Compete in a dirty way.

10K 334 85
                                    

Seharian penuh Zea mengurung diri di kamarnya, merenungkan semua yang Kenzo ucapkan padanya, tentang ketidak percayaan dirinya terhadap hubungan yang serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian penuh Zea mengurung diri di kamarnya, merenungkan semua yang Kenzo ucapkan padanya, tentang ketidak percayaan dirinya terhadap hubungan yang serius. Zea berusaha menolak perasaan nya pada Kenzo. Namun semakin ia menolaknya, semakin dalam pula perasaan itu tumbuh.

Ia menghindari Kenzo, sejak kemarin ia hanya di kamar, keluar sesekali untuk mengambil makanan lalu kembali lagi ke kamar hingga malam berlalu.

Setelah berpikir panjang namun belum juga mendapatkan pencerahan, Zea berusaha bersikap seolah tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Kenzo. Sepagi ini ia sudah rapi dengan baju kerjanya, dalam benaknya berkata, ia disini untuk bekerja, dengan kontrak yang terikat, jadi ia harus profesional juga.

Tadi malam Kelvin menghubungi Zea, tentang pesta kejutan kecil untuk Luna besok dan Zea setuju. Jadi ia berniat merayakan pesta kecil untuk Luna hari ini. Ia juga menyiapkan hadiah kecil untuk sahabat nya itu.

Zea beranjak keluar dari kamarnya, sialnya kamarnya bersebelahan dengan kamar Kenzo, jadi jika saja Kenzo keluar dari kamarnya, maka sudah pasti akan langsung berpapasan dengan Zea. Namun, mau tidak mau Zea harus keluar, atau dia akan terlambat bekerja.

Baru saja keluar kamar, ia kaget karena tiba-tiba Luna berlari ke arahnya dan memeluknya erat.
"ZEAAAAA."teriaknya heboh.

Zea sampai terheran-heran, namun tetap membalas pelukan Luna sama eratnya.
"Kenapa? Ada apa?"tanya Zea penasaran.

"Zea tau nggak? Daniel bikin cake lucu banget buat Luna, ihhh Luna seneng."rengeknya layaknya anak kecil yang mengadu pada ibunya.

"Wahh beneran? Buatan Daniel sendiri? Pantesan kemarin lama banget di dapur, ternyata bikin cake buat lo?"tanya Zea antusias.

Luna mengangguk cepat, lalu melerai pelukannya, "Cake nya lucu, Luna suka banget Zeaaaa."rengeknya tanpa henti.

"Bentar-bentar, kenapa Daniel bikin cake buat lo? Ada hubungan apa antara lo sama Daniel?"tanya Zea mengintimidasi.

Luna menggeleng pelan, "Gak ada, gak ada hubungan apa-apa."jawab Luna apa adanya.

"Bohong, terus kenapa Daniel bela-belain bikin cake buat lo hayo? Sekarang lo jujur sama gue, lo suka sama Daniel kan? Lo gak bisa bohongin gue Na, gue udah hapal banget sama lo."tebak Zea.

Luna terkekeh pelan, "Lo emang selalu tau kalau tentang gue, tapi ya Zea, Luna tuh gak tau perasaan Luna tuh gimana, tapi Luna suka aja kalau deket-deket dia."adu Luna lagi.

"Itu mah berarti lo suka, tapi lo tenang aja, sebagai sahabat terbaik lo, gue akan bantuin lo."dukung Zea.

"Ihh sayang Zea banyak-banyak."jawab Luna kegirangan.

"Denger ya Na, berdasarkan pengamatan gue, Daniel itu incaran hampir semua cewek di kantor, apalagi di luar. Saingan lo pasti banyak banget, jadi lo harus berjuang lebih keras, fighting!"ucap Zea menyemangati.

DANIELUNA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang