungnya warga setempat membawa Tuan Thai langsung ke Rumah Sakit setelah kecelakaan itu terjadi." Jelas Pak Kraew yang dijawab anggukkan kepala oleh Ohm dan pria tampan itu kembali bertanya. "Bagaimana dengan jenazah ayah dan ibu? Apakah sudah di temukan dan dapat informasi mengenai hal itu?" 

Pak Kraew menggelengkan kepala sambil menundukkan kepala dan menjawab. "Belum ada, Tuan Ohm. Tetapi saya sudah usahakan datang ke Bandara meminta informasi nama korban yang ada pada pesawat yang di tempati oleh Tuan Tongchai dan Nyonya Apsara." Jelas Pak Kraew yang membuat Ohm menganggukkan kepala.