Bab 5 : Tentang Samudra Samuel

8.3K 436 6
                                    

Bruk..

"Akhh." Bulan sedikit merintih kesakitan ketika bahunya tak sengaja bertubrukan dengan bahu seseorang yang juga sama sama akan masuk ke kelas 11 IPA 1. Bulan menatap sosok tadi dengan datar, "Lo ngapain masuk dikelas ini? Bukannya lo anak IPS."

"Sorry, lo siapa?"

"Siapa? Lo- lupa sama gue?" tanya Bulan dengan ragu. Ia meneliti wajah sosok didepannya itu. Apa ada yang salah dengan orang ini?

"Sorry, gua masuk dulu." ucap sosok tadi yang langsung masuk ke dalam kelas dan tentu saja hal itu membuat Bulan sedikit cengo.

"Dia kenapa coba? Kok kayak aneh gitu sih??" gumam Bulan tak habis pikir.

Sesampainya di dalam kelas, Bulan dengan segera ddudukdi tempat dudiknya yang ada di samping Amel yang mana kursi Amel berada tepat di depan kursi Jingga. Pandangan Bulan melirik ke arah belakang yang mana terdapat sosok Jingga yang duduk bersampingan dengan sosok lelaki yang sempat berbicara padanya tadi.

"Mel? Bukannya itu Samudra ya, mantannya Jingga kok dia duduk bareng sama Jingga sih?" tanya Bulan dengan lirih.

"Samudra? Mana ada Samudra?" tanya Amel sambil memperbaiki tatanan riasnya dan bercermin.

"Itu dibelakang." ucap Bulan sambil menetap ke arah belakang dengan gemas pada Amel. Amel sontak mengikuti arah pandang Bulan. "Itu bukan Samudra."

"Terus?"

"Dia itu, Sa-mu-el." Amel berucap sambil mengeja.

"Samuel? Samuel itu siapa?"

"Samuel itu kembarannya Samudra. Emang sih mereka itu kembar, punya muka yang sama dan punya bentuk badan yang sama tapi kelakuan dan sifat mereka itu, bener bener berbanding terbalik." jelas Amel yang membuat Bulan menatap bingung ke arah gadis itu.

"Berbanding terbalik? Maksudnya?"

"Ekhm." Amel berbatuk pelan dan langsung menghadapkan duduknya ke arah Bulan dengan mata yang melirik ke arah Samuel dan Jingga yang duduk dibelakang. Samuel yang menyadari hal itu juga sontak menatap ke arah Amel begitu juga dengan Jingga.

"Samudra Biru Laksamana, dia itu adalah Ketua Geng Motor besar sekaligus kapten tim Voli SMA ANTARIKSA yang sering dapat kejuaraan disetiap tournament. Sedangkan Samuel Utara Laksamana itu adalah satu satunya siswa SMA ANTARIKSA yang berhasil jadi siswa terpilih dalam program pertukaran pelajar di London selama 1,5 tahun dan lo bisa liat sendiri." ucap Amel sambil menatap ke arah Samuel.

"Dia itu ganteeeeeng banget, cool, pinter, idaman para ciwi ciwi tapi... sosok Samuel ini hanya akan suka sama satu cewek." ucap Amel yang membuat Bulan menatap curiga ke arah Amel.

"Siapa?" tanya Bulan.

"Jingga Matahari Adyasha." ucap Amel sambil menatap ke arah Jingga.

"What?!"


***

Bulan terkejut bukan main ketika ia yang baru saja akan masuk ke kantin secara tiba tiba berhadapan dengan seseorang yang entah ia kenal mungkin. "Lo siapa?"

"Samudra." jawab orang itu tenang.

"Beneran? Bukan Samuel?"

Kedua alis cowok itu bertaut, "Lo kenal sama Samuel?"

Bulan menganggukkan kepalanya. "Gue satu kelas sama dia." jawab Bulan yang membuat Samudra bergumam pelan.

"Itu artinya dia satu kelas sama Jingga juga." gumam cowok itu yang masih bisa didengar oleh Bulan.

"Lo gamon ya sama Jingga?"

Deg ...

Samudra mengangkat pandangannya ketika mendengar pertanyaan itu dari Bulan. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman tipis hingga kemudian ia berlalu dari hadapan Bulan begitu saja.

"Gue salah ngomong ya?" gumam Bulan dengan kepala yang sedikit miring ke kiri.

"Lan?"

Panggilan ini kini membuat Bulan menatap sumber suara, siapa yang memanggilnya? Iya dia Samudra.

"Mau nonton gak?"

"Nonton apa?" tanya Bulan.

"Gue mau tanding Voli lawan anak anak OSIS."

Bulan bergumam sejenak seakan berpikir, lalu kemudian ia menganggukkan kepalanya dengan sedikit keraguan. "Boleh."

"Okee, gue tunggu di lapangan." ucap Samudra yang kemudian berlalu lagi dengan senyuman tipisnya.

"Tuh cowok kalo di lihat lihat emang ganteng sih, tapi!? Gimana caranya gue bedaain mana Samudra dan mana Samuel??" bingung gadis itu.

***

Dilapangan kali ini, para siswa sudah banyak yang datang untuk menyaksikan acara pertandingan Voli antara tim Samudra dan juga tim Angkasa, sang ketua OSIS di SMA ANTARIKSA. Mereka mulai melakukan pemanasan badan dengan tatapan sengit antara satu sama lain.

"Tunggu, Dra? Tim kita kurang anggota gak sih? celetuk Bagas yang membuat mereka yang mendengar sontak menatap cowok itu. Ternyata benar, mereka kekurangan anggota.

"Lah iya, bukannya biasanya kita selalu pas ya berenam sama Aj.." ucapan Gibran terhenti tatkala ia ingat jika sahabatnya yang bernama Aji sudah meninggal.

"Aji udah gak ada." ucap Darren lirih yang lagi lagi membuat mereka terdiam lama.

"Aha, gue tau siapa orang yang boleh gabung di tim kita." celetuk Bagas yang mengalihkan atensi keempat remaja yang lain.

Kedua alis Samudra bertaut, "Siapa?"

"Sa-mu-el." jawab Bagas.

Kelima remaja tadi langsung saja mengedarkan pandangan kearah para siswa untuk mencari sosok Samuel dikerumuanan. "Itu dia." ucap Samudra sambil menunjuk ke arah Samuel yang terdiam di pinggir lapangan sambil bertelfonan yang entah dengan siapa.

"Okey, kalo gitu gue suruh dia kesini." ucap Bagas yang langsung berlari menghampiri Samuel dan langsung menarik lengan cowok itu.

"Woy, apaan sih?" gerutu Samuel sambil mematikan telfon dan seakan pasrah ketika lengannya ditarik oleh Bagas.

"Lo harus ikut kita main Voli." ucap Bagas.

"Voli? Gue? Ngapain? Gak maulah." tolak Samuel yang membuat mereka menatap ke arah Samuel bingung.

"Kenapa?"

"Ya gak mau aja, males gue." jawab Samuel santai.

"El, ikutan aja kenapa si?" celetuk Aksara.

"Males Saaa." tanggap Samuel dengan malas.

"Lo gak mau caper depan Jingga?" tanya Aksara yang membuat lima remaja yang mendengar tadi sontak menatap ke arah Aksara. "Lo tau kan alasan Samudra putus sama Jingga itu karena Angkasa, dan sekarang kita bakal tanding sama Tim Angkasa. Kalo lo gak mau ikut kita tanding, dan kalo misalkan kita kalah lo secara otomatis juga akan kalah dan gak bisa deket sama Jingga seperti harapan yang lo mau setelah pulang dari London." jelas Aksara panjang lebar.

Samuel terdiam lama mendengar ucapan Aksara, kalo dipikir pikir benar juga sih apa yang diucapkan Aksara. Samuel menganggukkan kepalanya yakin, "Okey gue ikut tanding." jawab Samuel yang membuat Bagas dan Gibran langsung cengo. Sedangkan Samudra menatap Aksara dengan kesal.

"Dari pada kita kekurangan orang." ujar Aksara tenang.

***





Bersambung ..

GIRL : Leader's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang