AVLAKA | PERJODOHAN [TERBIT]

[33] AKU MAU PISAH!

..Sebelum lanjut baca, alangkah baiknya di bulan suci ramadhan ini, untuk memfollow wattpad akuu😭🙏

***

VOTE DAN KOMEN BABE..
(KALAU BISA KOMEN DI TIAP PARAGRAF BIAR KELIATAN ADA YANG BACA) SLIBAW!

HATI-HATI BOSEN YA GUYS!!
SOALNYA RODOK PANJANG
3210 KATA

KALAU BOSAN, LANJUT BESO AJA
XIXI.. NJIR

•••

Avlaka memeluk erat tubuh istrinya di atas kasur yang sedang nangis sesegukan. Hidung dan pipi Geby memerah akibat terus menangis. Cewek itu duduk di pangkuan Avlaka dan memeluk erat suaminya. Bahkan baju Avlaka sudah basah karena air mata dan ingus sang empu.

Tangan kekar Avlaka mengelus rambut Geby. Terlihat jelas, jika ia masih emosi atas kejadian yang menimpa istrinya bersama Jandika. Namun untuk saat ini, ia tak mau meluapkan emosi nya di hadapan Geby.

"Hiksssss, Ka, mau sikat gigi, hiksss.." Ujar Geby lirih. Cewek itu terlihat sedikit susah bicara karena sesegukan. Ia memang jarang menangis, namun jika menangis ya beginilah, Geby akan susah mengatur nafasnya.

Avlaka lantas menangkup wajah Geby. Ia mengelap air mata di pipi cuby istrinya ini. "Apa aja yang udah di lakukin cowok bangsat itu?." Tanya Avlaka penuh tekanan dan sedikit mengatur nafasnya, takut emosinya meluap.

Air mata Geby kembali meluncur, dengan isakan-isakan yang keluar. Bukannya lebay, hal itu cukup membuat Geby takut dan trauma. Cewek itu menunjuk bibir merah ranumnya dengan jari telunjuk yang bergetar. Bahkan, jika ia tak bisa sedikit melawan, sudah dipastikan dadanya juga ikut menjadi korban.

Avlaka memejamkan matanya sejenak. Ia tak mampu membayangkan nya. Walaupun ia tadi pun sedikit melihatnya.

Avlaka dengan tangan bergetar, menyentuh bibir Istrinya. Ia benar-benar tak suka apa yang sudah menjadi miliknya di ambil atau di sentuh oleh orang lain!

Ia menatap Geby memberi kode. Cowok itu menarik tengkuk Geby secara perlahan, setelah mendapatkan persetujuan dari sang empu. "Gue bakal hilangin najis yang sempat kotorin bibir lo." Ucap nya dengan penekanan.

☠️☠️☠️

Avlaka melirik istrinya yang tengah duduk di bibir ranjang, dengan handuk yang melilit tubuhnya. Ia baru saja memandikan bayi alias istrinya itu. Cowok itu terlihat tengah memilih pakaian santai untuk Geby di lemari, dan pilihan nya jatuh pada piyama yang menurutnya simpel.

Cowok itu dengan telaten memakaikan baju istrinya hingga rapih dan terlihat segar dari sebelumnya. Geby sendiri masih diam dengan pikirannya.