.
.
.( Pengakuan cinta dua belah pihak)
.
.
.Happy reading...
Suasana malam yang begitu tak bersahabat, rembulan yang bahkan tidak menampakkan diri ulah sikabut.
Sekarang jam menunjukkan pukul 9 malam, dan diluar jendela tampaklah hujan deras yang membasahi permukaan bumi. Udara dingin yang menembus keseluruh ruangan membuat diri tenang dan nyaman.
Begitu juga dengan pasangan muda ini, mereka sedang duduk santai di bangku yang ada di balkon, dengan secangkir teh hanagat yang ada ditangan mereka."Rasa..." Panggil Adwan tiba-tiba
Saras menoleh tanpa menjawab
"Aku minta maaf ya" ucap Adwan sambil menatap lekat wajah istrinyaSaras tampak mengernyit dahinya, bingung
"Maaf ?, Buat apa""Buat semuanya..." Lirih Adwan
"Semuanya yang mana?" Bingung Saras"Yang udah bikin kamu sedih, yang udah bikin kamu nangis, dan yang udah bikin kamu overtaking" jelas adwan
"Ish... Santai aja!" Sambut Saras dengan seulas senyum indah
"Kamu tau ngak?" Ucap Adwan bertanya
"Tau apa?" Saras bertanya balikAdwan tiba-tiba meraih tangan Saras, lalu beralih menggenggam erat tangan mungil itu, menatap dalam mata bernetra coklat milik Saras.
"Aku sayang sama kamu, jadi tolong jangan pernah berpikir kalau aku ngak menginginkan kamu"Degg...
Jantung Saras berdegup kencang seketika mendengar lontaran itu.Saras tidak bisa berkata sepatah katapun. Rasanya lidahnya mati rasa, dan matanya tak berani menatap mata elang milik Adwan yang jelas sedang menatapnya.
"Jujur aku sudah jatuh cinta sama kamu, bahkan sejak hari pertama kita menikah, jadi tolong jangan pernah berpikir untuk ninggalin aku, tetaplah bersamaku, sampai hanya batas usia yang memisahkan kita" sambut Adwan dengan mata yang berkaca-kaca.
"Huwaaa... Kamu kenapa tiba-tiba gini?, Ngak enak tau nangis lagi..." Sambar saras dengan tangisan yang menggelegar
Adwan yang tadinya berkaca-kaca seakan ingin tumpah air matanya, berubah menjadi tertawa melihat tingkah istrinya yang selalu diluar nalar.
"Loh kok malah nangis sih?, Harusnya kan senyum romantis dong" Adwan menarik Saras kepelukannya
Ahh... Rasanya jantung Saras pengen copot aja untuk yang kesekian kalinya
"Nggak kok cuma terharu aja, ngak nyangka perasaan aku ngak bertepuk sebelah tangan" ujar Saras tanpa malu-malu, ah... yang benar saja, Saras polos apa bego.
"Sudah ku duga" sambar Adwan terkekeh pelan
"Ish... Apaan sih" Saras menarik diri dari pelukan adwan
"Eh, ngak kok. Becanda sayang" Adwan menarik lagi Saras kedalam pelukannya
Degg... Jantung Saras kembali berolahraga, karena menerima panggilan sayang dari Adwan

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Santri Pilihan Bunda
Teen FictionJadi istri dari seorang santri, Pernikahan anak sma, Cinta setelah menikah.