Bab 7 : Proses Pendekatan

7.4K 391 8
                                    

Samudra sesekali tersenyum ketika membaca ulang isi chat itu, hingga membuat anggota keluarganya yang lain menatap aneh ke arah cowok itu, kenapa tiba tiba senyum sendiri?

Ting!


 Gibran Bumi

| gak kumpul markas luu

enggak dulu, males gue |


 

Samudra memilih untuk mematikan ponselnya dan melepaskan jaket serta sepatunya dan kembali bermain ponsel. “Kamu gak bosen main hp?” celetuk Anisa yang dibalas gelengan oleh Samudra. “Bang? Kamu tuh kalo tawuran dijaga dong mukanya jangan sampai bonyok bonyok lagi kaya kemarin, jadi jelek tau gak?” sambung Anisa.

Samudra melirik ke arah mamanya dan menganggukkan kepalanya paham. Sedangkan Samuel yang mendengar pembicaraan itu malah ikut terdiam, Samudra sering kali mendapat banyak luka lebam di wajahnya tapi papanya tidak pernah sekalipun khawatir atau bahkan merasa takut jika Samudra kenapa napa sedangkan dirinya hanya luka kecil saja kedua orang tuanya itu sudah sangat heboh.

Tapi Samuel kembali berpikir, apa mungkin Orang tuanya tak pernah merasa khawatir dengan Samudra karena cowok itu sudah biasa mendapat luka seperti ini?

“Bang El kenapa diam aja?” tanya Sahara lirih sambil menyandarkan kepalanya di bahu Samuel.

“Gak papa.”

“Jangan gak papa terus, sekali kali itu harus kenapa napa bang.” jawab Sahara yang membuat Samuel tersenyum.

 
***
 

Pagi pagi sekali, Samudra sudah bersiap akan berangkat ke sekolah dengan pakaiannya yang tak beraturan, baju seragam yang dikeluarkan, kencing baju yang tak kaitkan hingga menampakkan kaos hitamnya,  sepatu yang seharusnya berwarna hitam nyatanya cowok itu malah menggunakan sepatu berwarna putih, dasar Samudra.

“Kamu udah siap?” tanya Anisa ketika melihat Samudra sudah akan berangkat sekolah padahal Anisa saja baru akan mulai memasak dibantu oleh bibik.

“Udah.”

“Tumben? Kamu mau tawuran ya?” curiga Anisa dengan tegas.

“Enggak.” jawab Samudra singkat.

“Terus? Kenapa kamu udah siap?”

“Pengen siap aja.”

Kedua alis Anisa bertaut dengan kebingungannya. “Kamu, gak tidur lagi semalam makanya kamu bisa siap pagi pagi kaya gini?”

Samudra menganggukkan kepalanya.

“Ck, kebiasaan.”

“Orang emang gak bisa tidur, terus gimana?” Samuel menjawab sambil duduk di samping meja makan dan kembali bermain ponsel lagi seperti biasanya.

“Ihh bang Samuu, pagi pagi udah siap berangkat sekolah aja nihh.” celetuk Sahara yang dibalas gumaman oleh Samudra. “Udah jadian emang?”

“Belum.”

“Terus kenapa senyum senyum?”

“Pengen senyum aja.”

GIRL : Leader's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang