--- Belonged To The Three Mafias ---
***
Di sebuah gudang kosong, terdengar rintihan kesakitan dari orang-orang berbaju hitam yang tergeletak bersimbah darah dalam keadaan meregang nyawa. Di antara mereka ada yang sudah tak tertolong karena luka parah.
Setelah menghabisi antek-antek musuhnya, Wangji melenggang pergi dengan sebilah pedang di tangannya. Ia berjalan keluar, berniat membantu kedua saudara kembarnya. Akan tetapi niatnya sepertinya tak diperlukan, pasalnya mereka berdua sudah selesai menghabisi para antek-antek beserta bosnya.
Wangji mendecih kesal. "Cih, aku kalah cepat lagi," ujarnya.
Wangyi menunduk melihat ke arah jam tangannya. "Kau terlambat 5 menit."
"Ya, ya, aku tidak sehebat kalian dalam hal kebengisan," ujar Wangji sewot. Kemudian netranya beralih pada kembarannya yang sedang asyik menguliti tubuh si bos mafia. "Dia sudah mati, Yibo."
Wang Yibo tak menggubris teguran Wangji, ia terus menguliti tubuh si bos mafia.
"Dasar gila," celetuk Wangji.
Di antara tiga kembar bersaudara memang Wangjilah yang terbilang berhati baik. Sedangkan dua lainnya terkenal kejam dan berhati dingin, terutama Wang Yibo. Si bontot itu tak pernah mendengarkan teguran kakak-kakaknya, terutama dari Wangji.
"Biarkan dia bersenang-senang dengan tubuh si bos mafia," ujar Wangyi.
"Kau selalu memanjakannya."
"Aku? Aku memanjakan iblis itu? Apa kau tak salah bicara, Wangji?"
Wangji ingin mengiyakan pertanyaan sang kakak, tetapi segera ia urungkan. Ada sesuatu yang lebih penting yang harus ia bicarakan. "Lupakan tentang si gila itu. Ada yang ingin aku katakan padamu. Hari ini putra Paman Xioming datang, apakah kita perlu menyambutnya?"
"Tidak perlu," sahut Wang Yibo sambil bermain dengan kulit korbannya.
Wangji melirik tajam Wang Yibo. "Jangan begitu, sementara ini dialah yang menggantikan Paman Xiaoming untuk menjaga hewan peliharaan kita. Bagaimana kalau nanti orang itu melukai salah satu hewan kesayangan kita?"
"Aku akan menguliti pria itu," tandas Wang Yibo dengan kejamnya.
"Yaakk!"
Wangyi menggelengkan kepala lalu menepuk pundak Wangji. "Kau pulanglah terlebih dulu. Biarkan kami yang mengurus semuanya," jelasnya.
Wangji mengangguk patuh pada ucapan Wangyi. "Baiklah, aku akan pulang."
Dan di sinilah Wangji berada, di dalam kandang hewan kesayangan dan disuguhi pemandangan yang tak biasa. Ia melihat Ares sedang berdiri di atas tubuh orang asing tanpa melakukan apapun. Dan itu jarang terjadi selama ia memiliki hewan tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belonged To The Three Mafias
FanfictionBermula dari Xiao Ming, ayah Xiao Zhan, yang bekerja sebagai penjaga hewan di rumah keluarga mafia. Dia mengalami kecelakaan, dan mengharuskannya beristirahat sampai lukanya sembuh total. Xiao Zhan akhirnya dengan terpaksa menerima permintaan dari...