DANIELUNA (ON GOING)

Secret mission.

Ini adalah hal yang paling gila, pasalnya sekarang baru jam 2 tengah malam, mereka berempat beserta beberapa bodyguard Daniel sudah berada dalam jet pribadi keluarga Johannes dalam perjalanan menuju Paris. Tepat setelah infus Luna sudah habis.

Daniel pikir, untuk apa menunggu besok pagi, lagi pula perjalanan menuju Paris membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi tidak ada salahnya berangkat lebih awal dan beristirahat di dalam jet pribadinya saja.

Bahkan, Luna dan Zea belum sadar bahwa mereka sudah ada di dalam jet ini, pasalnya Daniel mengangkat tubuh Luna yang tengah tertidur dengan penuh hati-hati menaiki jet pribadinya. Begitupun dengan Kenzo yang melakukan hal serupa. Kini mereka berempat sudah lepas landas sejak 5 jam yang lalu.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Kemungkinannya besar, jet pribadi Daniel akan mendarat paling cepat nanti sore di Paris.

Luna menggeliat pelan dalam pelukan hangat Daniel pagi ini, pemandangan yang indah sekaligus membuatnya kaget. Ia mengerjapkan matanya pelan, tidurnya terganggu karena Daniel terus menciumi wajahnya. Daniel iseng sekali memang.

Luna memiringkan tubuhnya menghadap Daniel, memeluk tubuh Daniel lebih erat lagi.

Daniel terkekeh pelan, "Bangun sayang, sarapan dulu."ucap Daniel sambil mengusap pelan kepala Luna.

"Masih ngantuk Daniel. Kapan berangkat nya Daniel? Kok gue gak tau."rengek Luna pelan.

"Jam 2 malam, lo kan tidur, gak tega bangunin nya."jawab Daniel lembut.

"Barang-barang gue gimana? Hp gue?"ucap Luna mendadak panik. Ia langsung mengambil posisi duduk disamping Daniel berbaring.

"Sudah semua sayang, barang-barang lo ada semua."jawab Daniel tenang. Ia terus tersenyum menatap ke arah Luna. Bahkan saat rambut wanita itu acak-acakan karena baru bangun tidur, wanita itu tetap cantik, bahkan cantik sekali.

Luna menghela nafas lega, ia tersenyum lirih. Matanya menatap ke arah jendela jet itu, pemandangan yang indah dari ketinggian seperti ini.

"Kenapa sayang?"tanya Daniel lembut, tangannya meraih tangan Luna untuk ia genggam.

Luna hanya menggeleng lalu tersenyum manis, tubuhnya bergerak menaiki tubuh Daniel yang tengah berbaring dengan nyaman nya sambil terus menatap dalam ke arah Luna.