Terlahir dalam sebuah keluarga yang tidak menginginkan keberadaan seorang anak perempuan bukanlah suatu hal yang diimpi-impikan oleh Bina, pun dengan kondisi tubuh yang berbeda dengan yang lainnya.
Dituntut menjadi lebih di saat tidak adanya dukunga...
0. 0. 5."Semesta saja tidak mengizinkanku untuk mengenal lebih dekat dengan pusat kebahagiaan, lantas, sebenarnya apa yang tengah aku perjuangkan?"
🌟 Jangan lupa pojok kirinya, sweetie.
📆 Time update: Sabtu, 24 Juni 2023.
🖇️ Join in Instagram: its.sfniii
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sudah beberapa minggu berlalu sejak peristiwa bubur ketan tengah malam. Kini SMA Manggala-lebih tepatnya para siswa maupun siswi tengah berada dalam fase rajin belajar. Satu minggu penuh mereka dihadapkan dengan berbagai ujian dari mata pelajaran yang pertanyaannya normal sampai abnormal. Kata Dira.
"Enak banget lo berdua ketawa-ketiwi nggak jelas, sedangkan gue mau-mau aja diperbudak sama kalian, " cerocosnya kala sampai di meja yang dihuni dua gadis itu.
"Bodo, " sahut Dira sembari menggeser piring nasi goreng miliknya.
"Sensi amat mas nya. Pms lo?"
Sedangkan Agha hanya membalas dengan lirikan sinis dan mulai meracik bakso hangat miliknya.
"K-kak? "
Interupsi seorang gadis berhasil mengalihkan atensi ketiganya. "Kak Bina di panggil Bu Mia. Ditunggu di lab biologi gedung barat, " lanjutnya menyampaikan amanah.
Tersenyum ramah dan segera mengucapkan terimakasih.
"Gue duluan deh, takut Ibunda nunggu lama. " Padahal baru beberapa suap ia memakan makan siangnya. Huft.
"Gue juga, udah ditunggu temen-temen di lapangan Indoor. " Melenggang pergi meninggalkan Agha dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.
"Gue?"
Menunjuk dirinya sendiri dan menghela nafas pasrah. "Gue juga pergi ya, mau pura-pura jadi orang sibuk. " Pamitnya dengan nada jengkel yang entah di tujukan pada siapa.
***
Meremas pelan botol air mineral yang berada di tangan kanannya seolah menyalurkan rasa cemas. "Tenang, Bi. Nilai lo pasti sempurna, nggak usah panik gitu. "
Semoga saja begitu.
Bina tidak bisa berpikir jernih jika sudah menyangkut dia, karena nasibnya ada pada nilai untuk sekarang ini. Baik atau buruk nilainya nanti, Bina tetap harus memasang jiwa dan raga yang tahan banting.
